Timnas Indonesia Main Imbang dengan Arab Saudi dan Australia, Sudah Saatnya Tak Perlu Anti Pemain Keturunan

oleh Gatot Sumitro diperbarui 11 Sep 2024, 14:45 WIB
Suporter Timnas Indonesia saat melawan Australia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia tampil luar biasa pada dua matchday putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Jay Idzes dkk. harus berjuang keras untuk bermain imbang lawan Arab Saudi 1-1 dan Australia 0-0.

Kekuatan dua lawan di Grup C ini jelas bukan kaleng-kaleng. The Green Falcons dan Socceroos merupakan langganan Piala Dunia. Apalagi sebelum putaran ketiga digelar, Indonesia yang menempati rangking ke-133 FIFA berada dua hingga lima tingkat di bawah Arab Saudi dan Australia.

Advertisement

Urutan rangking memang tak bohong. Karena kualitas individu pemain dan tim asuhan Shin Tae-yong terpaut jauh dari Arab Saudi dan Australia. Sehingga secara keseluruhan mempengaruhi jalannya pertandingan. Buktinya dari dua pertandingan lalu, penguasaan bola Indonesia di bawah 40 persen.

"Dari dua pertandingan lalu, kita jadi melek bola. Maksud saya, pencinta Timnas Indonesia jadi tahu di tataran mana kualitas tim kebanggaan kita. Dengan kualitas pemain bagus otomatis cara bermain Arab Saudi dan Australia jauh di atas Indonesia," kata Gusnul Yakin.

2 dari 4 halaman

Patut Diapresiasi

Pemian Timnas Indonesia, Pratama Arhan (kiri) berusaha melewati penjagaan pemain Australia, Cameron Burgess saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Apalagi, lanjut pengamat asal Malang ini, pengalaman tampil di Piala Dunia juga berpengaruh besar terhadap kepercayaan diri pemain Arab Saudi dan Australia.

"Kita harus mengakui pemain Indonesia kalah pengalaman. Kita bisa imbang dengan Arab Saudi, tapi mereka mampu bangkit lawan China. Australia saja yang bernasib kurang baik. Saat kalah dari Bahrain dan seri dengan Indonesia, Australia sebenarnya sangat dominan," ujarnya.

Mantan pelatih Arema ini salut dengan pelatih Shin Tae-yong yang sukses meramu materi tim semenjana menjadi kuda hitam di penyisihan Piala Dunia kali ini.

"Lepas suara pro kontra ditujukan kepada Shin Tae-yong, dia tetap pelatih hebat. Dia sangat percaya diri dengan materi yang dimilikinya. Shin Tae-yong mampu memaksimalkan potensi yang ada jadi kekuatan yang mulai diperhitungkan lawan," ucapnya.

3 dari 4 halaman

Wajar Pakai Pemain Keturunan

Pemain Timnas Indonesia, Wahyu Prasetyo (kiri) masuk menggantikan Sandy Walsh pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Gusnul Yakin juga menilai wajar, jika PSSI dan Shin Tae-yong ingin terus menambah pemain baru untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia.

"Kita semua tahu kekuatan dan kelemahan Timnas Indonesia. PSSI dan Shin Tae-yong pasti lebih paham lagi dari kita. Jadi wajar bila perlu tambahan pemain naturalisasi baru. Indonesia belum bertemu tiga timnya seperti Jepang, Cina, dan Bahrain, yang tentu juga berkualitas," paparnya.

4 dari 4 halaman

Pertandingan Selanjutnya

10 Oktober: Bahrain Vs Indonesia

15 Oktober: China Vs Indonesia

Berita Terkait