Pengadilan atas Kematian Maradona Ditunda hingga 2025

oleh Aning Jati diperbarui 15 Sep 2024, 11:45 WIB
Diego Maradona. Gelandang Argentina yang wafat di usia 60 tahun pada 25 November 2020 ini mengoleksi 21 Caps dalam 4 edisi Piala Dunia (1982, 1986, 1990, 1994). Menorehkan 8 gol dan 8 assist, prestasi terbaiknya adalah menjadi juara pada edisi 1986 mengalahkan Jerman 3-2. (AFP/Staff)

Bola.com, Jakarta - Persidangan terhadap delapan petugas kesehatan yang didakwa dalam kasus kematian legenda sepak bola, Diego Maradona, kembali mengalami penundaan. Persidangan yang awalnya dijadwalkan pada Oktober 2024 kini ditunda hingga Maret 2025.

Penundaan ini terjadi setelah pengadilan di San Isidro, sebuah kota di pinggiran Buenos Aires, mengabulkan permintaan tiga dari delapan terdakwa.

Advertisement

Sebelumnya, persidangan ini juga sempat dijadwalkan untuk dimulai pada 4 Juni 2024, tetapi diundur ke 1 Oktober mendatang sebelum akhirnya ditetapkan tanggal baru, yakni 11 Maret 2025.

Kedelapan terdakwa, termasuk ahli bedah saraf, psikolog, psikiater, serta perawat yang terlibat dalam perawatan Diego Maradona, dihadapkan pada tuduhan “pembunuhan karena kelalaian".

Mereka dituduh gagal merawat Diego Maradona dengan baik ketika dia pulih dari operasi hingga menyebabkan kematian.

2 dari 2 halaman

Ancaman Hukuman

3. Diego Maradona (Napoli) - Pria Argentina ini bagaikan dewa bagi warga kota Naples, Italia. Torehan Gelar dan prestasi yang dipersembahkan membuat Napoli memensiunkan nomor punggung 10 pada tahun 2000 lalu. (AFP/Carlo Hermann)

Kematian Maradona pada usia 60 tahun mengguncang dunia sepak bola dan memicu kontroversi terkait penanganan medis yang ia terima.

Delapan tenaga medis dianggap bertanggung jawab atas kematian Maradona yang meninggal pada 25 November 2020 akibat gagal jantung, hanya beberapa hari setelah menjalani operasi otak.

Hanya beberapa hari setelah kematiannya, jaksa memulai penyelidikan terhadap tenaga medis yang terlibat dalam perawatan Maradona. Hasilnya, pengadilan memutuskan seharusnya Maradona memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup dengan perawatan yang memadai. 

Pada April 2022, jaksa meminta agar hakim membawa delapan tenaga medis yang sedang diselidiki tersebut ke pengadilan umum.

Jika terbukti bersalah, para terdakwa dapat menghadapi hukuman penjara antara delapan hingga 25 tahun.

 

Sumber: La Nacion

Berita Terkait