2 Titik Lemah Lini Belakang Timnas Bahrain yang Bisa Dieksploitasi Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

oleh Radifa Arsa diperbarui 25 Sep 2024, 10:45 WIB
Ilustrasi - Pelatih Timnas Bahrain Dragan Talajic dengan background formasi (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia harus mulai memetakan kekuatan lini pertahanan Timnas Bahrain sebelum pertemuan keduanya pada lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Menurut jadwal, bentrok antara Timnas Indonesia melawan Timnas Bahrain ini akan berlangsung di Bahrain National Stadium, Riffa, pada 10 Oktober 2024. Laga ini penting untuk menjaga asa skuad Garuda.

Advertisement

Sebab, apabila mampu kembali mengamankan poin di markas Timnas Bahrain, anak asuh Shin Tae-yong bakal memiliki peluang yang lebih besar untuk menjemput mimpinya tampil pada Piala Dunia 2026.

Jika berkaca dari dua laga sebelumnya, ada beberapa titik yang menjadi kelemahan pertahanan lawan. Hal ini sangat terlihat ketika mereka digasak Jepang lima gol tanpa balas. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

 

2 dari 4 halaman

Rentan Kebobolan

Mohamed Marhoon dari Bahrain tersenyum saat pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Australia dan Bahrain di Stadion Super Cbus di Gold Coast pada 5 September 2024. (Patrick HAMILTON / AFP)

Menghadapi lawan elite sekelas Jepang, Bahrain ternyata tidak bisa berbuat banyak. Situasi ini tak jauh berbeda ketika mereka menang atas Australia. Dari kedua laga ini, Bahrain kesulitan mengembangkan permainan.

Bedanya, Samurai Biru bisa mengeksploitasi titik-titik yang menjadi kelemahan Bahrain hingga menang dengan skor yang fantastis, 5-0. Hal ini tak terlepas cari kecermatan Jepang dalam melancarkan penetrasi di area sayap.

Setidaknya, ada dua pemain Bahrain di area sayap yang dibuat pontang-panting menghadapi kecepatan dan kepiawaian anak asuh Hajime Moriyasu untuk memaksimalkan ruang kosong di area pertahanan Bahrain. 

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Abdulla Al-Khalasi, Titik Lemah?

Bek kiri Timnas Bahrain, Abdulla Al-Khalasi, jadi salah satu pemain yang kerepotan saat menghadapi kecepatan Jepang. Dua gol awal yang bersarang di gawang timnya juga berasal dari areanya yang terekspos.

Yang pertama ialah ketika ia gagal mengantisipasi umpan silang Daichi Kamada. Bola justru mengenai tangannya dan membuat Bahrain dihukum penalti. Sedangkan gol kedua, Junya Ito juga bisa memaksimalkan ruang di sisi kiri pertahanan lawan.

Abdulla Al-Khalasi tak mampu menutup pergerakan Ito, sehingga ia bisa dengan mudah mengirimkan umpan matang kepada Ayase Ueda. Akibat dua kealpaan ini, Sofascore memberikan rating yang rendah untuk Al-Khalasi, yakni 5,6.

 

4 dari 4 halaman

Area Kiri Pertahanan yang Dikawal Vincent Emanuel

Jika Abdulla Al-Khalasi dibuat pontang-panting menjaga area kiri pertahanan, nasib yang sama juga dialami oleh Vincent Emmanuel yang turun mengawal area kanan. Dia bertugas menjadi bek kanan sejak menit awal.

Gol ketiga Jepang yang dicetak Hidemasa Morita berasal dari kegagalan Vincent yang menjaga Ayase Ueda. Kedua pemain ini bisa melakukan overload di sisi kanan untuk menciptakan situasi menang jumlah.

Adapun gol keempat juga diawali dari aksi Kaoru Mitoma dalam mengekspos sisi kanan sebelum mengirim umpan silang yang dieksekusi Morita.

Gol terakhir juga berasal dari kegagalan Vincent menutup pergerakan Keito Nakamura. Akibatnya, ia mendapatkan rating paling buruk, yakni 5,6.

Berita Terkait