Jadi Korban Comeback Persebaya, Pelatih Persis Ungkap Momen Lima Menit yang Membunuh Anak Asuhnya

oleh Radifa Arsa diperbarui 18 Sep 2024, 22:22 WIB
Pelatih kepala Persis Solo, Milomir Seslija sebelum dimulainya laga perebutan peringkat ketiga Piala Presiden 2024 menghadapi Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/8/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Surabaya - Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, mengungkapkan momen krusial yang membuat anak asuhnya mengalami kekalahan dari Persebaya Surabaya pada pertandingan pekan kelima BRI Liga 1 2024/2025.

Dalam duel yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Rabu (18/9/2024) malam WIB itu, Persis Solo yang sempat unggul terlebih dahulu harus mengakui keunggulan lawan setelah digebuk 1-2.

Advertisement

Laskar Sambernyawa sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Karim Rossi (15’). Namun, pada babak kedua, tim tuan rumah bisa mencuri celah untuk mencetak dua gol balasan melalui Malik Risaldi (48’ dan 51’).

Milomir Seslija mengungkapkan momen krusial yang mengubah arah pertandingan, tepatnya pada awal babak kedua. Dalam durasi yang tak sampai lima menit, anak asuhnya harus kemasukan dua gol.

“Bagi saya, ini adalah pertandingan yang fantastis. Namun, dalam sepak bola, kita sebetulnya tak harus mengontrol laga secara penuh. Saat bisa mengontrol laga, kita harus memaksimalkan peluang,” ujar Milo dalam sesi konferensi pers seusai laga, Rabu (18/9/2024).

“Buktinya, Persebaya Surabaya bisa mencetak dua gol hanya dalam durasi lima menit. Setelah itu, kami tidak menjaga kedisiplinan dan membiarkan lawan bermain dengan cara yang mereka inginkan,” imbuhnya.

2 dari 4 halaman

Karakter Pemain Indonesia

Pelatih kepala Persis Solo, Milomir Seslija saat menghadapi Persija Jakarta pada laga perebutan peringkat ketiga Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/8/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Juru taktik asal Bosnia-Herzegovina itu juga menyayangkan daya juang anak asuhnya yang masih kurang. Menurutnya, inilah masalah pesepak bola Indonesia yang mudah menyerah dan enggan mendorong dirinya melebihi batas.

“Pada laga ini, sebetulnya kami bisa menciptakan tujuh hingga delapan peluang untuk bisa mencetak gol. Namun, ya inilah sepak bola yang memperlihatkan karakter pemain Indonesia,” ujar Milo.

“Saat berada dalam zona yang nyaman, mereka tidak ingin mendorong dirinya untuk berjuang lebih keras. Ketika sudah kelelahan, mereka mengatakan ‘Saya sudah selesai’,” juru taktik berusia 60 tahun itu menambahkan.

3 dari 4 halaman

Kehilangan Fokus

Sementara itu, pemain asing Persis Solo, Sho Yamamoto, mengakui bahwa kekalahan ini tak terlepas dari hilangnya konsentrasi para pemain. Kelengahan di sektor pertahanan harus dibayar mahal oleh Laskar Sambernyawa.

“Sebetulnya, kami bisa mengontrol pertandingan selama 45 menit. Namun, kami kehilangan konsentrasi dalam lima menit. Dan momen inilah yang membuat Persebaya bisa mencetak dua gol,” katanya. 

“Jika ada pemain yang lengah dan kehilangan konsentrasi, maka bakal muncul masalah. Ini menjadi pelajaran. Kami harus bisa menjaga fokus dan konsentrasi sepanjang pertandingan,” tambahnya.

4 dari 4 halaman

Persaingan Musim Ini

Berita Terkait