Bola.com, Jakarta - Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick resmi memiliki klub baru. Pemain berusia 21 tahun itu pindah dari Ado Den Haag menuju Brisbane Roar.
Rafael Struick akan menggunakan nomor punggung 7 di Brisbane Roar. Bukan nomor punggung sembarangan tentu saja. Nomor itu kerap dipakai oleh pemain-pemain penting.
Rafael Struick pun berharap bisa memberikan kontribusi maksimal untuk Brisbane Roar, bukan hanya gol tetapi assist juga.
“Saya ingin membantu tim semaksimal mungkin dengan kualitas yang saya miliki, mencetak gol dan memberikan assist,” harap Struick dilansir dari situs resmi klub.
Bola.com memiliki ulasan mengenai plus dan minus yang dialami Rafael Struick ketika menjalani karier di A-League bersama Brisbane Roar. Apa saja?
Level Kompetisi Biasa Saja
Kepindahan Rafael Struick menuju A-League sebenarnya cukup mengkhawatirkan. Terutama jika melihat kualitas liga tersebut.
Dalam peringkat kompetisi terbaru AFC, A-League ternyata hanya menduduki posisi ke-11 dengan 34,703 poin.
Bahkan, peringkat A-League masih ada di bawah Thai League 1. Liga level tertinggi Thailand itu menempati posisi kedelapan dengan 49,546 poin.
Menutup Sementara Kesempatan di Eropa
Harus diakui sampai saat ini Eropa masih menjadi kiblat sepak bola dunia. Banyak pemain dari belahan dunia lain bermimpi bermain di Benua Biru.
Rafael Struick justru melewatkan sementara kesempatan itu dengan menerima tawaran bermain di A-League dari Brisbane Roar.
Dengan tetap bermain di Ado Den Haag, Rafael Struick sebenarnya membuka kesempatan untuk menarik hati klub besar Eropa. Termasuk mereka yang berlaga di level tertinggi.
Lebih Dekat dengan Timnas Indonesia
Ada satu keuntungan yang bisa didapatkan Rafael Struick dengan bermain untuk Brisbane Roar. Pemain berusia 21 tahun itu bisa lebih dekat dengan Timnas Indonesia.
Diketahui, jarak Australia dengan Indonesia tidak terlalu jauh. Keduanya bahkan bisa dikatakan sebagai tetangga.