Bola.com, Jakarta - PON Aceh-Sumut 2024 sudah berjalan kurang dari sepekan lalu. Meski relatif lancar, sejumlah persoalan masih ditemukan dan menyita perhatian di lini masa.
PON Aceh-Sumut 2024 dimulai pada 8 sampai 20 September 2024. Selain hingar-bingar persiapan kompetisi olahraga multicabang tertinggi di Indonesia itu yang terbilang minim, persiapan juga dinilai belum memadai.
Jauh hari sebelum PON Aceh-Sumut 2024 dimulai pun, banyak keluhan dari segi infrastruktur, akomodasi, dan pelayanan. Tak cuma atlet yang merasakan, ofisial dan penonton juga mengeluhkan hal yang sama.
Satu cacat yang paling disorot belakangan adalah adanya dugaan penyelewengan dana PON. Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo telah melapor ke Kejaksaan Agung dan Badan Reserse Kriminal Polri.
Tak pelak, banyak kekacauan dan masalah yang terjadi pada PON Aceh-Sumut 2024. Berikut ini beberapa di antaranya.
Makanan
Netizen menyoroti makanan yang dikonsumsi atlet PON Aceh-Sumut 2024. Banyak orang menilai, nasi kotak dengan kisaran harga Rp50ribu itu tak sesuai kandungan gizi yang diharapkan.
Adapun dalam banyak unggahan foto dan video yang beredar di lini masa, makanan dalam kemasan kotak itu berisikan nasi, ayam sambal, ayam kecap, telur sambal, kerupuk, tempe, sayur kacang panjang, wortel kering, pisang, tumis sosis, hingga jeruk saja plus air mineral.
Sementara untuk makanan ringan atau snack ada momogi, dua buah roti, dan air mineral. Beberapa video lainnya memperlihatkan 'jika beruntung dapat kerupuk'.
Ketua Bidang Konsumsi PB PON Aceh Diaz Furqan sudah meminta maaf terkait hal ini. Ia beralasan kalau konsumsi atlet mengalami keterlambatan.
"Kami memohon maaf atas beberapa kendala. Perbaikan dan evaluasi cepat kami lakukan begitu melihat adanya potensi hambatan. Misalnya dalam distribusi, kami memutuskan untuk menambah armada khusus yang didedikasikan untuk jalur-jalur distribusi."
"Agar atlet mendapatkan konsumsi tepat waktu, tanpa mengganggu jalur distribusi lain yang telah terjadwalkan," kata Diaz dalam keterangannya.
Menurut Mikhael Agusta, Koordinator Wilayah Aceh Sekretariat Kontingen Kalimantan Tengah, atlet cabor panahan dan panjat tebing dari Kalteng sering mengalami keterlambatan dalam penyediaan konsumsi.
"Distribusi konsumsi tidak konsisten, kadang tepat waktu, namun lebih sering terlambat," ujar Mikhael saat dikonfirmasi di Banda Aceh, Senin (9/9/2024), seperti dilansir Antara.
Infrastruktur
Kekacauan berikutnya seputar infrastruktur. Di Gelanggang Olahraga (GOR) Voli Indoor Sumut Sport Center di Desa Sena, Kabupaten Deli Serdang misalnya, tim voli DKI Jakarta mengeluhkan kamar mandi yang kotor dan minimnya pasokan air bersih.
Lapangan voli yang digunakan pada GOR tersebut juga diakui Kapten Tim Voli DKI Jakarta Okky Damar licin dan berbahaya.
Belum tiba di venue, atlet, ofisial, dan suporter juga mengeluhkan akses buruk. Dalam temuan di lini masa X dan Instagram, jalan menuju GOR tersebut juga jauh dari kata layak.
Beberapa alat berat pun masih terlihat, seakan memperlihatkan bahwa proses konstruksi sedang berlangsung. Belakangan Ketua Harian Pengurus Besar PON Baharuddin Siagian menyatakan jalan menuju GOR masih berlumpur lantaran pengerjaan belum rampung karena hujan.
Sportivitas
Kejadian memalukan terjadi pada PON Sumut-Aceh 2024, kali ini mengenai sportivitas. Tim sepak bola Putri Sumut yang gagal ke semifinal karena kalah dari Babel dengan skor 0-2 mengejar dan memukul wasit.
Saat pertandingan berakhir, para atlet dan ofisial langsung mengejar wasit. Dalam video yang beredar, tampak sang wasit menerima bogem mentah.
Pihak keamanan yang berjaga langsung bertindak cepat dengan mengamankan beberapa pelaku pemukulan dan juga provokator.