Doa Eks Striker Timnas Indonesia untuk Shin Tae-yong: Mewujudkan Mimpi yang Tertunda Nyaris 40 Tahun

oleh Gatot Sumitro diperbarui 06 Sep 2024, 19:45 WIB
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong didampingi manajer tim, Sumardji jelang dimulainya laga menghadapi Filipina pada laga terakhir Grup F putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Kediri - Raihan prestasi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 membangkitkan semangat baru bagi sepak bola Tanah Air.

Jauh sebelum saat ini, tepatnya 38 tahun lalu, Timnas Indonesia besutan Sinyo Aliandoe nyaris tampil di Piala Dunia 1986 di Meksiko. Namun, Tim Garuda dijegal Korea Selatan yang bersama Irak mewakili Asia di pesta sepak bola sejagad itu.

Advertisement

Bak deja vu, Piala Dunia 2026 juga akan digelar di Meksiko, yang bersama Amerika Serikat dan Kanada, ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah bersama.

Bambang Nurdiansyah, salah satu striker andalan Timnas Indonesia Pra-Piala Dunia 1986, berdoa dan berharap pasukan Shin Tae-yong kali ini berhasil mewujudkan mimpi rakyat Indonesia yang 40 nyaris 40 tahun lalu tertunda.

"Saya dan teman-teman yang pernah nyaris membawa Indonesia tampil di Piala Dunia 1986, berdoa kali ini agar Shin Tae-yong bisa meloloskan Timnas Indonesia," ujar Bambang Nurdiansyah.

 
 
2 dari 3 halaman

Cerita Kegagalan ke Piala Dunia 1986 di Meksiko

Pelatih PS Polri, Bambang Nurdiansyah, sewot ketika ditanya perihal lini depan timnya yang masih mandul. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bercermin pengalaman Bambang Nurdiansyah lima dasawarsa lalu, ajang Piala dunia memang sangat berat. Meskipun format babak kualifikasi dan jumlah pesertanya sudah berubah.

"Sejak kualifikasi saja sudah sulit. Dulu jatah Asia hanya dua negara. Meskipun jumlah pertandingan fase penyisihan sedikit, tapi butuh perjuangan keras," ucap mantan pemain Timnas Indonesia yang karib disapa Banur itu.

Sosok yang kini menangani Persipa Pati di Pegadaian Liga 2 2024/2025 ini juga menilai perjuangan Tim Garuda ekstraberat.

"Meskipun formatnya sudah berubah, dan jatah Asia bertambah, tapi tantangan Timnas Indonesia masih tetap berat," lanjutnya.

Bambang Nurdiansyah menyebut kemajuan sepak bola menjadikan olahraga ini makin digandrungi manusia di seluruh dunia.

"FIFA harus mengakomodasi dan mengikuti kemajuan zaman. Kebijakan ini juga memacu anggota FIFA meningkatkan kualitas tim nasional masing-masing. Indonesia juga harus mengikuti modernitas itu, jika tak ingin tertinggal dari negara lain," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Pujian untuk PSSI

Timnas Indonesia - Deretan Pemain Naturalisasi Andalan STY Saat Indonesia Bertandang ke Markas Arab Saudi (Bola.com/Adreanus Titus)

Banur juga memuji langkah naturalisasi masih yang dilakukan oleh PSSI.

"Kebijakan naturalisasi PSSI sudah tepat sebagai percepatan prestasi mengimbangi negara lain. Apalagi pemain yang alih warganegara juga berkualitas bagus," jelasnya.

Hasil imbang dengan skor 1-1 dengan Arab Saudi, menurut Banur, bukti Timnas Indonesia punya prospek bikin kejutan di putaran ketiga Zona Asia.

"Skill individu dan permainan kolektif Timnas Indonesia memunculkan harapan seluruh rakyat Indonesia. Semoga kali ini kita bisa tampil di Piala Dunia 2026," harapnya.

Berita Terkait