Membandingkan Statistik Timnas Indonesia dan Australia pada Laga Perdana: Mampukah Cakar Garuda Terkam Si Kangguru?

oleh Choki Sihotang diperbarui 07 Sep 2024, 07:00 WIB
Timnas Indonesia - STY dikelilingi bintang naturalisasi (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia jangan terlena. Dalam beberapa hari ke depan, Jay Idzes dan kawan kawan akan menjamu Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta.

Bertandang ke King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB, pasukan Shin Tae-yong berhasil mencuri sebiji poin usai bermain imbang 1-1 kontra tuan rumah Arab Saudi.

Advertisement

Ragnar Oratmangoen membuka keunggulan pada menit ke-19 sebelum akhirnya disamakan tuan rumah via Musab Al Juwayr ketika laga memasuki menit ke-45+3.

Hasil matchday pertama Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ini tentunya membuat seluruh pemain Indonesia semakin bersemangat melakoni laga selanjutnya versus Australia, Jepang, Bahrain, dan China yang juga berada di grup yang sama.

Berdasarkan jadwal, Indonesia akan menjamu Australia pada Selasa (10/9/2024) malam pukul 19.30 WIB.

Indonesia di atas kertas jelas lebih diunggulkan, karena selain bertindak sebagai penjamu Australia secara mengejutkan dikalahkan kuda hitam Bahrain 0-1 di kandangnya sendiri, Cbus Super Stadium, Kamis (5/9/2024).

Jika laga sebelumnya dijadikan acuan, Skuad Garuda besar kemungkinan bisa meraup angka penuh dari Australia.

 

2 dari 3 halaman

Penguasaan Bola Bukan Segalanya

Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, memberikan applause kepada fans setelah menjalani debutnya. (Dok. X/FC Dallas)

Meski kalah dalam penguasaan bola, 35 persen, namun anak-anak asuh STY mampu melepaskan dua tembakan on target, akurasi umpan 76 persen, empat peluang tercipta, serta 10 umpan ke dalam kotak penalti.

Ini statistik yang sangat keren, mengingat Timnas Indonesia bermain di kandang lawan dan ditilik dari ranking FIFA masih berada jauh di bawah Arab Saudi, 56 vs 133.

Dalam 11 pertemuan terakhir, Arab Saudi juga jauh lebih dominan dengan torehan 10 kemenangan. Sedangkan satu laga lagi berakhir imbang.

Bagaimana dengan Australia kontra Bahrain? Nasib Australia tak kalah apes. Walau unggul penguasaan bola sebesar 71.3 persen, tim besutan Graham Arnold tak mampu memaksimalkan empat peluang terbaiknya.

Ketenangan dalam menghadapi tekanan juga sangat memprihatinkan. Terbukti, gol satu-satunya yang membuat Australia kalah justru karena gol bunuh diri pemainnya, Harry Souttar pada menit ke-89 atau hanya beberapa saat sebelum laga usai.

Selain itu, striker andalan mereka, Kusini Yengi, juga harus absen karena diganjar kartu merah pada menit ke-77.

Kekalahan memalukan ini sekaligus membuat posisi Graham Arnold sebagai arsitek tim panen kritikan.

 

3 dari 3 halaman

Bagaimana dengan head to Head?

Piala Asia U-23 - Timnas Indonesia U-23 Vs Australia (Bola.com/Adreanus Titus)

Dalam 17 pertemuan terakhir, Australia masih jauh lebih superior dengan 16 kemenangan. Indonesia baru mengepak satu kemenangan.

Hanya saja, Australia bisa saja bernasib seperti Arab Saudi. Soalnya, saat ini, Indonesia dijejali pemain-pemain top yang berkarier di Eropa dan Amerika Serikat.

Nama-nama beken macam Jay Idzes (Venezia/Italia), Nathan Tjoe-A-On (Swansea City/Inggris), dan Ivar Jenner (Jong Utrecht/Belanda), Rafael Struick (ADO Den Haag/Belanda), Calvin Verdonk (NEC Nijmegen/Belanda), Sandy Walsh (KV Mechelen, Belgia), Justin Hubner (Wolverhampton Wanderers/Inggris), serta Maarten Paes (FC Dallas, Amerika Serikat) kembali siap menjadi sembilu bagi Australia.

Meladeni Australia, ada permintaan khusus dari Shin Tae-yong. Ia meminta agar fans setia menyemuti Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta guna memberikan dukungan langsung kepada Jay Idzes and kolega.

"Saya mohon ramaikan pertandingan nanti. Kami akan memberikan yang terbaik melawan Australia. Jadi kepada semua fans kalian bisa datang," pinta STY. Siap!

Berita Terkait