Bola.com, Jakarta - Seperti diketahui, musim 2024-2025 akan menjadi musim pertama Liga Champions di bawah format baru, dengan 36 tim yang berpartisipasi yang pada fase liga akan memainkan delapan pertandingan melawan lawan-lawan yang berbeda, tetapi semua tim berada dalam satu grup.
Hal ini akan meningkatkan jumlah total pertandingan yang dimainkan dalam turnamen elite ini, dari 125 pertandingan menjadi 189 pertandingan.
Final Liga Champions musim ini akan dimainkan pada 31 Mei 2025 di Allianz Arena di Munich, Jerman.
Pemenang Liga Champions 2024-25 akan secara otomatis lolos ke fase liga Liga Champions UEFA 2025-26, Piala Interkontinental FIFA 2025, Piala Dunia Antarklub FIFA 2029, dan mendapatkan hak untuk bermain melawan pemenang Liga Eropa UEFA 2024-25 di Piala Super UEFA 2025.
Dengan diperluasnya Liga Champions yang dimulai pekan ini, AFP Sport mengamati beberapa nama baru alias pendatang baru, yang patut diwaspadai dalam kompetisi musim ini. Siapa saja? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
Aston Villa
Aston Villa kembali ke panggung kompetisi Eropa setelah penantian selama 41 tahun, menghidupkan kembali kenangan akan kemenangan legendaris mereka di Piala Eropa pada 1982.
Setelah mengalami masa sulit dan bahkan berada di divisi kedua pada musim 2018-19, kebangkitan Villa yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar berkat kehadiran Unai Emery sebagai manajer.
Emery, yang dikenal dengan kecerdikan taktisnya, telah mengubah wajah tim. Melalui strategi permainan yang cermat dan perekrutan pemain yang tepat sasaran, Villa telah meroket di klasemen Liga Inggris.
Musim lalu, mereka berhasil finis di posisi keempat, menyingkirkan tim-tim besar seperti Chelsea, Manchester United, dan Tottenham.
Villa Park kini bersiap menyambut sejumlah laga besar di kompetisi Eropa, termasuk kunjungan Bayern Munich untuk mengulang final ikonik 42 tahun lalu. Selain itu, Juventus akan bertandang ke Birmingham, sementara Celtic siap bertarung dalam laga sengit Battle of Britain.
Kesuksesan Villa di panggung Eropa akan banyak ditentukan oleh penampilan luar biasa Emi Martinez di bawah mistar, serta ketajaman Ollie Watkins, yang untuk pertama kalinya akan merasakan atmosfer Liga Champions.
Harapan besar kini tertumpu pada mereka untuk mengulang kejayaan masa lalu dan menorehkan sejarah baru bagi klub.
VfB Stuttgart
VfB Stuttgart kembali ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2010, menandai kebangkitan mereka setelah bertahun-tahun absen dari kompetisi elit Eropa.
Stuttgart, yang memiliki sejarah sebagai juara Jerman lima kali, mengalami masa sulit pada akhir musim 2022-23 di mana mereka hampir terdegradasi. Namun, di bawah kepemimpinan pelatih Sebastian Hoeness, klub berhasil bangkit dan lolos dari play-off degradasi, mempertahankan posisi mereka di Bundesliga.
Musim berikutnya, Die Schwaben tampil mengejutkan dengan finis di posisi kedua, pencapaian yang jauh melebihi ekspektasi. Mereka berhasil mengumpulkan 40 poin lebih banyak daripada musim sebelumnya, bahkan menempatkan diri di atas Bayern Munich, yang sudah lama mendominasi liga.
Didukung oleh Porsche, Stuttgart melakukan investasi besar di bursa transfer. Mereka mempermanenkan status Deniz Undav, penyerang asal Jerman yang sebelumnya bermain untuk Brighton, dan merekrut Ermedin Demirovic, menjadikannya dua transfer termahal dalam sejarah klub.
Langkah ini menunjukkan ambisi Stuttgart untuk bersaing di level tertinggi.
