Bola.com, Jakarta - Bek muda Timnas Australia, Alessandro Circati dalam kepercayaan diri tinggi menghadapi Timnas Indonesia. Kedua tim akan bersua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada lanjutan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Alessandro Circati akan memperkuat barisan pertahanan Australia, meladeni permainan ofensif dari Timnas Indonesia. Tim Merah-Putih akan mendapat keuntungan dengan bermain di hadapan pendukung sendiri, dan baru saja menahan imbang tuan rumah Arab Saudi.
Sementara Australia terluka karena kekalahan memalukan 0-1 saat menjamu Bahrain. Circati tampil penuh dalam laga kemarin meski harus menerika kartu kuning.
Kali ini lawan yang akan dihadapi adalah Timnas Indonesia yang sedang berkembang di bawah polesan Shin Tae-yong. Bagaimana bek Parma itu menyiapkan diri?
Lebih Kreatif
Pemain berusia 20 tahun itu menjalani debut di Timnas Australia senior pada 17 Oktober 2023. Ia tak ikut bermain saat Australia menang telak 4-0 atas Timnas Indonesia pada babak 16 besar Piala Asia 2023.
Secara tegas dan optimistis, Alessandro sudah mempelajari kekuatan skuad Garuda yang bermain cepat serta kuat dalam serangan balik. Salah satu contohnya adalah proses gol Ragnar Oratmangoen ke gawang Arab Saudi yang berjalan melalui serangan balik cepat.
"Saya pikir dalam pertandingan ini kami bisa menjadi lebih kreatif, lebih berani dalam menyerang, dan mengambil lebih banyak risiko untuk menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol," tuturnya dinukil dari laman resmi Socceroos.
Pelajari Kekuatan
Alessandro Circati berposisi asli sebagai bek tengah, termasuk ketika membela klubnya Parma. Namun bersama Graham Arnold di Australia, ia ditempatkan sedikit bergeser menjadi bek kanan.
"Kami telah melihat mereka menggunakan formasi 5-4-1, agak sulit. Mereka punya beberapa pemain cepat yang mencoba menyerang kami melalui serangan balik dan berbahaya, menyerang, mengejar kami saat kami belum siap, tapi kami akan memastikan hal itu tidak terjadi besok malam," lanjutnya.
"Kami harus mencoba mencari ruang, mencoba menarik mereka keluar dan memindahkan mereka ke area yang tidak nyaman bagi mereka untuk bermain. Menemukan lubang dan menjadi kreatif serta mendapatkan peluang untuk mencetak gol."
Adaptasi Cuaca
Di sisi lain, ia dan rekan-rekannya di Australia juga sudah beradaptasi dengan cuaca Jakarta. Waktu selama empat hari telah dimaksimalkan untuk penyesuaian.
"Di Indonesia cukup panas dan lembab. Kami punya waktu tiga atau empat hari untuk beradaptasi dengan hal itu."
"Kami siap untuk melakukannya besok malam dan kami telah menjalani dua sesi latihan bagus dengan kualitas tinggi, kami sudah terbiasa dengan segalanya dan kami tahu apa yang kami lakukan," katanya memungkasi.
Sumber: Socceroos