Melihat Kembali 3 Faktor Besar yang Membuat Timnas Indonesia Kalah 0-10 di Kandang Bahrain

oleh Hery Kurniawan diperbarui 17 Sep 2024, 14:00 WIB
Bek Timnas Indonesia, Gunawan Dwi Cahyo mencoba menghadang pergerakan striker Bahrain, Mohammed Ali dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2014. Laga yang berlangsung di Stadion Nasional Rifaa pada 29 Februari 2012 itu berakhir dengan kemenangan 10-0 untuk Bahrain.

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan melanjutkan pertualangan di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober mendatang. Pemberhentian berikutnya Skuad Garuda adalah Bahrain.

Timnas Indonesia akan menghadapi Timnas Bahrain di Bahrain National Stadium, Manama, pada Kamis (10/10/2024).

Advertisement

Pertandingan ini cukup emosional bagi Timnas Indonesia. Apalagi jika melihat rekor pertemuan terakhir Skuad Garuda dengan Timnas Bahrain.

Pertemuan terakhir itu terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 2014. Sialnya, Timnas Indonesia saat itu kalah 0-10 saat bertandang di markas Timnas Bahrain.

Bola.com menganalisis tiga faktor yang membuat Timnas Indonesia kalah begitu telak di kandang Bahrain pada 29 Februari 2012 itu. Apa saja?

2 dari 5 halaman

Konflik Sepak Bola Nasional

Bakal Calon Ketua Umum PSSI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti memberikan pernyataan di depan wartawan saat pendaftaran dan penyerahan berkas Bakal Calon Ketua Umum PSSI yang berlangsung di GBK Arena, Jakarta, Jumat (13/01/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Periode 2011-2012 menjadi tahun-tahun yang sulit bagi sepak bola Indonesia. Sebab, saat itu ada konflik di internal PSSI.

Muaranya, Timnas Indonesia tidak bisa menggunakan semua potensi terbaik. Saat kalah 0-10 dari Timnas Bahrain, Skuad Garuda yang saat itu ditukangi Aji Santoso hanya bisa menggunakan pemain dari Indonesia Premier League (IPL).

Para pemain seperti Gunawan Dwi Cahyo, Samsidar, Irfan Bachdim, Rendi Irwan, Taufiq, dan beberapa pemain lain saat itu coba diandalkan.

3 dari 5 halaman

Kartu Merah Kilat

Kapten Timnas Indonesia, Wahyu Wijiastanto, saat menghadapi Irak di Grup C kualifikasi Piala Asia 2015 yang digelar di Dubai, 6 Februari 2013 (KARIM SAHIB / AFP)

Langkah Timnas Indonesia makin berat ketika di awal laga tepatnya di menit keempat, Samsidar mendapatkan kartu merah langsung. Mantan kiper PSM Makassar itu didakwa menjadi orang terakhir yang melanggar pemain Timnas Bahrain.

Setelah Samsidar keluar, permainan Timnas Indonesia kian goyah. Kiper pengganti, Andi Muhammad Guntur, pun tidak kuasa menahan gawangnya dibobol 10 kali oleh para pemain Bahrain.

4 dari 5 halaman

Motivasi Minim

Aji Santoso, pelatih timnas U-23 Indonesia

Laga melawan Bahrain adalah laga terakhir Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Motivasi Irfan Bachdim dkk. bisa dikatakan sangat minim saat itu. Sebab, pada lima pertandingan sebelumnya, Timnas Indonesia selalu menelan kekalahan. Jadilah mereka menjadi juru kunci dengan 0 poin.

5 dari 5 halaman

Skuad Timnas Indonesia saat Kalah 0-10 di Kandang Bahrain

Pemain Semen Padang, Hengky Ardiles, mengikuti latihan jelang laga final Piala Jenderal Sudirman melawan Mitra Kukar di Lapangan Sutasoma, Jakarta, Jumat (22/1/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Kiper

  • Syamsidar
  • Andi Muhammad Guntur

Belakang

  • Hengky Ardiles
  • Gunawan Dwi Cahyo
  • Abdul Rahman
  • Diego Michiels
  • Sigit Meiko Susanto
  • Rasul Zainudin
  • Wahyu Wijiastanto

Tengah

  • Rendi Irwan
  • Muhammad Taufiq
  • Aditya Putra Dewa
  • Slamet Nurcahyo
  • Ricky Ohorella
  • Abdul Abanda Rahman

Depan

  • Samsul Arif
  • Irfan Bachdim
  • Ferdinan Sinaga

Berita Terkait