Bola.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Supratman Andi Agtas, akan mengirimkan Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kemenkumham, Cahyo Rahadian Muzhar, ke Belanda untuk memfinalisasi naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Mees Hilgers dan Eliano Reijnders akan diambil sumpah menjadi WNI di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, Belanda, pada Senin (23/9/2024).
"Mungkin pada Minggu (22/9/2024) Dirjen AHU akan berangkat ke sana. Mudah-mudahan pada Senin (23/9/2024) sudah bisa diproses," ujar Supratman.
Supratman menjelaskan bahwa pengambilan sumpah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders di KBRI Belanda tidak melanggar aturan. Dia mengatakan KBRI di luar negeri masuk ke dalam wilayah kedaulatan Indonesia.
Penjelasan Menkumham
"Tidak ada masalah. Sebab, KBRI itu wilayah kedaulatan Indonesia. Semua kantor kedutaan apapun, saya rasa itu sudah menjadi pengetahuan umum. Jadi tidak masalah," jelas Supratman.
Soal pembuatan KTP dan paspor Indonesia, Supratman bakal berkoordinasi dengan lintas kementerian supaya dokumen penting untuk Mees Hilgers dan Eliano Reijnders dapat diterbitkan.
"Itu tergantung proses selanjutnya. Saya yakin dan percaya Dirjen Imigrasi dan Dirjen AHU akan bekerja sama termasuk lintas kementerian," ungkap Supratman.
Alasan di Belanda
Lantas, mengapa Mees Hilgers dan Eliano Reijnders mesti diambil sumpah di Belanda bukan di Indonesia? Supratman mengungkapkan keduanya masih sibuk bersama klub masing-masing di Liga Belanda.
Selain itu, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders sudah harus menjadi WNI paling lambat pada 24 September 2024, batas terakhir pendaftaran pemain untuk dua partai Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober 2024.
Timnas Indonesia akan lebih dulu menantang Timnas Bahrain pada 10 Oktober 2024. Lima hari berselang, tim berjulukan Garuda itu bakal bertandang ke Timnas China.
Mengejar Target
"Kami mengejar target untuk dua pertandingan Timnas Indonesia yang akan datang, yang berlangsung di Bahrain dan China," ucap Supratman.
"Sebab kalau kami menunggu mereka datang ke sini, keduanya tidak diizinkan untuk meninggalkan klubnya masing-masing. Karena itu, kami proaktif pengambilan sumpah di KBRI Belanda," tuturnya.