Saksi Sejarah Berbicara Momen Mahal dan Langka, Saat Timnas Indonesia Mengalahkan Australia 43 Tahun Lalu

oleh Choki Sihotang diperbarui 12 Sep 2024, 09:15 WIB
Pemain Timnas Indonesia, Rizky Ridho berusaha membayangi pemain Australia, Mitchell Duke saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Kini, tak ada lagi yang berani meremehkan Timnas Indonesia. Teranyar, Australia menjadi korban keganasan Skuad Garuda. Ngeri!

Australia tak berkutik saat melakoni laga tandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (10/9/2024) malam WIB.

Advertisement

Datang dengan semua pemain terbaiknya dan berada di peringkat ke-54 FIFA, Socceroos gagal meraih kemenangan dan harus puas bermain imbang 0-0 di matchday 2 Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Hasil yang sangat mengecawakan, mengingat pada laga sebelumnya di kandang sendiri, pasukan Graham Arnold dipermalukan tim kuda hitam Bahrain 0-1.

Bagi Indonesia, sukses menahan imbang langganan Piala Dunia dari Asia melanjutkan tren positif setelah sebelumnya juga memetik sebiji poin usai bermain sama kuat 1-1.

Jika saja tim asuhan Shin Tae-yong bisa mengalahkan Australia, maka rekor tak pernah menang selama 43 tahun bakal terhenti.

Indonesia terakhir kali bisa mengalahkan Australia pada 30 Agustus 1981 saat keduanya bentrok di Stadion Gelora 10 November, Surabaya, Jawa Timur, di ajang Kualifikasi Piala Dunia 1982 zona Asia.

Di momen sarat sejarah itu, Indonesia tampil cemerlang dengan kemenangan 1-0. Gol tunggal kemenangan Timnas Indonesia diceploskan striker terbaik di masanya, Risdianto.

2 dari 4 halaman

Kenangan di Surabaya

Legenda Timnas Indonesia, Risdianto, saat berbincang dengan YouTube Omahbalbalan. (Bola.com/YouTube Omah Balbalan)

Lewat kanal YouTube Bicara Bola besutan Akmal Marhali, legenda yang masih terlihat bugar di usianya yang ke-74 tahun mengenang kembali romantisme indah tersebut.

Menurut Risdianto, kemenangan bisa diraih karena Indonesia 'licik'. Maklum, untuk mengalahkan tim kuat Australia, Indonesia harus punya cara khusus agar bisa mengalahkan tim tamu.

"Kita harus jujur, waktu itu ada liciknya kita. Pertandingan kita mainkan di Surabaya, di sore hari pukul setengah empat, yang cuacanya cukup panas," ujar eks pemain Persija Jakarta dan Pardedetex Medan.

"Tapi bukan hanya pemain Australia saja yang kecapaian dan kepanasan, ternyata saya juga kelelahan," imbuh kelahiran 3 Januari 1950 seraya tertawa renyah.

3 dari 4 halaman

Gol Penentu

Kolase - Risdianto dan Pele (Bola.com/Adreanus Titus)

Meski begitu, Risdianto dan kawan-kawan tetap bertarung penuh semangat sampai akhirnya bisa mengalahkan Australia.

"Saya mencetak gol penentu itu kurang empat menit sebelum pertandingan selesai. Saya dapat bola dari kanan. Kalau saya nggak salah, yang kasih bola itu Dede Sulaeman. Terus saya sambil berlari lalu lompat dan bola masuk".

Usai mencetak gol, Risdianto mengaku kolaps. Tak lama kemudian ia berdiri, namun bicaranya tak jelas. "Saya bisa bangun, tapi ngaco ngomongnya. Akhirnya dituntun ke luar lapangan. Nggak tahunya saya sudah masuk rumah sakit," kata Risdianto yang pada 1973 dan 1975 memenangkan Perserikatan bersama Macan Kemayoran.

Beruntung, Risdianto tak mengalami cedera parah yang memaksanya harus menepi. "Nggak benturan kepala. Cuma lompat nyundul bola, terus jatuh. Selanjutnya saya nggak tahu," papar mantan bomber Timnas Indonesia dari 1971 hingga 1981.

4 dari 4 halaman

Gagalkan Australia ke Piala Dunia 1982

Buntut gol Risdianto di masa injury time menjadi petaka bagi Australia. Kekalahan membuat Socceroos gagal ke putaran final Piala Dunia 1982. Yang lolos adalah Selandia Baru lewat babak play-off.

Ditanya apakah punya firasat bakal cetak gol ke gawang Australia, Risdianto menjawab,"Saya nggak pernah punya pikiran itu, tapi saya selalu berusaha harus cetak gol. Saya nggak peduli tim saya kalah, yang penting saya harus cetak gol. Kalau saya bermain bagus dan cetak gol, kan ada kemungkinan menang".

Nah, dengan kisah heroik kemenangan Risdianto cs, masih ada satu kesempatan lagi bagi Jay Idzes and kolega untuk mengalahkan Australia. Kapan itu? Saat Skuad Garuda melakoni laga away ke Australia pada 20 Maret 2025.

Semangat!

Berita Terkait