Fun Fact BRI Liga 1: Cerita Pengganti Juan Esnaider Kaget saat Baru Gabung PSBS Biak

oleh Gatot Sumitro diperbarui 30 Sep 2024, 09:34 WIB
PSBS Biak - Ilustrasi Logo PSBS Biak 2024 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Kediri - Sepak bola Indonesia selalu memberi pengalaman baru bagi para debutan. Apakah mereka berstatus sebagai pemain atau pelatih yang berkarier di klub. Begitu pula yang dialami Marcos Guillermo Samso saat bergabung bersama PSBS Biak.

Sosok asal Argentina yang datang ke Nusantara bersama pelatih Juan Esnaider itu mengungkapkan kesan pertamanya ketika bergabung dengan tim promosi BRI Liga 1 2024/2025, PSBS Biak.

Advertisement

"Ternyata Indonesia sebuah negara kepulauan yang sangat luas. Etnis dan budayanya banyak. So far, negara ini indah sekali," katanya.

Itu kesan Marcos Samso soal Indonesia. Bagaimana dengan sepak bolanya?

"Etnis dan budaya itu juga membentuk karakter pesepak bola di sini. Khususnya warga Papua di klub PSBS yang saya berada di dalamnya. Mereka punya talenta bagus," ucapnya.

Marcos Samso yang akhirnya menggantikan posisi Juan Esnaider sebagai pelatih kepala itu melanjutkan pendapat pribadinya.

"Seperti kebanyakan negara yang sepak bola sedang tumbuh pesat, banyak hal yang harus terus diperbaiki. Khusus di PSBS Biak, saya sedang membentuk karakter profesional kepada pemain. Ini penting untuk masa depan mereka," ujarnya.

 
2 dari 4 halaman

Terkejut dengan Bakat Pemain Papua

Starting XI PSBS Biak saat bertandang ke markas PSIS Semarang, Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah dalam laga pekan ketiga BRI Liga 1 2024/2025, Jumat (23/8/2024). (Dok. PSBS Biak)

Soal talenta, Marcos Samso mengaku cukup terkejut. Dia telah memperoleh informasi terkait bakat pemain Papua dari Robertino Pugliara.

Mantan pemain asal Argentina yang lama berpetualang di klub-klub Indonesia itu kini sebagai penerjemah tim.

"Namun, informasi itu perlu saya buktikan sendiri. Ternyata saya benar-benar terkejut dengan bakat pemain Papua. Mereka sudah punya bakat alami," ujarnya.

"Namun, ke depan bakat alam itu harus disentuh dengan ilmu sepakbola moderen. Jika itu dilakukan, saya yakin akan banyak lagi pemain asal Papua yang lebih bagus lagi," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Pemain Papua Bisa Maju seperti Pemain dari Afrika

Marcos Samso yang pernah berkarier di Libya dan Senegal itu menjelaskan lagi karakter dan gen yang dimiliki pemain Papua seperti pesepak bola di negara Afrika.

"Saya pernah melatih di Libya dan Senegal. Latar belakang ras Papua mungkin sama dengan Afrika. Jika pemain Afrika bisa maju, seharusnya anak-anak Papua pun mampu seperti mereka," ujar Marcos Samso.

"Indonesia harus punya banyak pemandu bakat agar Timnas Indonesia bisa berprestasi tinggi. Karena modal sumber daya manusia sudah ada," kata pria yang pernah jadi asisten Javier Clemente di Timnas Libya ini.

4 dari 4 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Berita Terkait