Gara-Gara Timnas Indonesia, Graham Arnold Kehilangan Pekerjaan ; Ini Pernyataan Lengkap Pengunduran Dirinya

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 20 Sep 2024, 18:47 WIB
Pelatih kepala Timnas Australia, Graham Arnold menghadiri konferensi pers jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Indonesia di Ruang Konferensi Pers Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - Timnas Australia dalam krisis. Latar itulah yang membuat Graham Arnold mengundurkan diri dari posisi sebagai pelatih kepala. Langkah tersebut sebagai sinyal jika satu poin dalam dua pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, tergolong buruk.

Situs resmi federasi sepak bola Australia merilis pernyataan yang menyebut Graham harus rela melepaskan jabatannya itu. Meski tak menyebut secara spesifik penyebab terbesar, namun hasil imbang 0-0 kala bersua Timnas Indonesia, bisa jadi berstatus hantaman terbesar.

Advertisement

Maklum, seharusnya Timnas Australia berada di atas angin ketika bertemu Timnas Indonesia pada laga ke-2 Grup C putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Sebelumnya, Tim Negeri Kanguru kehilangan muka setelah kalah 0-1 di rumah sendiri dari Bahrain.

 

2 dari 3 halaman

Posisi Terancam

Pelatih Australia, Graham Arnold, saat melawan Timnas Indonesia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Walhasil, posisi Timnas Australia mulai terancam gagal lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026. Pada dua laga berikutnya, Mathew Ryan dkk akan menghadapi tantangan besar, yakni menjamu Tiongkok dan melawat ke markas Jepang.

Seperti diketahui, Graham Arnold sudah dua periode menangani Timnas Australia. Sejak Agustus 2018, ia kembali berstatus arsitek tim, mengulangi masa kepemimpinannya pada 2006-2007.

Berikut ini pernyataan lengkap pria berusia 61 tahun tersebut, seperti tertera di situs resmi federasi sepak bola Australia :

 

3 dari 3 halaman

Komentar Penuh

Keputusan Graham Arnold sebenar tidak mengejutkan. Sebab, setelah kegagalan di Piala Asia 2023 dan hasil buruk pada dua laga awal putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, dia mendapat banyak tekanan. (AFP/Aditya Aji)

"Memimpin timnas Australia adalah puncak karierku dan sungguh terhormat berada di sana. Saya sangat bangga dengan pencapaian tim ini, baik dari sisi penemuan serta pengembangan talenta, sampai mencetak sejarah di panggung internasional. Setelah menimbang, saya percaya kini saat yang tepat bagi keberadaan pemimpin yang lebih segar untuk mengawal tim ini ke depan.

Saya menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pemain, staf, federasi, dan seluruh penggemar kami yang telah memberi dukungan luar biasa. The Subway Socceroos memiliki masa depan yang cerah, dan saya yakin mereka akan terus berada di jalur terbaik.

Saya sudah mengabdi selama 40 tahun di persepakbolaan Australia, dengan enam tahun terakhir berstatus pelatih kepala timnas Australia. Saya berkata setelah pertandingan kami melawan Indonesia, saya harus membuat beberapa keputusan, dan setelah merenung dalam-dalam, naluri saya mengatakan, inilah saatnya untuk berubah, baik untuk diri saya sendiri maupun timnas Australia.

Saya telah membuat keputusan untuk mengundurkan diri berdasarkan apa yang menurut saya bisa memberikan hal terbaik bagi negara, para pemain, dan sepak bola Australia. Saya telah memberikan segalanya yang saya bisa ketika menjadi pelatih, dan saya sangat bangga dengan apa yang telah dicapai bersama.

Saya telah menjadi saksi dari perkembangan timnas, para pemain dan semua yang berada di kelompok ini. Artinya, seluruh aspek tersebut membuat kami bisa selalu bersama, dan menjadi modal luar biasa ketika kami pada akhirnya bisa mencetak rekor di Qatar.

Saya sangat berterima kasih sekali kepada semua orang, terutama keluarga besar sepak bola Australia, yang selalu menemaniku dalam perjalanan enam tahun terakhir, dan saya berharap tim ini akan selalu luar biasa. Saya berharap, Timnas Australia akan sukses dalam perjalanan kualifikasi Piala Dunia 2026,"

Sumber : footballaustralia.com.au

Berita Terkait