Indonesia Rebut 14 Medali Paralimpiade 2024, Bukti Pembinaan Layak Berlanjut

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 10 Sep 2024, 10:30 WIB
Atlet-atlet Indonesia di Paralimpiade 2024 terus menunjukkan kebanggaan dan prestasi yang gemilang! Pasangan ganda campuran bulu tangkis, Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila, berhasil meraih medali emas perdana. (Foto: NPC Indonesia melalui Instagram)

Bola.com, Jakarta - Paralimpiade 2024 di Paris resmi ditutup pada Senin dini hari, 9 September 2024, waktu Indonesia Barat (WIB). Upacara penutupan yang spektakuler ini berlangsung di Stade de France, menandai akhir dari pesta olahraga bagi atlet penyandang disabilitas yang telah berlangsung sejak 28 Agustus 2024.

Dalam ajang Paralimpiade 2024, sebanyak 549 medali diperebutkan lewat 22 cabang olahraga. China berhasil menjadi juara umum dengan mengumpulkan 94 medali emas dan total 221 medali. Ini merupakan kali keenam berturut-turut bagi China berada di posisi puncak.

Advertisement

Inggris Raya menempati posisi kedua dengan perolehan 49 medali emas dan total 124 medali, sementara Amerika Serikat harus puas di posisi ketiga dalam klasemen umum.

Kontingen Indonesia sendiri berada di peringkat ke-50 dengan total 14 medali, terdiri dari satu medali emas, delapan perak, dan lima perunggu.

Berbeda dengan performa bulu tangkis Indonesia di Olimpiade, pada Paralimpiade 2024, cabang ini berhasil menyumbang medali emas.

Medali emas tersebut diraih oleh pasangan ganda campuran SL3-SU5, Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila, yang sukses mengalahkan rekan senegaranya, Fredy Setiawan dan Khalimatus Sadiyah, dalam final yang berlangsung pada 2 September 2024 dengan skor 21-16, 21-15.

Merah Putih mencatatkan rekor baru dengan total 14 medali, merupakan hasil terbaik sepanjang keikutsertaan Indonesia di Paralimpiade, meningkat dibandingkan dengan sembilan medali yang diraih pada Paralimpiade 2020.

Dengan total 14 medali ini, Indonesia berhasil melampaui target awal yang ditetapkan untuk Paralimpiade 2024, yaitu satu emas, dua perak, dan tiga perunggu.

Namun, ada catatan mengenai penurunan performa, karena Skuad Garuda sebelumnya berhasil meraih dua medali emas di Tokyo.

Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah tidak adanya kategori ganda putri SL3-SU5 di Paralimpiade 2024, di mana Indonesia meraih emas melalui Leani Ratri Oktila dan Khalimatus Sadiyah di Tokyo.

"Pada Paralimpiade ini tidak ada ganda putri, yang seharusnya saya dan Khalimatus, sekarang jadi lawan," ungkap Ratri setelah mengalahkan rekannya dalam ganda campuran SL3-SU5 di Paris 2024.

 
 
2 dari 5 halaman

Bonus Setara Olimpiade

Kembang api yang megah menghiasi langit malam saat ditembakkan dari atap Stade de France, menandai akhir yang spektakuler dari Upacara Penutupan Pertandingan Paralimpiade Paris 2024. Momen bersejarah ini berlangsung di Saint-Denis, Paris, pada 8 September 2024, dan menyisakan kesan mendalam bagi semua yang hadir. (Foto oleh Thibaud MORITZ/AFP)

Keberhasilan kontingen Indonesia yang melampaui target telah menarik perhatian dan pujian. Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade 2024, Reda Manthovani, memberikan apresiasi kepada semua atlet yang terus berjuang.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet kita yang telah berjuang dengan gigih," ungkap Reda Manthovani dalam pernyataannya di akun Instagram @reda.manthovani.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, juga menyatakan kebanggaannya melihat semangat para atlet yang berusaha mengharumkan nama bangsa. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi melalui akun Instagram pribadinya @jokowi.

"Pertandingan ini tidak hanya menantang secara fisik, tetapi juga emosional, terutama saat terjadi All Indonesia Final di mana atlet kita harus saling berhadapan," tulis Jokowi.

"Terima kasih kepada para atlet pejuang bangsa!" tegasnya di akhir pernyataan tersebut.

Lantas, berapa besar bonus yang akan diterima oleh atlet Indonesia yang berhasil meraih prestasi di Paralimpiade Paris 2024?

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengungkapkan bahwa bonus bagi peraih medali di Paralimpiade Paris 2024 akan disamakan dengan bonus di Olimpiade Paris 2024.