Dengan jadwal yang berat di depan, termasuk pertandingan melawan raksasa Eropa seperti Real Madrid, Juventus, dan Paris Saint-Germain, Sebastian Hoeness dihadapkan pada tantangan besar. Stuttgart harus menunjukkan performa impresif jika mereka ingin melaju jauh di Liga Champions musim ini.
Girona
Tim kecil asal Catalan, Girona, menghebohkan Spanyol musim lalu di musim keempat mereka di kompetisi level teratas, membuat sang juara bertahan, Real Madrid, hampir tidak dapat mengejar mereka selama berbulan-bulan.
Sebuah hasil akhir di peringkat ketiga memastikan mereka untuk kali pertama merasakan sepak bola Eropa, tetapi tim Girona sekarang terlihat sangat berbeda.
Savinho, Aleix Garcia dan Artem Dovbyk telah pergi, membuat sang pelatih, Michel Sanchez, harus mencari pemain-pemain baru, termasuk Arnaut Danjuma, yang sesuai rencana penyerangan klub.
Girona, yang didukung oleh City Football Group, akan memulai pertandingan dengan mengunjungi PSG terlebih dahulu.
Mereka akan menyambut Liverpool dan Arsenal di stadion Montilivi yang berkapasitas 14,500 penonton, yang telah di-upgrade oleh klub agar dapat digunakan untuk pertandingan Liga Champions.
Bologna
Bologna bersiap menghadapi tantangan baru di Liga Champions, tetapi I Rossoblu memulai kompetisi ini dalam situasi yang penuh ketidakpastian setelah performa buruk di awal musim di bawah pelatih baru, Vincenzo Italiano.
Bologna menghadapi tekanan besar setelah kehilangan dua pemain kunci musim lalu, Joshua Zirkzee dan Riccardo Calafiori, serta kepergian mantan pelatih Thiago Motta yang hijrah ke Juventus.
Dengan hanya meraih tiga poin dari empat pertandingan di Serie A musim ini, Bologna belum meraih kemenangan, memperlihatkan bahwa mereka masih mencari ritme permainan yang solid. Kondisi ini jelas membuat Bologna berada dalam posisi yang kurang ideal untuk bersaing di panggung Eropa.
Bologna pernah berpartisipasi di Piala Eropa pada 1964, tetapi hanya bermain satu pertandingan sebelum tersingkir. Tahun tersebut juga merupakan terakhir kalinya mereka meraih gelar juara Serie A, sedangkan trofi utama terakhir yang mereka menangkan di Italia adalah pada 1974.
Partisipasi di Liga Champions musim ini menjadi langkah penting dan penuh tantangan bagi Bologna. Mereka harus berjuang keras untuk mengatasi kelemahan dan ketidakstabilan awal musim jika ingin bersaing dengan klub-klub besar Eropa.
Brest
Stade Brestois 29 atau yang lebih dikenal dengan nama Brest akan merasakan turnamen sepak bola Eropa untuk kali pertama setelah mereka mengejutkan Prancis musim lalu dengan menempati posisi ketiga di Ligue 1.
Dengan Prancis yang kini mendapat satu tempat tambahan di Liga Champions, Brest diuntungkan dan mendapat undian menarik dengan pertandingan melawan Real Madrid, Barcelona, dan Bayer Leverkusen.
Pelatih Eric Roy telah membuat keajaiban sejak mengambil alih tim yang terancam degradasi di Januari 2023, tetapi membuat terobosan di Liga Champions mungkin akan sangat sulit.
Brest telah kehilangan beberapa pemain kunci, dengan bek tengah Lilian Brassier bergabung dengan Marseille dan bek kiri Bradley Locko yang absen karena cedera jangka panjang.
Selain itu, the Pirates tidak dapat memainkan pertandingan di Stade Francis-Le Ble milik mereka sendiri, yang tidak memenuhi standar UEFA. Sebagai gantinya, mereka harus menempuh jarak lebih dari 100 kilometer ke Guingamp untuk pertandingan kandang.
Sumber: AFP