YouTuber Kondang Ini Geregetan Lihat Timnas Indonesia Main Lawan Australia: Main Sabar, Bro!

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 11 Sep 2024, 12:45 WIB
Pemandu acara sekaligus konten kreator YouTube, Edward Reynoso. (Dok. Tangkapan Layar/YouTube The Give n Go)

Bola.com, Jakarta - Duo YouTuber asal Amerika Serikat yang sedang naik daun, Edward Reynoso dan Solo Soltero, dalam kanal YouTube-nya bernama The Give n Go geregetan dan menyayangkan hasil imbang yang didapat Timnas Indonesia saat menghadapi Australia pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia berhasil meraih satu poin menyusul hasil imbang tanpa gol saat menghadapi Australia pada matchday 2 putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/9/2024) malam WIB.

Advertisement

Tambahan satu poin menempatkan Timnas Indonesia di posisi keempat dari enam tim penghuni Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dengan total 2 poin. Pada laga sebelumnya, anak asuh Shin Tae-yong itu juga menahan raksasa Asia lainnya, Arab Saudi, di Jeddah.

Sementara itu, Australia baru mengumpulkan satu poin setelah menahan imbang Timnas Indonesia. Tim besutan Graham Arnold itu belum mencetak gol dan urung mendulang kemenangan karena pada matchday 1 putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ditekuk Bahrain 0-1.

2 dari 3 halaman

Sabar, Bro!

Suporter Timnas Indonesia saat melawan Australia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pada pertandingan tersebut, Timnas Indonesia terkesan terburu-buru dalam melancarkan serangan. Marselino Ferdinan dkk. memang praktis mengandalkan serangan balik cepat, tetapi kekuatan atau dampaknya tidak sama dengan apa yang ditampilkan ketika bermain melawan Arab Saudi pada matchday sebelumnya.

Padahal menurut Edward Reynoso, Timnas Indonesia semestinya bisa bermain lebih sabar. Dalam podcast-nya, ia mengatakan, "Saya hanya minta satu hal kepada Timnas Indonesia, sesuaikan gaya bermain dengan lawan yang dihadapi."

"Karena Timnas Indonesia tidak bisa mengalahkan Australia dalam hal adu lari, lawan selalu lebih pintar, mereka selalu menang adu fisik."

"Jadi yang saya harapkan sebenarnya dari Indonesia adalah sedikit bersabar saat menguasai bola, bukan all-out gaspol seperti saat melawan Arab Saudi. Bersabarlah, mainkan dulu bolanya."

"Saya bahkan sampai cari terjemahan patience, 'kesabaran', please, sabar, Bro. Yang saya lihat kemudian mereka kelelahan setelah 70-80 menit karena selalu mengerahkan seluruh tenaga untuk mengirim bola ke depan. Saya rasa dengan memainkan tempo, melakukan ball-possession alih-alih serangan balik cepat, mereka bisa menekan Australia," kata Reynoso lagi geregetan.

 

3 dari 3 halaman

Soltero Tak Melihat Counter Attack yang Seberbahaya ketika Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi

Pemain Timnas Indonesia, Rizky Ridho, berusaha menghadang pemain Australia, Craig Goodwin, pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Rekannya, Soltero, juga sependapat sama. Menurutnya, serangan balik mematikan yang Timnas Indonesia perlihatkan saat berhadapan dengan Arab Saudi tak terlihat saat laga melawan Australia.

Menurutnya, pertahanan Australia jauh lebih siap meladeni gaya bermain seperti itu, sehingga apa yang dilakukan Timnas Indonesia selalu mudah dipatahkan.

"Counter attack yang dilakukan Timnas Indonesia saat melawan Arab Saudi tidak terlihat," kata Soltero.

Namun, ia memuji pertahanan Timnas Indonesia yang digawangi Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Justin Hubner. Apalagi ada Maarten Paes yang sukses menjaga catatan cleansheet-nya pada laga tersebut.

"Pertahanan Timnas Indonesia sangat menyulitkan Australia. Entah itu Jay Idzes, Maarten Paes, Rizky Ridho juga, baik itu situasi 1v1, blocking-an, mereka sukses menutup rapat Australia dari mencetak gol."

Berita Terkait