"Atlet peraih medali emas akan mendapatkan Rp 6 miliar, sedangkan pelatihnya akan menerima Rp 2,750 miliar. Untuk peraih medali perunggu, seperti di Olimpiade, mereka akan memperoleh Rp 1,650 miliar, dan pelatih peraih perunggu mendapatkan Rp 650 juta," jelas Dito, seperti yang dilansir dari ANTARA pada Minggu (8/9/2024).

Sementara itu, atlet yang tidak meraih medali akan mendapatkan masing-masing Rp 250 juta. Indonesia mengirimkan 35 atlet untuk berpartisipasi di Paralimpiade Paris 2024.

Besaran bonus untuk peraih medali perak masih menjadi misteri, mengingat Indonesia tidak mendapatkan medali perak di Olimpiade 2024, di mana Indonesia hanya meraih dua medali emas dan satu perunggu.

3 dari 5 halaman

Bulutangkis Sumbang Medali Terbanyak di Paralimpiade 2024

Pasangan ganda campuran Indonesia di cabang para-bulutangkis, Hikmat Ramdani dan Leani Ratri Oktila, berhasil meraih medali emas di klasifikasi SL3 - SU5 pada Paralimpiade Paris 2024. Keberhasilan gemilang ini diraih pada hari Minggu, 2 September 2024, dan menjadi momen yang membanggakan bagi seluruh bangsa. (NPC)

Cabang olahraga bulutangkis berhasil memberikan kontribusi luar biasa bagi Indonesia dengan total delapan medali, terdiri dari satu emas, empat perak, dan tiga perunggu.

Leani Ratri kembali menunjukkan taringnya di Olimpiade 2024. Meskipun tidak turun di nomor ganda putri SL3-SU5, Leani berhasil meraih medali perak di kategori tunggal putri SL4.

Dalam pertandingan final tunggal putri SL4, Leani harus mengakui keunggulan Cheng Hefeng dari China dengan skor 14-21, 18-21.

Sayangnya, Khalimatus, yang sebelumnya dikalahkan Leani di semifinal, juga gagal merebut medali perunggu setelah kalah dari atlet Norwegia, Helle Sofie Sagoi.

Secara keseluruhan, Leani telah mempersembahkan tiga medali emas dan dua perak dalam dua kali keikutsertaannya di Paralimpiade, yaitu di Tokyo dan Paris.

Leani mengungkapkan bahwa medali yang diraihnya ini didedikasikan untuk keluarganya. Dukungan dari keluarga menjadi salah satu faktor penting dalam persiapannya menuju Paralimpiade 2024.

"Rasanya bangga, senang, dan bahagia. Medali ini saya persembahkan untuk anak dan suami saya yang hari ini merayakan ulang tahun," ungkap Leani Ratri usai meraih medali emas pertamanya untuk Indonesia.

Di sisi lain, Hikmat Ramdani juga merasakan kebahagiaan yang mendalam setelah berhasil meraih medali emas pertamanya di ajang Paralimpiade. Namun, seperti Leani, Hikmat merasa bahwa pertandingan final tersebut sangat menantang.

"Tentunya saya sangat senang, tetapi rasanya juga kurang lebih sama. Permainannya tidak lepas, mungkin karena sesama atlet Indonesia. Biasanya saya suka teriak-teriak, tapi di pertandingan ini saya tidak bisa lepas," jelas Hikmat.

Hikmat juga merasa bersyukur dapat berduet dengan Leani Ratri dan berharap untuk terus mengejar prestasi di cabang olahraga para bulutangkis.

"Mbak Ratri adalah partner yang baik, selalu memberikan motivasi baik di lapangan maupun di luar lapangan. Semoga ke depannya Mbak Ratri tidak pensiun dulu," harap Hikmat.

4 dari 5 halaman

Kejutan Boccia di Paralimpiade 2024

"Keberhasilan Tim Boccia Indonesia dalam meraih medali sudah tampak sejak pertandingan pertama di Paralimpiade Paris 2024. Sumber Foto: NPC."

Cabor boccia telah mencatatkan prestasi luar biasa dengan menyumbangkan tiga medali untuk Indonesia, terdiri dari satu medali perak dan dua medali perunggu.

Pada pertandingan final yang berlangsung di Paris South Arena pada Minggu, 1 September 2024, Bintang Satria berhasil meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024.

Dalam laga final tersebut, Bintang harus mengakui keunggulan wakil Thailand, Worawut Saengampa, dengan skor 1-6 pada nomor men's individual BC2.

"Selamat @bintxng.satria dan terima kasih atas perjuanganmu mengharumkan Merah Putih. Indonesia bangga!" tulis Kemenpora RI di Facebook pada Senin (2/9/2024).

