Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia memulai Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan catatan positif. Skuad asuhan Shin Tae-yong berhasil membawa pulang dua poin ketika bertemu dua tim kuat: Arab Saudi dan Australia.
Selanjutnya Timnas Indonesia bakal punya tugas maha sulit ketika harus melakoni dua partai tandang kontra Bahrain dan China.
Jay Idzes dan kawan-kawan akan bersua Bahrain pada 10 September. Lalu skuad Merah Putih harus away ke kandang China, 15 September.
Lantas jika melihat rekam jejak kepelatihan tiga juru taktik Timnas Indonesia, Bahrain, dan China, siapa paling mentereng? Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
Branko Ivankovic (China)
Pelatih berpaspor Kroasia ini terhitung baru menangani China, tepatnya sejak Februari 2024. Statistiknya juga tak terlalu apik.
Bahkan pada Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, China selalu mengalami kekalahan. Pertama dari Jepang 0-7, lalu kandas 1-2 dari Arab Saudi.
Namun, Branko Ivankovic punya catatan mentereng dalam kariernya sebagai pelatih. Dia pernah menyumbang emas Asian Games 2002 untuk Iran. Bersama tim yang sama, Ivankovic mempersembahkan trofi juara Piala Asia Barat 2004.
Shin Tae-yong (Indonesia)
Nama ini sudah tidak diragukan lagi dalam kariernya sebagai pelatih timnas. Shin Tae-yong adalah sosok penting yang mengubah permainan Timnas Indonesia jauh lebih baik sejak mulai bekerja pada Desember 2019.
Dia membukukan sejumlah sejarah baru bagi Timnas Indonesia. Satu di antaranya adalah membawa Garuda menembus 16 besar Piala Asia 2023.
Terbaru, Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 plus sukses membawa tim menahan imbang Arab Saudi plus Australia.
Dragan Talajic (Bahrain)
Dibandingkan Shin Tae-yong dan Branko Ivankovic, nama Dragan Talajic tidak terlalu familiar. Maklum namanya lebih mentereng di level klub.
Sebelum ditunjuk sebagai pelatih Timnas Bahrain, Talajic hanya melatih tim Liga Bahrain, Al-Khaldiya SC.
Puncak kariernya terjadi saat melatih tim Liga Arab Saudi, Al Ittihad. Kala itu ia membawa tim menjadi juara Liga Champions Asia tahun 2004.