Mantan Presiden Prancis Mengecam Kylian Mbappe atas Kepergiannya dari PSG: Caranya yang Sulit Dipahami

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 23 Sep 2024, 19:45 WIB
Kylian Mbappe sebelumnya mengungkapkan rasa bahagianya usai dipastikan jadi pemain baru Real Madrid. Ia mengatakan gabung ke Los Blancos merupakan mimpi yang menjadi nyata. (AP Photo/Andrea Comas)

Bola.com, Paris - Keputusan Kylian Mbappe untuk meninggalkan Paris Saint-Germain (PSG) pada akhir musim lalu memicu kontroversi di dunia sepak bola.

Bintang Timnas Prancis itu memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya dan bergabung dengan Real Madrid dengan status bebas transfer.Keputusannya ini menjadi sorotan terbesar pada bursa transfer musim panas 2024.

Advertisement

Bintang Timnas Prancis tersebut memilih meninggalkan PSG setelah tidak mencapai kesepahaman dengan pihak manajemen PSG guna memperpanjang kontraknya di Les Parisiennes yang berakhir pada akhir musim kemarin.

Kepindahan ke Santiago Bernabeu sekaligus mengakhiri tujuh tahun kariernya di Parc des Princes.Kepergiannya tidak hanya meninggalkan kekosongan di lini serang PSG, tetapi juga memicu perdebatan sengit di kalangan petinggi klub, salah satubya mantan presiden Prancis, Nicolas Sarkozy.

Dilaporkan bahwa presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, sangat kecewa dengan keputusan Mbappe untuk meninggalkan klub. Situasi semakin memanas ketika terungkap bahwa Mbappe belum menerima gaji senilai €55 juta yang seharusnya ia terima.

 

2 dari 4 halaman

Konflik Gaji

Real Madrid yang berstatus jawara Liga Champions 2023/2024 berhasil menjuarai Piala Super Eropa 2024 setelah mengalahkan klub juara Liga Europa 2023/2024, Atalanta, dengan skor 2-0 pada laga ynag dihelat di Narodowy Stadium, Warsawa, Polandia, Kamis (15/8/2024) dini hari WIB. Striker anyar Los Blancos, Kylian Mbappe sukses mencetak gol debutnya yang memantapkan keunggulan timnya 2-0 pada menit ke-68 setelah Federico Valverde membuka keunggulan pada menit ke-59. (AP Photo/Czarek Sokolowski)

Keputusan Mbappe untuk pergi dari PSG dengan cara free transfer disambut kemarahan oleh presiden klub, Nasser Al-Khelaifi. Situasi semakin rumit ketika muncul masalah mengenai gaji Mbappe yang belum dibayarkan oleh PSG.

Sang bintang dikabarkan belum menerima gaji sebesar 55 juta euro dari PSG. Perselisihan mengenai gaji yang belum terbayarkan ini telah menarik perhatian Liga Sepak Bola Profesional Prancis (LFP).

Lembaga Liga Prancis (LFP) bahkan terpaksa ikut campur dalam masalah ini, namun tampaknya kedua belah pihak belum menemukan titik temu, terlebih Mbappe tak ingin melalui jalur mediasi. PSG pun siap membawa masalah ini ke ranah hukum jika diperlukan.

3 dari 4 halaman

Kritik Nicolas Sarkozy

Pemain Real Madrid, Kylian Mbappe merayakan golnya ke gawang Real Betis pada laga lanjutan Liga Spanyol 2024/2025 di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, Senin (02/09/2024) WIB. (AP Photo/Pablo Garcia)

Kepergian Mbappe juga menarik perhatian salah satu mantan presiden Prancis sekaligus fans PSG, Nicolas Sarkozy. Dalam sebuah wawancara dengan Le Parisien, Sarkozy mengungkapkan kekecewaannya terhadap cara Mbappe meninggalkan klub.

“Kylian telah memberikan tujuh tahun untuk PSG, dan itu tidak bisa dilupakan begitu saja," ujar Sarkozy.

"Dia memberikan kita banyak emosi yang luar biasa. Namun, caranya pergi itu yang sulit dipahami. Saya bisa mengerti bahwa dia ingin pergi dan mengejar mimpinya di Real Madrid, tapi saya lebih sulit menerima cara dia melakukannya,” tutup Nicolas Sarkozy dalam wawancara dengan Le Parisien.

4 dari 4 halaman

Gambaran Fans PSG

Komentar Sarkozy mencerminkan perasaan campur aduk yang dirasakan oleh fans PSG. Di satu sisi, mereka menghargai kontribusi besar Mbappe bagi klub selama tujuh musim, tetapi di sisi lain, cara kepergian pemain Timnas Prancis tersebut dianggap tidak menghormati klub yang telah membesarkannya di pentas sepak bola Eropa.

Sumber: Getfootballnews

Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf (Magang MSIB 7 2024)

Berita Terkait