Bola.com, Jakarta - Sejarah pertemuan Persib Bandung dan Persija Jakarta hampir seusia dengan kemerdekaan Indonesia yang tahun ini memasuki 79 tahun. Perseteruan kedua klub dengan ikon Harimau ini telah dimulai sejak 1951.
Kisah romantisme mereka diawali sejak kompetisi masih berlabel Kejuaraan Nasional (1951-1978). Kemudian berlanjut di era Perserikatan (1983-1994), Liga Indonesia (1994-200), Liga Super Indonesia (2008-2015) hingga era terkini Liga 1 (2017-2023).
Hanya satu kompetisi pada era Ketum PSSI Djohar Arifin Husin yakni Liga Primer Indonesia saat Maung Bandung dan Macan Kemayoran tak pernah terlibat bentrok. Kedua tim memang sempat terdaftar sebagai klub peserta, tetapi karena terjadi dualisme kompetisi, duo tim legenda Indonesia ini memilih tampil di pentas ISL besutan PT Liga Indonesia.
Pertandingan Persib kontra Persija selalu menyisakan cerita menarik yang selalu dikenang sepanjang masa. Sejak klub-klub ini resmi dibentuk, keduanya sudah bertemu sebanyak 30 kali.
Persaingan kedua tim ini juga sangat sengit. Untuk sementara, Persib masih kalah satu pertandingan dari Persija yang telah meraih 10 kemenangan. Sisanya 11 kali pertandingan berakhir imbang.
Pekan keenam BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (23/9/2024) nanti, menjadi pertemuan bertajuk El Classico ke-31 bagi Persib dan Persija. Mampukah Persib menyamakan koleksi kemenangan atas Persija menjadi imbang sepuluh kali?
Meski Persib Bandung punya satu utang kemenangan dari Persija Jakarta. Sejatinya klub legendaris dari Kota Bandung ini punya catatan manis. Ada tiga pertandingan terakhir di era Liga Super dan Liga 1 yang dimenangi Persib ketika laga digelar di tempat netral alias di luar kandang masing-masing. Berikut catatannya.
Stadion Gajayana, 10 Juni 2009
Pada 10 Juni 2009, Stadion Gajayana Malang menjadi saksi kehebatan Persib. Partai klasik ini terpaksa dipindah ke Malang, karena berbagai alasan Persija yang bertindak sebagai tuan rumah tak bisa menggelar pertandingan di Jakarta.
Persib berhasil memenangi laga penuh gengsi sekaligus partai penutup pentas Liga Super Indonesia 2008/2009 ini dengan skor 2-1. Kemenangan saat itu menempatkan Persib di peringkat tiga klasemen akhir di bawah Persipura Jayapura dan Persiwa Wamena.
Laga berprestise tinggi ini dipimpin wasit Purwanto. Sementara dua pelatih yang menjadi pelaku sejarah adalah Danurwindo di kubu Persija dan Jaya Hartono di pihak Persib. Airlangga Sucipto dan Cristian Gonzales merupakan pahlawan kemenangan Persib.
Banyak drama terjadi di pertarungan keras dan bergengsi ini. Beberapa pilar Persib harus keluar lapangan akibat cedera. Empat menit duel berjalan, kiper Persib, Tema Mursadat terpaksa harus digantikan oleh Cecep Supriatna. Empat menit berselang, nasib serupa dialami striker Lorenzo Cabanas. Sebelum babak pertama usai, Persib kembali harus mengganti gelandangnya, Gilang Angga, yang dilanggar keras Ponaryo Astaman.
Airlangga Sucipto yang menggantikan Cabanas justru jadi pahlawan kemenangan bagi Persib. Baik lewat gol pribadinya menit ke-50, maupun proses penalti yang sukses dieksekusi Cristian Gonzales menit ke-88 akibat Airlangga dijegal bek Persija, Aris Indarto.
Dalam laga keras tersebut, wasit Purwanto mengeluarkan enam kartu kuning. Empat kartu untuk Persija dan dua bagi Persib. Di partai ini, Danurwindo tak bisa menurunkan dua striker andalannya. Karena Aliyudin sakit dan Greg Nwokolo dapat akumulasi kartu kuning.
Stadion I Wayan Dipta, 28 Oktober 2019
Setelah Persija terusir ke Stadion Gajayana Malang, berikutnya pada 28 Oktober 2019, giliran Persib yang terpaksa menjamu Persija di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali. Pertandingan pekan ke-24 Liga 1 2019, tidak dapat izin keamanan main di Bandung.
Meskipun demikian, Persib yang dibesut pelatih Robert Rena Alberts tetap tampil trengginas dengan menumbangkan Persija 2-0. Frets Listanto Butuan dan Ezechiel N’Douassel jadi penentu kemenangan lewat gol menit ke-52 dan menit ke-59.
Ndouassel sukses menyambar umpan tarik Ardi Idrus dari sisi kanan pertahanan Macan Kemayoran menjadi gol kedua Persib pada laga itu. Persib nyaris menambah skor melalui eksekusi penalti Ndouassel pada menit ke-83. Namun, bola tendangannya masih melambung. Ini musim tersukses bagi Persib, karena pada putaran pertama berhasil menahan imbang Persija 1-1 di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta.
Stadion I Wayan Dipta, 1 Maret 2022
Persib kembali memakai Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, untuk menjamu Persija. Alasan tak ada izin dari pihak keamanan kembali membuat Persib harus terusir dari Bandung.
Sebelumnya, manajemen Persib sempat mengajukan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, untuk melawan Persija. Namun rencana itu batal. “Kami tidak bisa menjamu Persija di Bandung karena tanggal 27-28 Oktober 2019 ada pemilihan kepala desa serentak di Jawa Barat,” ucap Umuh Muchtar, Manajer Tim Persib, kala itu.
Robert Rene Alberts kembali mempersembahkan kemenangan untuk Persib atas Persija dengan skor 2-0. David da Silva mencetak brace pada menit ke-15 dan 84. Musim ini juga momen revans Persib yang ditundukkan Persija 1-0 di Jakarta.
Atas raihan 3 poin, Persib melesat ke peringkat dua klasemen sementara dengan 57 poin. Maung Bandung hanya berjarak 3 poin dari Bali United yang ada di posisi pertama. Sedangkan Persija Jakarta duduk di peringkat 8 dengan 38 poin.
Pada laga-laga panas sebelumnya yang diwarnai hujan kurtu, pada edisi ini wasit mengeluarkan sejumlah kartu kuning, baik untuk Persija dan Persib. Andritany, Makan Konate, dan Ichsan Kurniawan mewakili Persija. Sedangkan di kubu Persib ada Marc Klok, Victor Igbonefo, Beckham Putra, dan Henhen Herdiana.