Arya Sinulingga Sindir Balik yang Nyinyirin Program Naturalisasi Timnas Indonesia: Nyata Ada Hasilnya!

oleh Choki Sihotang diperbarui 26 Sep 2024, 17:45 WIB
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga berbicara dalam diskusi Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan PSSI Pers di GBK Arena, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta Saat Timnas Indonesia butuh konsentrasi penuh untuk melakoni laga berat di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, program naturalisasi yang terus digalakkan PSSI kembali diusik.

Terkini, dua pemain naturalisasi anyar, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders dipastikan akan segera menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Advertisement

Kemungkinan besar, keduanya bakal dimainkan saat bentrok kontra Bahrain dan China pada 10 dan 15 Oktober mendatang.

Kehadiran kedua pemain keturunan asal Belanda kian memperkuat skuad asuhan Shin Tae-yong setelah sebelumnya sukses bermain imbang 1-1 kontra Arab Saudi dan 0-0 versus Australia.

Tak berhenti sampai di Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, PSSI masih terus memburu pemain-pemain keturunan yang dianggap memehuhi syarat untuk memperkuat Timnas Indonesia di pentas internasional.

Hanya saja, membludaknya pemain naturalisasi Timnas Indonesia membuat PSSI kembali dihantam kritik. Terkini, Rocky Gerung yang selama ini getol mengkritisi pemerintahan ikut-ikutan "latah" bicara naturalisasi.

2 dari 4 halaman

Fomo

Timnas Indonesia - STY dikelilingi bintang naturalisasi (Bola.com/Adreanus Titus)

Selain Rocky Gerung, mantan Dubes Indonesia untuk Polandia, Peter F Gontha, juga masuk barisan pengkritik naturalisasi.

Menanggapi hal tersebut, PSSI via salah seorang Exco-nya, Arya Sinulingga kembali mengurai tujuan naturalisasi yang marak dalam dua tahun kepemimpinan Erick Thohir.

"Ada langkah-langkah yang dibuat. Ada yang bilang, kenapa ini belum beres tapi kok timnas-nya saja? Ada yang perlu kami benahi cepat dulu setelah itu baru yang lain," kata Arya Sinulingga saat menjadi tamu di kanal YouTube Sport77 besutan Mamat Alkatiri belum lama ini.

"Bagaimana orang mau mencintai sepak bola, Pak Erick itu bekas Presiden Inter Milan. Jadi dia tahu, yang pertama dia benahi timnas. Timnas kan tak banyak intervensi banyak orang. Setelah timnas naik, minat orang terhadap sepak bola tinggi. Kemudian merembet ke bawah," imbuh jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga Staf Khusus III Mentri BUMN.

 

3 dari 4 halaman

Dampak Positif

Kolase - Aksi-aksi pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak (Bola.com/Adreanus Titus)

Sukses Timnas Indonesia menorehkan prestasi berdampak positif. Selain bertambah dicintai dan mendapat dukungan penuh dari pecinta setianya, pundi-pundi PSSI juga semakin tebal.

"Sponsor sudah mulai banyak masuk," ujar pemilik Sada Sumatera Utara Football Club.

"Makanya, benahi dulu timnasnya. Setelah itu benahi yang lainnya, termasuk LIB (Liga Indonesia Baru). VAR sudah masuk. Sekarang di liga kan wasit asing ada sebulan sekali. Supaya wasit kita punya perbandingan. Klub-klub juga merasa lebih fair. Nanti merembet lagi ke yang lain. Ya bertahaplah," tukas Arya Sinulingga.

4 dari 4 halaman

Bukan Fokus Utama

Diakui Arya Sinulingga, sejak awal masuk jadi Exco PSSI, ia dan kawan-kawan tak menjadikan program naturalisasi sebagai fokus utama.

"Kami melihat tantangan. Indonesia sudah masuk mana. Kualifikasi Piala Asia, kemudian masuk untuk kualifikasi U-23 AFC. Kita sampai di level itu, sampai semifinal. Dan itu dievaluasi terus. Kemudian masuk kualifikasi Piala Dunia. Kita mau sampai level mana?" katanya.

"Kelihatan, waktu kita melawan Vietnam di Indonesia, cuma bisa seri. Di sana kita baru bisa menang. Kan ada penambahan dua pemain, Ragnar dan Thom Haye. Mereka masuk permainan langsung berubah. Kan kelihatan," katanya.

"Kalau mau masuk level tinggi, ya kita harus cari orang Indonesia yang ada di luar negeri. Kemarin ada yang ngomong, nggak apa-apa kita kalah yang penting harga diri," pungkas Arya Sinulingga seraya tertawa seakan meledek pihak-pihak yang anti nanturalisasi.

Berita Terkait