Bola.com, Jakarta - Panggung sepak bola dunia dibuat heboh gara-gara aksi dua timnas, yang berlaga tadi malam pada pertandingan resmi. Timnas Indonesia di Jeddah, Arab Saudi dan Timnas San Marino di Serravalle, memberi catatan khusus bagi para penggila sepak bola.
Timnas Indonesia menjadi pembahasan di dunia maya setelah menahan imbang 1-1 tuan rumah Arab Saudi, Jumat (6/9/2024). Pada laga perdana Grup C putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, di Stadion King Abdullah Sports City, tim tamu unggul lebih dulu via sepakan kaki kiri Ragnar Oratmangoen pada menit ke-19.
Sayang, keunggulan tersebut tak sampai pertandingan selesai. Pada menit ke-3 injury time babak pertama, Musab Al-Juwayr sanggup menaklukkan Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes. Bola hasil sepakan kaki kanan Musab menembus gawang Paes, setelah lebih dulu membentur Verdonk.
Catatan Yahud
Bagi Timnas Indonesia, membawa pulang satu poin dari markas Arab Saudi, menjadi catatan sensasional. Maklum, sang lawan adalah penakluk Timnas Argentina di Piala Dunia 2022, dan dilatih arsitek yang berstatus jawara Premier League serta Piala Eropa.
Hampir bersamaan dengan raihan bagus Timnas Indonesia, ada satu negara lagi yang membuat geger publik, yakni San Marino. Negara yang hanya memiliki luar 61,2 kilometer persegi ini, berhasil memecahkan nasib tak enak selama 20 tahun!
Yup, San Marino, negara yang berada di ranking 210 versi FIFA, berhasil memetik kemenangan kala menjamu Liechtenstein, dengan skor 1-0. Pada ajang UEFA Nations League ini, gol dari Nicko Sensoli pada menit ke-53, memberi kemenangan perdana di pertandingan resmi internasional, setelah 20 tahun tanpa raihan maksimal!
Ingin Kedua
Sekadar catatan statistik, Timnas San Marino tak pernah menang sepanjang 140 pertandingan terakhir di panggun resmi. Negara berpenduduk 30 ribu jiwa ini seolah menjadi korban bayang-bayang sang tetangga, Italia.
Pelatih Timnas San Marino, Roberto Cevoli mengaku seluruh elemen timnas, mulai dari dirinya, pemain sampai tim pelatih, bangga sekaligus terharu. Catatan tak menang sepanjang sejarah 20 tahun terakhir, berhasil mereka pecahkan dengan hasil positif.
"Akhirnya kami bisa meraih tiga poin dalam pertandingan resmi. Ini hadiah yang luar biasa, dan menjadi hal terindah dalam persepak bolaan San Marino. Kini, kami ingin kemenangan kedua," sebut Roberto Cevoli.