Penyesalan Meninggalkan Chelsea Bisa Dorong Maurizio Sarri Melatih Everton

oleh Aning Jati diperbarui 26 Sep 2024, 07:30 WIB
Pelatih Lazio, Maurizio Sarri memberi instruksi kepada pemainnya saat menghadapi Juventus pada laga pekan ke-29 Liga Italia 2022/2023 di Olimpico Stadium, Roma, Minggu (9/4/2023) dini hari WIB. (AP Photo/Alessandra Tarantino)

Bola.com, Jakarta - Pada Mei lalu, Maurizio Sarri mengatakan bahwa ia menyesal hanya berada di Chelsea selama satu musim. Sekarang, ada jalan buatnya kembali ke Premier League. Itu berkat berkat pemilik Roma, Dan Friedkin, yang dikabarkan akan memberi Sarri kesempatan untuk melatih Everton.

Corriere dello Sport melaporkan pada hari Selasa waktu setempat, bahwa pemilik baru Everton dan Presiden Roma, Dan Friedkin, sedang mempertimbangkan untuk merekrut Maurizio Sarri sebagai pelatih kepala baru The Toffees.

Advertisement

Sarri telah menganggur sejak Maret ketika ia mengundurkan diri sebagai pelatih Lazio, tetapi ia baru-baru ini mengatakan bahwa ia terbuka untuk kembali ke lapangan selama ia menerima tawaran yang memberinya "adrenalin."

Sarri, pemenang Scudetto bersama Juventus pada musim 2029-20, mungkin terdengar seperti kandidat yang ambisius untuk Everton karena klub tersebut untuk sementara berada di posisi ke-18 klasemen Premier League musim ini, dengan poin satu, poin yang sama dengan Wolves dan Southampton.

Namun, Maurizio Sarri baru-baru ini mengungkapkan penyesalannya karena meninggalkan Chelsea dan Inggris setelah hanya satu musim, jadi Friedkin dapat membujuk pelatih asal Italia itu jika ia menawarinya proyek yang ambisius.

 

2 dari 2 halaman

Pendorong Sarri ke Everton

5. Maurizio Sarri. Manajer asal Italia ini hijrah ke Chelsea setelah meninggalkan Napoli pada awal musim 2018-2019. Ia dipecat petinggi Chelsea setelah berkiprah selama 351 hari, dengan raihan 1 trofi Liga Europa. (AFP/Ben Stansall)

Sarri memenangkan Liga Europa bersama Chelsea dalam satu-satunya musimnya di Stamford Bridge pada 2018-19 sebelum kembali ke Serie A untuk melatih Juventus.

Pelatih asal Tuscan itu memenangkan gelar Serie A pada 2019-20, tetapi dipecat pada musim panas setelah tersingkir dari Liga Champions karena hubungan yang buruk dengan beberapa pemain dan anggota klub.

 

Sumber: Football Italia