5 Pemain Lokal yang Sempat Jadi Amunisi Inti Timnas Indonesia, Kini Hilang karena Gelombang Naturalisasi

oleh Radifa Arsa diperbarui 18 Sep 2024, 08:45 WIB
Timnas Indonesia - Rachmat Irianto, Saddil Ramdani, Fachruddin Aryanto, Evan Dimas, Andritany (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Transformasi besar-besaran yang dilakukan Shin Tae-yong selama menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia akhirnya menyebabkan sejumlah pemain lokal tegusur. Sempat jadi pilihan utama, kini mereka harus kehilangan tempat. 

Pada masa-masa awal, Shin Tae-yong memang mengambil kebijakan ‘potong generasi’ untuk meremajakan skuad Timnas Indonesia. Nama-nama pemain yang pernah menjadi langganan pun akhirnya tersingkir dari skuad Garuda.

Advertisement

Para pemain lain pun akhirnya harus merelakan tempatnya di tim nasional setelah program naturalisasi dikebut selama masa kepemimpinan Erick Thohir. Ada banyak pemain keturunan yang kini menjadi andalan baru di skuad Merah Putih.

Kebijakan ini berimbas pada beberapa pemain lokal yang sempat menjadi andalan, termasuk di masa-masa awal era kepemimpinan Shin Tae-yong. Mereka tak lagi mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia karena kalah bersaing.

Berikut Bola.com menyajikan ulasannya:

 
 
2 dari 6 halaman

Andritany Ardhiyasa

Kiper Timnas Indonesia, Andritany Ardhiyasa gagal mengantisipasi bola dari Timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/9/2019). (Bola.com/Peksi Cahyo)

Salah satu penjaga gawang yang pernah menjadi pilihan Timnas Indonesia ialah Andritany Ardhiyasa. Kiper senior Persija Jakarta ini tercatat bisa menghasilkan 18 caps sejak debut pada medio 2014.

Posisi Andritany pun akhirnya tergusur semenjak Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia. Posisi penjaga gawang langsung diberikan kepada sosok pemain yang lebih muda, Nadeo Argawinata.

Kiper berusia 32 tahun ini tampaknya sudah sulit untuk comeback bersama Timnas Indonesia. Apalagi, kini Shin Tae-yong punya penjaga gawang baru, yakni Maarten Paes, yang mulai merebut posisi utama di posisi nomor satu.

3 dari 6 halaman

Fachruddin Aryanto

Fachruddin Aryanto bisa jadi pilihan Shin Tae-yong untuk memperkuat lini belakang Timnas Indonesia. Pemain Madura United juga mampu tampil soldi di BRI Liga 1 2021/2022. Memiliki bek tengah yang tangguh membuka peluang Indonesia untuk meraih gelar Piala AFF 2020. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Salah satu bek yang bertahun-tahun menjadi pilar utama di pertahanan Timnas Indonesia ialah Fachruddin Aryanto. Dia bahkan menjadi salah satu pemain veteran yang pernah diandalkan Shin Tae-yong pada awal kepemimpinannya.

Bek asal Klaten, Jawa Tengah, itu menjadi pilihan utama STY pada ajang Piala AFF 2020, Kualifikasi Piala Asia 2024, hingga Piala AFF 2022. Terakhir kali Fachruddin bermain pada play-off Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia melawan Brunei Darussalam.

Sejak saat itu, Fachruddin sudah menghilang dari daftar panggilan Timnas Indonesia. Dia harus merelakan posisinya dihuni deretan pemain keturunan seperti Jordi Amat, Elkan Baggott, Jay Idzes, hingga Justin Hubner.

4 dari 6 halaman

Rachmat Irianto

Bek Timnas Indonesia, Rachmat Irianto berusaha merebut bola gelandang timnas Malaysia, Mohamad Faisal Abdul Halim pada laga Grup B Piala AFF 2020 di Stadion Nasional Singapura, Minggu (19/12/2021). Hasil ini membuat timnas melangkah ke semifinal melawan Singapura. (AFP/Roslan Rahman)

Masa-masa awal kepemimpinan Shin Tae-yong sebetulnya sempat menjadi angin segar bagi gelandang Persib Bandung, Rachmat Irianto. Dia menjadi salah satu pemain muda yang mendapatkan kesempatan debut bersama Timnas Indonesia.

Di bawah asuhan STY, pemain yang akrab disapa Rian itu sukses mengukir 30 penampilan di berbagai ajang, mulai dari Kualifikasi Piala Asia 2022, Piala AFF 2020, Kualifikasi Piala Asia 2023, Piala AFF 2022, hingga Kualifikasi Piala Asia 2026.

Sayangnya, cedera membuat Rian harus tersingkir dari persaingan. Dia sempat dipanggil saat menghadapi Vietnam pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Namun, STY belum memberinya kesempatan bermain.

 
 
5 dari 6 halaman

Evan Dimas

Evan Dimas tergabung dalam tim sepak bola Jawa Timur pada PON Riau 2012. Walaupun tak mampu membawa timnya lebih jauh, Bakat Evan Dimas mulai tercium. Ia akhirnya tergabung dalam Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri dan dipercaya menjadi kapten di skuatnya. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Selanjutnya, ada pula Evan Dimas Darmono yang harus kehilangan tempatnya di Timnas Indonesia. Penurunan performa menjadi alasan utama mengapa gelandang asal Surabaya ini terdepak dari skuad Garuda.

Sebelum maraknya gelombang naturalisasi, Evan Dimas pernah jadi langganan di lini tengah Timnas Indonesia. Dia bahkan bisa mengukir 11 gol dari 43 penampilannya di berbagai ajang internasional.

Kini, munculnya nama-nama pemain seperti Thom Haye dan Ivar Jenner membuat Evan Dimas harus tersingkir. Dia terakhir kali mendapatkan panggilan pada tahun 2022, tepatnya pada laga uji coba melawan Timor Leste.

6 dari 6 halaman

Saddil Ramdani

Gelandang Timnas Indonesia, Saddil Ramdani, berusaha melewati pemain Malaysia pada laga kualifikasi Piala Dunia 2022 di SUGBK, Jakarta, Kamis (5/9). Indonesia takluk 2-3 dari Malaysia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Saddil Ramdani juga pernah menjadi salah satu pemain muda yang paling sering mendapatkan panggilan dari Timnas Indonesia. Debutnya di skuad Garuda bahkan diukir ketika Saddil masih berusia 18 tahun.

Di era kepemimpinan Shin Tae-yong, Saddil sempat menjadi pilihan utama, tepatnya pada medio 2022 hingga 2023. Dia tak pernah absen ketika Timnas Indonesia menghadapi Kualifikasi Piala Asia 2023 hingga Piala AFF 2022.

Bahkan, dia sempat bermain pada awal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Kini, namanya sudah hilang dari radar Shin Tae-yong, tepatnya ketika memasuki ajang Piala Asia 2023.

  

 
 

Berita Terkait