Mengulas Taktik Indra Sjafri saat Timnas Indonesia U-20 Imbang Vs Yaman: Tengah Mentok, Sayap, Crossing dan Crossing

oleh Choki Sihotang diperbarui 30 Sep 2024, 16:15 WIB
Kiper Timnas Indonesia U-20, Ikram Algiffari, menangkap bola saat melawan Yaman U-20 dalam laga ketiga Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 yang digelar di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (29/9/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Jakarta Target tergapai. Timnas Indonesia U-20 tampil sebagai juara Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Hanya saja, taktik dan strategi Indra Sjafri belum 100 persen teruji sakti.

Dalam tiga laga, Garuda Muda Nusantar sukses meraup kemenangan dari Maladewa dan Timor Leste. Namun, saat bersua Yaman, Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan hanya mampu bermain imbang 1-1.

Advertisement

Duel yang mentas di tempat yang sama, Stadion Madya, Jakarta, Minggu (29/9/2024) malam WIB, Indra Sjafri mengerahkan semua pemain terbaiknya.

Di bawah mistar berdiri Ikram Algiffari. Kiper Semen Padang itu dilapis tiga bek yakni Muhammad Buffon, Kadek Arel Priyatna, dan M Iqbal Gwijangge.

Di tengah ada Figo Dennis, Aditya Warman, Dony Tri Pamungkas, dan Toni Firmansyah.

Kemudian, di lini depan, lini yang paling krusial, diisi Muhamad Ragil, Muhammad Mufli Hidayat, dan Jens Raven sebagai eksekutor juru gedor.

2 dari 5 halaman

Sayap Crossing

Taktik tak jauh berbeda dari dua laga sebelumnya, di mana Indra Sjafri masih mengandalkan serangan dari lini tengah dan kedua sayap dengan umpan-umpan pendek serta crossing.

Hanya saja, Yaman mampu mengimbangi permainan di lini tengah yang membuat Figo Dennis cs. sempat kepayahan mengalirkan bola ke depan.

Gol yang ditunggu-tunggu akhirnya tercipta jelang berakhirnya babak pertama. Mentok di lini tengah, serangan diarahkan ke sektor sayap, kiri dan kanan.

Berawal dari akso solo Muhammad Ragil yang merangsek jauh ke sektor kiri pertahanan Yaman, penyerang 19 tahun itu berhasil keluar dari kepungan dua bek lawan dan dengan perhitungan matang melepaskan umpan silang tepat ke kaki Jens Raven yang berdiri bebas di kotak penalti.

3 dari 5 halaman

Tengah Mentok

Timnas Indonesia U-20 saat bersua Yaman pada Kualifikasi Piala Asia U-20 hari Minggu (29/09/2024). (Muhammad Iqbal Ichsan/Bola.com)

Menempatkan Jens Raven sebagai target-man memang sangat tepat. Pemain yang satu ini sangat pandai mencari celah guna melepaskan tembakan seperti yang juga ia tunjukkan dalam dua kemengan sebelumnya.

Sebagai striker, Indra Sjafri sepertinya menginstruksikan agar wonderkid FC Dordrecht U-21, Belanda, itu tak terlena di posisinya. Artinya, Jens Raven bisa bermain sampai ke tengah lapangan dan kalau memungkinkan menjelma sebagai gelandang serang.

Itu terlihat saat Indonesia bentrok kontra Timor Leste, dimana Jens Raven mundur sampai ke bawah dan mengotaki serangan. Umpannya kepada Doni Try Pamungkas dan kemudian diteruskan kepada Muhammad Ragil dan berbuah gol menunjukkan kelihaian Indra Sjafri mengelabui bek-bek lawan.

4 dari 5 halaman

Konsentrasi Buyar

Pemain Timnas Indonesia U-20, Maouri Ananda Yves, berusaha melewati pemain Yaman U-20 dalam laga ketiga Grup F Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 yang digelar di Stadion Madya, Jakarta, Minggu (29/9/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kembali ke pertandingan melawan Yaman, Indra Sjafri yang kerap berdiri di pinggir lapangan mengistruksikan kepada pemainnya agar anak-anak asuhnya jangan monoton dalam melakukan serangan.

Dengan kata lain, melawan Yaman yang nota-bene punya karakter permainan yang sangat berbeda dari Maladewa dan Timor Leste kudu dihadapi dengan variasi serangan.

Sayang, tak lama setelah selebrasi Jens Raven, Yaman via striker andalannya, Abdulrahman Al-Khadher Abdulnabi, menyamakan skor menjadi 1-1 dan bertahan hingga laga usai.

Gol tersebut sebenarnya tak perlu terjadi, jika pemain-pemain bertahan Indonesia yang dimotori M Iqbal Gwijangge tak membiarkan lawan bebas bergerak.

Muhammad Buffon yang merupakan pemain yang paling dekat dengan Abdulrahman Al-Khadher kurang sigap untuk memblok tembakan striker bernomor punggung 11 itu.

Lini belakang tentu saja menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Indra Sjafri, karena pada duel sebelumnya melawan Timor Leste yang berakhir 1-3, gol lawan juga tercipta lantaran murni keteledoran pemain bertahan.

5 dari 5 halaman

Cermin untuk Piala Asia U-20

Timnas Indonesia U-20 unggul lebih dahulu berkat gol Jens Raven di akhir babak pertama. Namun, tak lama berselang Yaman sukses menyamakan kedudukan lewat aksi Abdulrahman Al Khader. (Bola.com/Abdul Aziz)

Yaman juga menjadi cermin bagi Indra Sjafri, betapa misi gol cepat yang ditargetkan tak bisa terwujud karena para penggawa Garuda Muda Nusantara masih terkesan terburu-buru, kurang tenang, dan kurang komunikasi.

Lantas, bagaimana selanjutnya? Mengingat putaran final Piala Asia U-2020 2025 bakal lebih sengit dan rumit, Indra Sjafri jelas butuh strategi tambahan yang lebih efektif.

"Kami akan segera memulai rapat guna merevisi rencana ke Piala Asia. Harapannya, strategi kita ke depannya lebih matang," kata Indra Sjafri.

Berita Terkait