Bola.com, Jakarta - Maarten Paes nyaris tampil tanpa cacat pada debutnya bersama Timnas Indonesia, saat bersua Arab Saudi pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
Penampilan ciamik kiper FC Dallas tersebut menyedot perhatian pencinta Timnas Indonesia. Rasa penasaran seakan terobati. Meski ada beberapa momen adrenalin publik Indonesia diaduk-aduk Maarten Paes dengan aksinya yang bikin jantung berdegup keras.
Acungan jempol diberikan kepada pria berdarah keturunan Kediri itu saat dribelnya berhasil mengecoh pemain Arab Saudi, Abdullah Radif. Beberapa kali Maarten Paes juga sukses melakukan penyelamatan dengan refleksnya yang luar biasa.
Terutama pada babak kedua, di mana The Green Falcons bertubi-tubi menekan Timnas Indonesia. Puncak ketegangan dan mungkin cacian diarahkan kepada Maarten Paes, ketika dia membuat pelanggaran dan berakibat hukuman penalti.
Peh! Bikin Dada Nyeri
Namun kesalahan itu ditebusnya dengan tenang memblokir eksekusi Salem Al-Dawsari dari titik putih pada menit ke-79. Timnas Indonesia pun berhasil menahan Arab Saudi dengan skor 1-1.
Tim Garuda unggul lebih dulu lewat aksi Ragnar Oratmangoen pada menit ke-19. Namun, Arab Saudi mampu membalas berkat gol Musab Al-Juwayr menit ke-45+3.
"Maarten Paes memang luar biasa. Sebagai warga asli Kediri saya sangat bangga. Tapi, peh! Cah Kediri ini memang bikin dada nyeri, Nda," kata Wahyudi dengan idiom kata khas Kediri ketika dimintai komentar Bola.com soal performa Maarten Paes.
Layak Man of the Match
Mantan kiper Persik itu menyebut prestasi Timnas Indonesia saat ini berkat upaya keras Ketum PSSI, Erick Thohir, dan racikan taktik pelatih Shin Tae-yong.
"Terima kasih pak Erick. Perjuangan Anda untuk Timnas Indonesia tak sia-sia. Sekarang kita tahu kenapa Erick Thohir mati-matian mengupayakan Maarten Paes bisa main sejak laga pertama putaran ketiga ini. Ternyata dia memang kiper dengan kemampuan komplet," tuturnya.
Sebagai mantan penjaga gawang, Wahyudi menilai Maarten Paes layak dinobatkan sebagai man of the match laga tersebut.
"Ketenangannya memberi rasa nyaman dan percaya diri seluruh pemain, terutama lini belakang. Dia tak gugup saat berhadapan one on one dengan pemain Arab Saudi. Refleknya juga sangat bagus," ucapnya.
Butuh Kiper Jangkung
Wahyudi menambahkan Timnas Indonesia memang butuh kiper jangkung untuk menghadapi negara lain yang punya pemain berpostur tinggi.
"Maarten Paes berhasil memaksimalkan semua potensi yang ada pada dirinya. Beberapa kali dia menang bola-bola udara. Antisipasi membaca permainan juga cermat. Timnas Indonesia tinggal butuh striker tajam untuk bisa lolos ke Piala Dunia," ujarnya.