Infrastruktur PON 2024 Dinilai Tidak Layak Pakai, Menpora Minta Maaf: Kendala Segera Diselesaikan, Pertandingan Tetap Berlangsung

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 13 Sep 2024, 08:00 WIB
"Menampilkan Keindahan Venue PON 2024! (Sumber: X/@garagarabola_)"

Bola.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meminta maaf atas berbagai masalah yang muncul selama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumut 2024 (PON 2024).

Permintaan maaf ini merespons kritik mengenai lokasi PON 2024, khususnya di Sport Center Sumut, Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara.

Advertisement

Banyak pihak menilai fasilitas tersebut tidak memenuhi standar, dan konsumsi yang disediakan dianggap tidak layak bagi atlet.

"Saya mohon maaf atas kendala ini. Kami menyadari perlunya koordinasi yang lebih baik dan mungkin ada sedikit keterlambatan. Namun, kami pastikan semua pertandingan tetap berlangsung. Kami sedang mempercepat penyelesaian sarana lainnya," ujar Dito Ariotedjo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2024).

Dito juga menyebutkan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Menteri PUPR, Basuko Hadimuljono, untuk memperbaiki infrastruktur pendukung, akses, dan stadion agar segera siap digunakan.

"Kami langsung turun tangan. Dua hari lalu, setelah kunjungan saya ke Aceh, saya meminta bantuan Pak Menteri PUPR agar segera melakukan perbaikan, tambahnya.

Menpora memastikan perbaikan lokasi PON 2024 tidak akan mengganggu jalannya pertandingan. Ia menegaskan setiap keluhan dan masalah yang muncul akan ditindaklanjuti dengan serius.

Atlet dan masyarakat yang menemukan kekurangan diminta segera melaporkan kepada Satgas Tata Kelola Penyelenggara PON.

"Kami ingin setiap keluhan ditindaklanjuti dengan tegas. Kami akan menyelidiki dan memproses setiap laporan," tegas Dito.

"Kami tidak ingin PON ini berakhir dengan masalah. Lebih baik ada sedikit keributan di awal, tetapi kami ingin memastikan penyelenggaraan PON berjalan lancar hingga akhir," imbuhnya.

PON 2024 akan berlangsung dari 8 hingga 20 September 2024, dengan Aceh dan Sumatra Utara sebagai tuan rumah untuk pertama kalinya, menandai pelaksanaan PON di dua provinsi sekaligus.

Sebanyak 12.919 atlet dari 38 provinsi di Indonesia akan berpartisipasi dalam 28 cabang olahraga di Sumatera Utara dan 28 cabang lainnya di Aceh, termasuk beberapa cabang olahraga Olimpiade.

PON 2024 resmi dibuka Presiden Jokowi pada 9 September 2024. Namun, baru hari pertama, banyak keluhan mengenai kondisi venue yang tidak layak muncul di media sosial, membuat netizen prihatin melihat fasilitas yang seharusnya menjadi kebanggaan sebagai ajang multievent tertinggi di Indonesia.

 
 
2 dari 3 halaman

Atlet dan Ofisial PON 2024 Kecewa, Venue Disebut Tidak Layak Pakai

"Menelusuri Keindahan Venue PON 2024. (Sumber: X/@garagarabola_)"

Sebelumnya, sejumlah atlet, pelatih, dan ofisial dari kontingen PON Aceh-Sumut 2024 menyampaikan kekecewaan mereka terhadap kondisi infrastruktur yang ada.

Mereka menilai bahwa fasilitas yang disediakan tidak memadai untuk digunakan secara optimal. Salah satu yang menjadi sorotan adalah venue cabang olahraga voli indoor, yang dianggap belum siap untuk menggelar pertandingan.

Kekecewaan ini terlihat jelas saat kontingen merekam kondisi GOR Voli Indoor yang terletak di kawasan Sport Center Sumut, Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Pekerjaan pembangunan GOR tersebut masih menyisakan banyak serpihan dan belum sepenuhnya rampung. Bahkan, ada material yang masih tergeletak di area lapangan pemanasan atlet, dan sejumlah kabel yang menjulur di sekitar GOR berpotensi membahayakan keselamatan pengunjung.

Meski demikian, beberapa tim sudah memulai sesi latihan resmi hari kedua di GOR tersebut sebagai persiapan untuk laga yang dijadwalkan pada Rabu (11/9/2024) mendatang.

Keluhan serupa juga dirasakan oleh kontingen DKI Jakarta dan beberapa lainnya. Mari kita lihat enam potret yang menggambarkan kondisi venue PON 2024, yang membuat banyak atlet merasa prihatin.

3 dari 3 halaman

Renovasi Venue PON XXI Aceh-Sumut Menghabiskan Dana Rp811 Miliar

Tentu! Berikut adalah versi yang lebih menarik untuk konten "Logo PON 2024": --- **Menyambut PON 2024: Logo yang Memikat!** Dalam semangat olahraga dan persatuan, kami dengan bangga mempersembahkan logo resmi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024! Logo ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga representasi dari semangat juang dan kebanggaan bangsa. Dengan desain yang dinamis dan penuh warna, logo ini mencerminkan keberagaman budaya Indonesia yang kaya serta semangat kompetisi yang tinggi. Setiap elemen dalam logo menggambarkan kekuatan, kecepatan, dan ketahanan para atlet yang akan berjuang di arena. Mari kita bersama-sama menyemarakkan PON 2024 dan mendukung atlet-atlet kita untuk meraih prestasi gemilang! Logo ini adalah panggilan untuk bersatu, berprestasi, dan merayakan semangat kebangsaan. Ayo, kita dukung PON 2024 dengan semangat yang membara! --- Semoga versi ini lebih menarik dan dapat menginspirasi!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meresmikan rehabilitasi, renovasi, dan pembangunan venue untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Provinsi Aceh, yang menghabiskan anggaran sebesar Rp811 miliar, pada Senin (9/9/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengingatkan pemerintah daerah agar menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun, meskipun PON telah berakhir.

"Saya tidak ingin setelah PON selesai, fasilitas yang dibangun dengan dana yang sangat besar, yaitu Rp811 miliar, menjadi tidak terawat dan akhirnya rusak. Ini adalah pelajaran dari PON-PON sebelumnya," tegas Jokowi saat peresmian yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi menjelaskan bahwa total ada 18 venue di Provinsi Aceh yang telah direnovasi oleh pemerintah untuk pelaksanaan PON XXI Aceh-Sumut. Venue-venue tersebut terletak di beberapa daerah, termasuk Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Pidie, dan Kabupaten Aceh Tengah.

"Setelah kita berhasil membangun venue-venue yang berkualitas ini, tugas selanjutnya adalah kepada bapak/ibu sekalian, terutama pemerintah daerah provinsi dan kota/kabupaten, untuk menjaga, merawat, dan memanfaatkan venue-venue ini sebaik mungkin," ungkap Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini juga meminta pemerintah daerah untuk memanfaatkan venue-venue tersebut sebagai tempat pengembangan dan pembinaan atlet-atlet unggul di bidang olahraga.

Jokowi berharap bahwa fasilitas ini dapat menjadi pusat pelatihan bagi para atlet dari Aceh untuk meningkatkan prestasi mereka di tingkat nasional.

"Oleh karena itu, sekali lagi saya minta kepada gubernur, para bupati, dan wali kota untuk mengelola dan memanfaatkan fasilitas ini secara profesional, agar terpelihara dengan baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang, bahkan hingga puluhan tahun ke depan," jelas Jokowi.

Sumber: Merdeka.com

Berita Terkait