Bola.com, Jakarta - Berada di atas angin jangan sampai membuat Timnas Indonesia lengah. Biar bagaimana pun, Australia tetaplah tim yang kuat. Apalagi, The Socceroos tengah terluka. Waspada!
Australia menjadi lawan kedua Indonesia dalam lanjutan laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Pila Dunia 2026 zona Asia.
Bertindak sebagai tuan rumah, Skuad Garuda akan menjamu Australia di kandang keramatnya, Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (10/9/2024) malam pukul 19.00 WIB.
Timnas Indonesia layak dijagokan kali ini, mengingat pasukan Shin Tae-yong meraih hasil positif ketika melakoni laga away kontra Arab Saudi yang berakhir imbang 1-1.
Selain itu, Jay Idzes dan kawan-kawan juga akan mendapat dukungan langsung dari ribuan pendukung setianya.
Sementara, Australia, tengah dalam sorotan tajam terkait hasil memalukan pada laga pertama. Menjamu kuda hitam Bahrain, The Socceroos takluk 0-1 yang membuat sang pelatih, Graham Arnold, masuk dalam pusaran protes dan tak sedikit yang menuntut agar juru taktik berusia 61 tahun tersebut dicopot dari jabatannya.
Yang tak kalah mencemaskan, Australia juga tak bisa diperkuat mesin gol utamanya, Kusini Yengi. Striker 25 tahun kepunyaan klub Inggris, Portsmouth, tak bisa dimainkan melawan Timnas Indonesia buntut dari kartu merah yang diterimanya ketika melawan Bahrai.
Yuk Manfaatkan Situasi
Tapi, Jay Idzes cs kudu tetap ekstra waspada. Soalnya, Australia tetaplah tim yang sangat kuat. Perlu digaris bawahi, kekalahan mereka dari Bahrain bukan karena permainan yang melempem tapi hanya karena faktor nasib yang kuran beruntung.
Gol kemenangan Bahraih tercipta karena bek Australia, Harry Souttar, bunuh diri di menit-menit akhir pertandingan. Ingat, dalam 17 pertemuan terakhir, tim tamu juga lebih superior dengan 16 kemenangan atas Indonesia.
Jadi, bisa dipastikan, Indonesia bakal menghadapi perlawanan yang tak mudah. Dengan kata lain, luka yang ditorehkan Bahrain membuat pemain Australia kian bernafsu guna menjadikan Indonesia sebagai pelampiasan.
Kemenangan atas Indonesia juga menjadi ajang pembuktian kalau Graham Arnold masih layak menukangi The Socceroos, setidaknya sampai lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 seperti yang dilakukannya pada edisi 2022 di Qatar.
Shin Tae-yong pastinya sudah menyiapkan ragam cara serta ragam jurus untuk menggebuk Australia, termasuk menyiapkan pemain lapis kedua di bangku cadangan guna memecah kebuntuan.
Tak menutup kemungkinan, duel bakal berjalan alot. Kedua tim sama-sama gagal memaksimalkan peluang. Disaat krusial seperti inilah Shin Tae-yong akan mengeluarkan senjata pamungkasnya untuk bisa memecah kebuntuan sekaligus membawa kemenangan bagi Skuad Garuda.
Dari sekian pemain yang ada di bangku cadangan, berikut dua pemain yang diyakini mampu memecah kebuntuan.
Hokky Caraka
Bisa jadi, banyak yang tak setuju mengapa Hokky Caraka bakal sosok pemecah kebuntuan dalam duel Indonesia vs Australia nanti.
Pro dan kontra ihwal Hokky Caraka kembali masuk skuad Timnas Indonesia sah-sah saja terjadi. Namun, STY selaku pelatih tentunya punya alasan kuat kenapa masih memberi kepercayaan kepada striker kebangaan PSS Sleman itu.
Hokky Caraka sejatinya striker mumpuni dengan naluri gol yang tinggi. Dengan tinggi badan 180 cm, bomber 20 tahun ini akan sangat menyulitkan bek-bek Australia, terlebih saat bola-bola mati di kotak penalti.
Hokky Caraka juga tipe penyerang yang pandai menempat diri mencari ruang kosong guna melepaskan tembakan mematikannya dan ia juga lihai berduel dalam posisi satu lawan satu.
Jika nanti skor 0-0 masih bertahan hingga memasuki menit ke-80, tak ada salahnya jika STY memberikan kesempatan bagi Hokky Caraka untuk bisa memecah kebuntuan yang membawa kemenangan untuk Indonesia.
Ramadhan Sananta
Dalam situasi kebuntuan, terlebih bagi tim berstatus tuan rumah, pergantian di lini depan kerap tak terhindarkan.
Selain Hokky Caraka, tukang gedor yang tepat diturunkan di masa-masa krisis dan kritis siapa lagi kalau bukan tombak yang satu ini.
Ramadhan Sananta punya semua cara untuk memburu gol kemenangan di menit-menit akhir pertandingan. Liar, bandel, dan kengototannnya mengejar bola merupakan ciri khas pilar Persis Solo.
Tembakan kerasnya dari luar kotak penalti juga sangat menakutkan karena tak jarang berbuah gol.
Ramadhan Sananta juga baru kembali ke pangkuan Timnas Indonesia setelah sekian lama tak dipanggil. Pemanggilan ini pastinya sudah ada dalam skenario serta rencana Shin Tae-yong, mengingat bomber 21 tahun tersebut bisa dindalkan untuk memecah kebuntuan.
Baca Juga
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Sydney Menyala! 3.250 Suporter Akan Dukung Timnas Indonesia Vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!