Kisah Sol Campbell Tinggalkan Tottenham Hotspur dan Gabung Arsenal: Bikin Stres Sampai Latihan Dicemooh Rekan Setim

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 07 Sep 2024, 10:00 WIB
Sol Campbell. (AFP/Ian Kington)

Bola.com, Jakarta - Mantan pemain Timnas Inggris, Sol Campbell, pernah menciptakan salah satu momen paling kontroversial dalam sejarah sepak bola Inggris. Hal itu terjadi pada 2001, di mana Sol Campbell memutuskan meninggalkan Tottenham Hotspur untuk bergabung bersama Arsenal.

Langkah yang dianggap sebuah pengkhianatan oleh para penggemar Tottenham Hotspur itu tidak hanya mengguncang dunia sepak bola, tetapi juga meninggalkan bebas mendalam dalam karier dan kehidupan pribadi Sol Campbell.

Advertisement

Ketika pindah ke Arsenal, Sol Campbell menghadapi reaksi negatif yang intens, bahkan dari rekan satu timnya ketika berlatih.

Bahkan pemain Arsenal pun mencemoohnya sebagai bentuk persiapan menghadapi ejekan dan kebencian dari suporter Tottenham yang akan dihadapinya. Meski Sol Campbell berusaha tetap tenang dan fokus, situasi itu tetap menegangkan.

2 dari 6 halaman

Wenger pun Pernah Membahasnya

Arsene Wenger menukangi Arsenal selama 22 tahun lamanya, mengangkat mereka menjadi klub raksasa Eropa dengan banyak titel juara. Ia juga pernah membuat rekor tak terkalahkan di Liga Inggris 2003/04 dan menjadi juara. The Invincible tercatat mampu capai 500 poin dalam 249 laga. (AFP/Marco Bertorello)

Pelatih Arsenal saat itu, Arsene Wenger, menggambarkan suasana sebagai sesuatu yang sangat menyulitkan bagi Sol Campbell. Dalam wawancara dengan media asal Jerman, Wenger bahkan mengungkapkan apa yang terjadi saat latihan.

"Mereka melakukan hal itu dan juga membuat leleucon tentang situasi tersebut. Situasinya sangat stres bagi Sol dan dia memberitahu saya setelah itu mengenai betapa buruknya situasi itu," ujar Wenger.

Sol Campbell tak bisa bepergian atau makan di tempat umum di London tanpa mengalami kemarahan dari penggemar Tottenham.

"Dia tidak bisa pergi ke tempat-tempat tertentu untuk makan malam atau berjalan bebas di London karena kemarahan penggemar Tottenham," kisah manajer tim asal Prancis itu.

3 dari 6 halaman

Transfer yang Mengejutkan

7. Sol Campell - Ketika kontrak mantan kapten Tottenham Hotspur ini habis pada musim panas 2001 Ia menyatakan tak akan pindah ke Arsenal yang merupakan seteru berat Spurs. Namun faktanya Campbell akhirnya pindah ke Arsenal. (AFP/Gabriel Bouys)

Sol Campbell yang pada saat itu menjalani kontrak yang hampir berakhir, diperkirakan bakal pindah ke Barcelona atau Inter Milan. Namun, kepindahannya ke Highbury, markas Arsenal, merupakan kejutan yang sangat besar.

Pada saat pengumuman transfer, hanya dua jurnalis yang hadir. Mereka percaya dipanggil untuk pengumuman kiper Richard Wright. Namun, mereka terkejut melihat Campbell sebagai pemain baru Arsenal.

4 dari 6 halaman

Kembali ke White Hart Lane

Pedukung Tottenham menganggap Sol Campbell sebagai "Yudas" atau murid dari Yesus yang berkhianat karena pindah ke Arsenal pada laga Liga Premier di Stadion White Hart Lane, Inggris, Sabtu (17/11/2001). (AFP Photo/Odd Andersen)

Hari yang ditakuti Sol Campbell akhirnya tiba pada 17 November 2001, ketika ia kembali ke White Hart Lane untuk derbi London utara melawan Tottenham Hotspur.

Antisipasi terhadap kedatangannya menciptakan suasana penuh kebencian di stadion. Flyer-flyer disebarkan di luar stadion meminta penonton untuk menunjukkan kebencian mereka selama satu menit.

Saat Campbell muncul dari terowongan, teriakan dan ejekan yang memekakkan telinga menggema di sekelilingnya. Bendera-bendera dengan label 'Judas' diarak, dan proyektil dilemparkan ke arahnya.

Campbell menggambarkan hari itu sebagai "kebencian yang membara" dan mengatakan, "Ada batu yang dilemparkan ke bus, patung saya dibakar, dan semua orang menerimanya, bahkan orang-orang baik di sekitar."

Ray Parlour, salah satu legenda Arsenal yang juga ikut dalam pertandingan tersebut, menggambarkan situasi di luar stadion sebagai "yang paling menakutkan yang pernah saya alami."

5 dari 6 halaman

Refleksi dan Legasi

Gaya bek Arsenal, Sol Campbell di laga lanjutan EPL melawan Aston Villa di Villa Park, Birmingham, 27 Januari 2010. Skor akhir 0-0. AFP PHOTO / IAN KINGTON

Meskipun Sol Campbell menghadapi penolakan dan kebencian yang luar biasa, dia tetap bertahan dan menjadi salah satu pemain kunci dalam sukses Arsenal pada periode tersebut, termasuk meraih dua gelar juara Premier League dan Piala FA, serta Invicibles pada musim 2023/2024.

Meskipun dia mengakui bahwa keputusan tersebut sulit, Campbell tidak menyesali langkahnya ke Arsenal, meskipun para penggemar Tottenham Hotspur tetap merasa sakit hati.

Hingga 2023, Campbell masih menghadapi ejekan dan penghinaan dari beberapa penggemar Tottenham. Dia sedih karena perlakuan tersebut.

"Sungguh seolah-olah orang-orang telah lupa bagaimana menjadi manusia. Menginginkan dan berharap seseorang mati? Dan Anda akan berpesta? Dunia apa yang kita huni ini?" ujar Campbell.

Sementara di sisi lain, di Emirates Stadium, chant-chant penuh kekaguman untuk Campbell terus menggema, menegaskan statusnya sebagai legenda yang mengambil risiko berani yang pada akhirnya membuahkan hasil—setidaknya untuk karier sendiri.

 
Sumber: Express
6 dari 6 halaman

Persaingan di Premier League