Muhamad Afrizal Syafa juga menorehkan prestasi gemilang dengan meraih medali perunggu setelah mengalahkan David Smith dari Britania Raya dengan skor 5-3 pada nomor men's individual BC1, yang juga berlangsung di Paris South Arena.

"Selamat @afrizal.sh.35 dan terima kasih telah berjuang mengharumkan Merah Putih. Indonesia bangga!" tambah Kemenpora.

Tak ketinggalan, Gischa Zayana juga mencatatkan prestasi dengan meraih medali perunggu di Paralimpiade Paris 2024, setelah mengalahkan Claire Taggart dari Britania Raya dengan skor 5-2 pada nomor women's individual BC2. Raihan ini menjadi sejarah bagi Boccia Indonesia, karena merupakan medali pertama yang diraih di ajang Paralimpiade.

"Selamat @kakazyn_03 dan terima kasih atas perjuanganmu mengharumkan Merah Putih. Indonesia bangga!"

Prestasi gemilang juga ditorehkan oleh Saptoyogo Purnomo, atlet para atletik Indonesia, yang berhasil meraih medali perak dengan catatan waktu 11,26 detik pada final nomor 100 meter putra klasifikasi T37, yang dilangsungkan pada Sabtu (31/8/2024) dini hari WIB.

Pencapaian ini sangat menggembirakan, terutama karena Saptoyogo sebelumnya hanya ditargetkan meraih medali perunggu, seperti yang ia capai di Paralimpiade Tokyo 2020. Dalam babak kualifikasi, ia berada di urutan ketiga dengan waktu 11,35 detik, namun berhasil memperbaiki catatan waktunya di final.

"Saya sempat merasa gugup karena tidak tahu catatan waktu lawan-lawan baru, tetapi saya bertekad untuk memberikan yang terbaik demi medali ini," ungkap Saptoyogo setelah pertandingan, seperti dilansir dari keterangan resmi Komite Paralimpiade Nasional Indonesia.

Dukungan dari keluarga, termasuk istri yang tengah hamil empat bulan, menjadi motivasi tersendiri bagi Saptoyogo. Setelah pertandingan, ia langsung menghubungi sang istri yang menyaksikan melalui live streaming.

"Terima kasih atas dukunganmu, semoga ini bukan momen terakhir untuk meraih medali," ungkapnya dengan penuh rasa syukur.

Sang istri, Nana, pun tak ketinggalan memberikan ucapan selamat di media sosial, yang kemudian dibagikan kembali oleh Saptoyogo. "Bangga banget. Selamat sayangku @saptoyogopurnomo," tulis Nana. "Makasih sayang," balas Saptoyogo dengan manis.

5 dari 5 halaman

Menular ke Pembinaan Atlet

"Tim Bulu Tangkis Ganda Campuran Indonesia berhasil meraih medali emas perdana di Paralimpiade 2024 Paris! Prestasi gemilang ini menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Foto: Kemenpora."

Ketua Pelaksana Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Solo 2024, DB Susanto, mengungkapkan keyakinannya bahwa prestasi gemilang yang diraih oleh atlet-atlet Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 akan memberikan dampak positif menjelang pelaksanaan ajang nasional yang dijadwalkan berlangsung pada 6-13 Oktober.

"Melihat pencapaian luar biasa para atlet di Paralimpiade Paris, hal ini menjadi sumber motivasi bagi atlet yang akan berkompetisi di Peparnas. Salah satu tujuan utama Peparnas adalah untuk menemukan bakat-bakat potensial yang kelak dapat bersaing di tingkat internasional," ujar DB Susanto, seperti yang disampaikan dalam keterangan resmi Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia pada Rabu (4/9/2024).

"Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan. Kita patut bersyukur, karena sesuai dengan target pemerintah untuk meraih satu medali emas, dua perak, dan tiga perunggu, atlet kita telah melampaui target tersebut dengan satu emas, enam perak, dan lima perunggu. Ini menunjukkan bahwa prestasi kita semakin meningkat," tambahnya.

Peparnas XVIII 2024 akan diikuti oleh atlet dari 34 provinsi, dengan total 20 cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Cabang-cabang olahraga ini telah disesuaikan dengan pelaksanaan ASEAN Para Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand pada 20-26 Januari 2026.

"Kami berharap Peparnas kali ini dapat melahirkan lebih banyak atlet unggul yang siap bersaing di kancah internasional," harap DB Susanto.

Menariknya, para atlet yang berkompetisi di Paralimpiade Paris 2024 juga diperbolehkan untuk mewakili daerah mereka di Peparnas XVII Tahun 2024. Namun, mereka akan ditempatkan dalam kategori khusus, sehingga Suryo Nugroho dan rekan-rekannya hanya akan bersaing dengan atlet yang telah berpengalaman di tingkat internasional.