Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Benar-benar Dibutuhkan Timnas Indonesia, Demi Tambah Kedalaman di Kualifikasi Piala Dunia 2026

oleh Gatot Sumitro diperbarui 18 Sep 2024, 12:00 WIB
Eliano Reijnders (kanan) berhadapan dengan Mees Hilgers dalam laga Eredivisie 2024/2025, Sabtu (14/9/2024). (Instagram/eliano.r)

Bola.com, Jakarta Timnas Indonesia segera mendapatkan dua amunisi baru untuk mengarungi putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Jika proses naturalisaspada 10 dan 15 Oktober 2024 pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Advertisement

Pertanyaannya, seberapa efektifkah pengaruh kehadiran dua pemain belakang itu bagi tim asuhan Shin Tae-yong?

"Menurut saya, untuk saat ini, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders rekrutan terbaik guna menambah kedalaman Timnas Indonesia bisa bersaing di putaran ketiga ini. Khususnya menghadapi Bahrain dan China," kata Gusnul Yakin, Rabu (18/9/2024). 

Pengamat sepak bola asal Malang ini juga tak menyalahkan Shin Tae-yong dengan banyak menumpuk pemain belakang. Alih-alih pelatih asal Korsel itu mencari striker bagus untuk menambah daya gedor Timnas Garuda yang masih lemah.

"Kita tak tahu apa yang ada di pikiran STY. Dia paling tahu kebutuhan Timnas Indonesia saat ini. Tapi analisis saya, mungkin salah atau benar. STY memang fokus di pertahanan. Karena Indonesia menghadapi tim-tim yang levelnya sangat jauh di atas," ujarnya.

 

2 dari 4 halaman

Kedalaman Skuad Belum Paten

Empat pemain keturunan Indonesia yang berlaga di Eropa telah diajukan pelatih Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi agar bisa membela Timnas Garuda. Dari keempatnya, Mees Hilgers berpeluang paling cepat, karena sama sekali belum pernah berseragam Timnas negara lain. (twitter@fctwente)

Dengan bergabungnya Mees Hilgers posisi bek tengah Timnas Indonesia cukup berjubel. Sebelumnya ada Jay Idzes, Justin Hubner, Jordi Amat, Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, dan Wahyu Prasetyo.

Itu belum termasuk Elkan Baggott yang sementara diabaikan STY.

"Saya kira STY tak hanya ingin punya pemain yang siap pakai, tapi juga mencari pemain grade tinggi yang mampu tampil di level Piala Dunia. Mees Hilgers dan Eliano Reijnders adalah jawabannya," ucapnya.

Mantan pelatih Arema ini mengatakan kedalaman lini belakang, khususnya pos bek tengah masih belum meyakinkan.

"Kita bisa lihat saat Justin Hubner absen lawan Arab Saudi. Calvin Verdonk terpaksa jadi bek tengah. Begitu pula Wahyu Prasetyo yang spesialis bek tengah terpaksa jadi bek kanan ketika menghadapi Australia. Ini bukti kedalaman pertahanan Indonesia belum paten," jelasnya.

 

3 dari 4 halaman

Calvin Verdonk Bisa Fokus

Calvin Verdonk menjadi mimpi buruk bagi Australia. Fullback 27 tahun itu, tanpa kenal lelah dan gentar, terus melakukan perlawanan sengit terhadap semua tukang gedor The Socceroos. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Dari analisis Gusnul Yakin, kehadiran Mees Hilgers akan membuat Calvin Verdonk bisa fokus di sektor bek atau sayap kiri.

Sementara, tambah Gusnul Yakin, Eliano Reijnders dengan karakter versatile bisa menempati banyak pos mulai bek kiri, sayap kiri, hingga gelandang sangat menguntungkan Timnas Indonesia.

"Kedatangan Eliano Reijnders bikin STY banyak opsi. Jika dia jadi bek kiri, maka Verdonk bisa didorong sebagai sayap kiri. Sayang jika Verdonk diplot di bek kiri atau terpaksa ditarik jadi bek tengah seperti lawan Arab Saudi lalu. Dengan mobilitas cepat dan umpan bagus, Verdonk bisa membantu serangan Indonesia," paparnya.

 

4 dari 4 halaman

Kans Pratama Arhan

Pemian Timnas Indonesia, Pratama Arhan mengejar bola saat laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/09/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Lalu bagaimana dengan peluang Pratama Arhan dan Shayne Pattynama di bek kiri?

"Ya, mereka harus bersaing dengan Verdonk dan Eliano. Persaingan seperti ini wajar dalam tim, karena STY butuh kedalaman skuad untuk semua posisi," kata Gusnul. 

"Saya kira STY tak mau terus pusing mengutak-atik pemain secara gambling atau untung-untungan," pungkas Gusnul Yakin. 

Berita Terkait