8 Nyinyiran Keras Gary Neville untuk MU: The Red Devils di Tahap Memalukan?

oleh Choki Sihotang diperbarui 01 Okt 2024, 13:30 WIB
Gary Neville. Salah satu legenda Manchester United yang pensiun pada Februari 2011 setelah hanya membela MU sepanjang kariernya mulai 1992/1993 ini bergabung dengan jaringan televis Sky Sports sebagai komentator dan pundit sejak musim 2011/2012. Profesi tersebut menjadi tidak asing baginya karena sebelumnya ia juga pernah menjadi pundit bagi jaringan televis ITV Sport di dua ajang sepak bola akbar, Piala Dunia 2002 dan Piala Eropa 2008. Sempat meninggalkan Sky Sports untuk menukangi Valencia pada Desember 2015, ia kembali ke Sky Sports usai dipecat Valencia yang hanya dibesutnya selama 4 bulan di musim 2015/2016. (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com, Jakarta - Premier League 2024/2025 sudah memasuki pekan keenam. Namun, kesialan demi kesialan masih saja terus menerpa Manchester United (MU).

Setelah bermain imbang 0-0 kala bertandang ke kandang Crystal Palace, terkini Setan Merah tersungkur tiga gol tanpa balas saat menjamu Tottenham Hotspur di Old Trafford pada akhir pekan lalu.

Advertisement

Sebelumnya, Red Devils juga gagal memenangkan laga machday pertama Liga Europa 2024/2025 usai dipaksa bermain sama kuat 1-1 oleh wakil Belanda, Twente.

Rentetan hasil positif tersebut membuat posisi Erik ten Hag sebagai pelatih berada dalam tekanan dahsyat. Jika tak segera bangkit dari keterpurukan, bukan tak mungkin juru taktik ber-KTP Belanda kehilangan pekerjaan pada Desember 2024.

MU kini masih terus berjuang agar bisa keluar dari posisi ke-13 klasemen sementara Premier League, posisi yang tak pantas bagi tim yang punya nama besar di kasta tertinggi Inggris.

Jebloknya kinerja Erik ten Hag dan pasukannya membuat fans dan para legenda jengah. Salah satunya yang paling sering melontarkan kritik adalah Gary Neville.

Bek legendaris Setan Merah itu beberapa kali melontarkan kritik keras, menyusul performa mantan klubnya dalam beberapa musim terakhir.

Pundit yang dulu pernah menjadi kapten MU itu tak tak hanya menyerang pelatih dan tim secara keseluruhan, tapi pemain bintang. Seperti dilansir Planetfootball, berikut delapan "nyinyiran" keras Gary Neville kepada penghuni Old Trafford:

 
 
2 dari 10 halaman

Paul Pogba

Paul Pogba meninggalkan Manchester United atau MU setelah kontraknya habis pada akhir Juni 2022. (Lindsey Parnaby / AFP)

"Anda juga melakukannya!" adalah entri Neville dalam 'kompetisi caption' Paul Pogba yang terkenal pada Desember 2018, ketika pemenang Piala Dunia Prancis itu mengunggah gambar menyeringai tepat setelah pemecatan Jose Mourinho.

Tim Pogba mencoba menjelaskannya sebagai tweet promosi terjadwal yang tidak tepat waktu, tetapi Neville tidak percaya.

"Mungkin ada tingkat ketidaksukaan yang tinggi di sana, tetapi Jose Mourinho kehilangan pekerjaannya pagi ini dan Paul Pogba dan orang-orangnya mengunggah postingan itu. Jangan tertipu omong kosong tweet terjadwal yang kebetulan ini, itu sampah, benar-benar sampah," ujar Neville.

“Saya yakin menari di atas makam manajer yang baru saja dipecat itu tidak pantas. Paul Pogba, tidak diragukan lagi, telah berselisih dengan manajer itu. Dia tidak percaya kepadanya, dia tidak menyukainya, dia mungkin tidak menganggapnya pelatih yang baik, dan begitu pula sebaliknya,” lanjutnya.

