Bola.com, Jakarta Pelatih karteker Madura United, Rakhmad Basuki menolak anggapan publik yang menilai tim asuhannya kehilangan kualitas seiring hengkangnya 90% pilar musim lalu.
Laskar Sape Kerrap menderita eksodus besar-besaran di awal musim. Pemain mereka laris manis di pasar transfer, usai meraih posisi runner-up Championship Series BRI Liga 1 2023/24.
Seluruh pemain asing macam Francisco Rivera, Jaja hingga Jacob Mahler memilih tantangan baru. Begitu pula pemain-pemain lama macam Fachruddin Aryanto, Bayu Gatra hingga Guntur Ariyadi sekalipun.
Sayangnya, Madura United yang terpaksa membangun ulang skuadnya tak kunjung meraih kemenangan. Dari enam pekan awal BRI Liga 1 2024/25, klub asal Pulau Garam itu terbenam di dasar klasemen dengan dua poin.
"Saya tipe orang yang selalu menilai pemain punya kualitas yang sama. Itu yang saya tanamkan ke pemain. Mereka juga punya kualitas. Mereka juga punya cara bermain yang sebenarnya layak di top level," ucapnya.
Pembuktian di Atas Lapangan
Madura United memang tak banyak mendaratkan bintang ternama di bursa transfer. Pemain yang datang kebanyakan pemuda yang minim pengalaman di level teratas.
Walau begitu, pria asal Pamekasan itu selalu yakin dengan kapabilitas skuadnya. Dirinya berharap kesempatan bermain yang diberikan tak disia-siakan oleh mereka.
"Sekarang tergantung bagaimana keinginan pemain untuk berpikir positif. Bahwa mereka bisa bermain seperti tim tahun lalu yang meraih runner-up," tegasnya.
"Saya selalu bilang pembuktiannya di lapangan. Kalau mereka mampu mengeluarkan semua kemampuan yang mereka miliki. Maka orang akan mengakui kami," tambah pelatih yang akrab disapa RB tersebut.
Sepak Bola Adalah Permainan Tim
Pelatih yang baru berlisensi A tersebut merasa timnya masih cukup mumpuni bersaing di level tertinggi. Apalagi, mereka akan menjadi wakil Indonesia di ajang Challenge Cup.
Namun, Rakhmad Basuki menyadari bila tak bisa menyamakan skuadnya sekarang dengan yang kemarin. Kolektivitas permainan jadi kunci kebangkitan Madura United.
"Saya pikir mungkin cara bermain kami yang harus saya tekankan lagi. Sepak bola menuntut skill individu, kerjasama dan komunikasi yang baik. Itu yang harus saya bangun lagi dari awal," tutupnya.