Bola.com, Jakarta - Sosok Hifni Hasan memantik kontroversi di acara Jebreeetmedia Award 2024 pada Kamis 26 September 2024.
Datang mewakili Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari, dalam sambutannya, Hifni Hasan berbicara blak-blakan di depan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.
Hifni Hasan mengkritik terlalu banyaknya pemain naturalisasi di Timnas Indonesia skuad asuhan Shin Tae-yong.
"Pertama saya mau berbicara tentang coach Shin Tae-yong. Jadi saya orang yang paling keras untuk masalah naturalisasi," kata Hifni Hasan mengutip dari YouTube Jebret Media.
"Saya coba memberitahu kepada beliau, jangan terlalu banyak pemain naturalisasi dibawa ke tubuh sepakbola Indonesia," tambahnya.
Hari Jumat (27/09/2024), pihak NOC Indonesia memberikan statement resmi terkait komentar kontroversial Hifni Hasan.
Tidak Mewakili Institusi
Dalam keterangannya, NOC Indonesia menegaskan bahwa pernyataan terkait program naturalisasi pemain yang dilakukan PSSI yang dilontarkan Hifni Hasan tidak mewakili institusi atau organisasi Komite Olimpiade Indonesia.
"Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) mengambil sikap atas kegaduhan yang terjadi usai pernyataan yang dilontarkan anggota Komite Eksekutif, Hifni Hasan di acara Jebreeetmedia Award 2024 pada Kamis, 26 September 2024," tulis keterangan NOC Indonesia.
"Pernyataan itu merupakan pernyataan pribadi dan tidak mewakili NOC Indonesia."
"Walaupun itu pernyataan pribadi, namun yang bersangkutan tidak pantas menyampaikan pendapatnya pada kesempatan tersebut, karena beliau hadir mewakili Ketua Umum NOC Indonesia," lanjut keterangan tersebut.
Hormati Langkah PSSI
NOC Indonesia turut menghormati setiap langkah yang diambil oleh masing-masing anggota, dalam hal ini, PSSI soal program naturalisasi pemain di Timnas Indonesia.
"NOC Indonesia memohon maaf atas tindakan yang bersangkutan terhadap Ketua Umum PSSI beserta jajarannya termasuk pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. NOC Indonesia senantiasa mendukung PSSI dalam pengelolaan organisasinya," tulis pernyataan resmi NOC Indonesia.
"Komite Olimpiade Indonesia akan melakukan langkah-langkah termasuk mengambil tindakan tegas terhadap yang bersangkutan sesuai ketentuan konstitusi organisasi," tambah keterangan tersebut.