Bola.com, Jakarta BRI Liga 1 2024/2025 baru berjalan lima pekan. Namun, sudah ada tiga pelatih kepala yang jadi korban pemecatan. PSBS Biak mendepak Juan Esnaider ketika tidak bisa meraih kemenangan dalam tiga laga awal.
Sedangkan Semen Padang mengakhiri kerja sama dengan Hendri Susilo pada pekan ke-4. Meski menangani tim promosi, keduanya ternyata dapat target yang tinggi dari manajemen tim.
Yang paling hangat terjadi hari ini (16/9/2024). Madura United mendepak Widodo Cahyono Putro dari kursi pelatih kepala. Sebab, dia hanya bisa memberikan satu poin dari empat pertandingan.
Tekanan kepada Widodo untuk mundur sudah terasa sejak awal musim. Di media sosial, banyak suporter Madura United yang menginginkannya untuk mundur.
Tidak menutup kemungkinan, pekan selanjutnya ada lagi pelatih yang jadi korban pemecatan. Terutama tim yang kini berada di papan bawah. Ini sudah jadi tradisi sekaligus bukti panasnya kursi pelatih kepala di BRI Liga 1.
Joel Aman
Namun, ada pula pelatih yang posisinya aman, yakni pelatih Arema FC, Joel Cornelli. Pria asal Brasil tersebut sempat dalam sorotan.
Pada empat pertandingan awal tidak bisa meraih kemenangan. Baru pada pekan ke lima, Singo Edan mencatatkan kemenangan pertama saat melawan PSM Makassar, Minggu (15/9/2024).
Padahal dalam dua musim terakhir Arema menggunakan 6 pelatih. Artinya, setiap musim Singo Edan berganti pelatih sampai tiga kali. Jika prestasi Arema musim ini tidak stabil, bisa jadi Joel Cornelli bernasib sama seperti pelatih-pelatih sebelumnya.
Normal
Terkait kursi panas pelatih kepala di Liga 1, Joel buka suara.
“Dalam sepakabola itu biasa. Kalau prestasi kurang, pelatih siap dipecat. Di Indonesia situasinya tidak beda,” jelasnya.
Jadi, Joel tidak kaget dengan kebiasaan klub memecat pelatih. Meskipun pada saat kompetisi baru berjalan. Baginya, itu sudah jadi risiko seorang pelatih.
“Saya sendiri juga siap dengan hal seperti itu. Jika tidak ada prestasi, pasti pelatih keluar,” tegas mantan asisten pelatih Corinthians, Brasil itu.
Aman dari Kritikan
Sampai saat ini, nama Joel Cornelli masih dipuja di kalangan Aremania. Karena dia berhasil mempersembahkan gelar pra musim, Piala Presiden 2024. Meskipun sempat sulit menang dalam 4 laga awal, pelatih asal Brasil ini tidak dapat kritikan.
Itu tak lepas dari permainan Arema yang berkarakter. Singo Edan kuat dalam bertahan dan punya serangan dengan satu dua sentuhan yang rapi. Karakater itu terlihat baik saat main di kandang maupun tandang.
Mereka tidak keder sekalipun bermain dengan tekanan suporter lawan. Hanya saja, mereka sempat kesulitan mencetak gol sehingga Arema baru meraih kemenangan di pekan ke lima.
Beda cerita dengan pelatih-pelatih sebelumnya. Seperti Eduardo Almeida dan I Putu Gede saat awal musim 2022 dan 2023. Keduanya dianggap tidak bisa membuat performa Arema lebih gereget, sehingga tuntutan untuk mundur sudah bermunculan di media sosial sejak awal musim.