Bola.com, Jakarta - Anthony Taylor telah ditarik dari daftar wasit yang bertugas pada akhir pekan ini menyusul insiden dalam pertandingan antara Bournemouth dan Chelsea (15/9/2024). Setelah penampilan kontroversial yang memicu kritik tajam, Premier League memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut situasi ini.
Keputusan tersebut diambil setelah Anthony Taylor menjadi target cyberbullying, akibat keputusannya memberikan 14 kartu kuning dalam satu pertandingan.
Chelsea berhasil mengalahkan Bournemouth dengan skor 1-0 di Stamford Bridge berkat gol tunggal dari Christopher Nkunku. Meski hasil ini penting bagi The Blues, perdebatan utama justru terfokus pada performa Taylor sebagai wasit.
Sebanyak 14 kartu kuning, mencatatkan rekor dalam sejarah Premier League. Kendati banyak kartu dikeluarkan, tidak ada pemain yang diusir dari lapangan. Namun, keputusan Taylor tersebut dianggap berlebihan oleh banyak pihak.
Pelecehan di media sosial pun tak terelakkan, Taylor dan keluarganya menjadi sasaran ancaman, ia dibombardir pesan-pesan kebencian. Sebagai langkah preventif, Premier League memutuskan untuk tidak menugaskannya dalam pertandingan akhir pekan ini.
Akibat ancaman yang diterima Taylor, Premier League juga telah memulai investigasi terkait insiden tersebut. Menurut Daily Mail, Taylor dan keluarganya mendapatkan ancaman pembunuhan dari sejumlah netizen, mendorong pihak liga untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
Anthony Taylor untuk sementara waktu akan ditempatkan sebagai ofisial keempat dalam pertandingan antara Southampton dan Ipswich Town pada hari Sabtu, serta pertandingan Brighton & Hove Albion melawan Nottingham Forest pada hari Minggu mendatang.
Meminta Empati Suporter
Ini bukan kali Taylor menjadi sasaran pelecehan. Pada 2023, usai memimpin final Liga Europa antara AS Roma dan Sevilla, Taylor dan keluarganya diserang oleh pendukung AS Roma di bandara.
Momen itu sangat mengkhawatirkan, dan Taylor kemudian berbicara dalam sebuah wawancara tentang pentingnya empati dari para suporter terhadap wasit, yang hanya berusaha menjalankan tugas mereka.
Dengan insiden terbaru ini, Premier League diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih baik bagi para ofisial dan menindak tegas para pelaku pelecehan.
Sumber: Give Me Sport