Pep Guardiola: Ada yang Ingin Man City Dihapus dari Muka Bumi

oleh Aning Jati diperbarui 22 Sep 2024, 14:30 WIB
Salah satu target idaman FA untuk menggantikan Gareth Southgate tidak lain adalah Pep Guardiola. Pep sudah dipastikan tidak akan memperpanjang kontraknya di City yang habis di tahun 2025 mendatang. Itulah mengapa FA akan mencoba merayu Pep untuk mau menangani Timnas Inggris. (Oli SCARFF / AFP)

Bola.com, Jakarta - Jelang big match Man City versus Arsenal di pekan kelima Liga Inggris 2024-2025 di Etihad, Minggu (22/9/2024), manajer tim tuan rumah melontarkan pernyataan menggelegar.

Pep Guardiola menyatakan bahwa ia merasa ada dorongan dari para pengkritik klub agar Man City "dihapus dari muka Bumi" terkait dugaan pelanggaran aturan keuangan.

Advertisement

Sejak kedatangan Guardiola pada 2016, City telah menjadi kekuatan dominan di Premier League. Namun, klub ini kini berada dalam ancaman serius, termasuk potensi pengurangan poin besar-besaran atau bahkan dikeluarkan dari Premier League jika terbukti bersalah atas 115 dakwaan pelanggaran peraturan keuangan yang dituduhkan.

Proses hukum yang diajukan oleh Liga Primer sejak Februari 2023 akhirnya dimulai minggu ini, membawa perhatian besar terhadap dugaan pelanggaran yang terjadi di City.

Guardiola menyebut bahwa beberapa rival mungkin berharap Man City terbukti bersalah dan menghadapi hukuman berat.

 

 

2 dari 2 halaman

Guardiola Membela Klub

Selebrasi para pemain Manchester City merayakan gol ke gawang Liverpool yang dicetak John Stones (tengah) pada laga pekan ke-28 Premier League 2023/2024 di Anfield Stadium, Liverpool, Minggu (10/3/2024). (AP Photo/Jon Super)

Dalam konferensi pers jelang melawan Arsenal, Guardiola menyinggung masalah ini.

"Selama musim berjalan, ada momen di mana orang berkata, 'Oh, musim ini buruk sekali'. Namun, satu sore yang buruk tak berarti bencana atau kegagalan. Itu hanya satu pertandingan ketika lawan bermain lebih baik," katanya.

Guardiola kemudian membela klubnya, menyoroti kesuksesan mereka dalam menghadapi berbagai kritik.

"Namun, saya akan mengatakan - saya minta maaf, saya ingin membela klub saya, terutama di zaman modern ini ketika semua orang mengharapkan kami tidak [hanya] terdegradasi, menghilang dari muka bumi, bahkan dunia - Namun, kenyataannya, kami lebih sering tampil lebih baik daripada lawan, dan itulah sebabnya kami meraih banyak kemenangan," cetusnya.

Dari sisi hukum, City dituduh melakukan 80 pelanggaran aturan keuangan antara 2009-2018, serta 35 pelanggaran tambahan terkait ketakpatuhan dalam bekerja sama dengan penyelidikan Premier League.

Tuduhan termasuk kesalahan pelaporan informasi keuangan, seperti pendapatan sponsor serta perincian gaji pemain dan manajer.

Meski begitu, Manchester City dengan tegas menyangkal semua tuduhan tersebut.

 

Sumber: BBC

Berita Terkait