3 dari 10 halaman

Ketika Kalah Telak dari Tottenham pada Oktober 2020

Bruno Fernandes juga kedapatan memaki rekan setimnya saat Manchester United dibantai Tottenham Hotspur 1-6. Ini bukan kali pertama dia melampiaskan emosinya. (Foto: AFP/Pool/Dave Thompson)

Tidak, bukan kemenangan besar Spurs terbaru di Old Trafford. Kita akan memulainya dengan kembali ke Oktober 2020, awal musim ketika masih lockdown karena pandemi COVID-19.

Ketika Manchester United menderita kekalahan telak 1-6 di tangan mantan bos mereka Jose Mourinho.

“Tidak ada alasan bagi para pemain yang keluar di lapangan hari ini, mereka benar-benar menyedihkan,” kata Neville di Sky Sports.

“Bahasa tubuh mereka buruk, tidak bersemangat dan tidak punya nyali."

“Ketika Anda memiliki skuad yang kurang memiliki ketahanan dan pengetahuan untuk memenangkan pertandingan, masalah di luar lapangan dengan Harry Maguire dan Mason Greenwood, kegelapan seputar perekrutan dan tidak mendapatkan pemain ketika Liverpool, Manchester City, Chelsea dan Tottenham merekrut pemain, saat Spurs unggul dua gol, seolah-olah semua pikiran negatif itu datang dan menguras semua kepercayaan diri mereka."

“Itu tidak benar, tetapi itulah yang terjadi.”

4 dari 10 halaman

Saat Dihajar Liverpool 5 Gol Tanpa Balas

0-5. Kekalahan terbesar Manchester United musim ini di Liga Inggris diderita dari Liverpool dengan skor 0-5 di pekan ke-9, 24 Oktober 2021. MU selaku tuan rumah dan masih dibesut Ole Gunnar Solskjaer dihancurkan oleh hattrick Mohamed Salah dan dua gol dari Naby Keita dan Diogo Jota. (AFP/Oli Scarff)

"Bolehkah saya ikut dengan mereka?" Neville menyindir dari balkon Old Trafford saat ia menyaksikan eksodus massal pendukung United selama kekalahan kandang 5-0 yang memalukan dari rival bebuyutan, Liverpool, pada Oktober 2021.

"Ini sudah terjadi selama lima, enam minggu. Beginilah performa Manchester United sepanjang musim. Begitu mereka menghadapi tim yang bagus, mereka langsung hancur berkeping-keping dan itu memberi tahu mereka di mana posisi mereka sebenarnya. Ini seburuk yang terjadi. Itulah sifat performa mereka. Mereka sudah menyerah."

“Mereka kehilangan segalanya hari ini – disiplin, organisasi. Namun, yang menonjol dalam pikiran saya adalah organisasi mereka di seputar pers. Menemukan pemicu, tidak melakukannya dengan setengah hati."

“City bisa menekan, Liverpool bisa menekan. Manchester United membohongi diri mereka sendiri hari ini bahwa mereka adalah tim yang menekan. Mereka ada di mana-mana."

“Manajer dan staf pelatihnya harus disalahkan atas permainan menekan hari ini. Mengapa Anda melakukan itu? Mereka bukan tim yang menekan. Mereka tidak memilikinya."

 

5 dari 10 halaman

Kekalahan Telak 0-4 di Anfield

Penjaga gawang Manchester United David de Gea (kanan) melakukan penyelamatan di depan pemain Liverpool Sadio Mane pada pertandingan sepak bola Liga Inggris di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, 19 April 2022. Liverpool menang 4-0. (AP Photo/Jon Super)

“Man Utd sangat jauh dari Liverpool itu di setiap lini, di dalam dan luar lapangan. Itu adalah malam yang menyadarkan,” jawab Neville ketika tim The Reds asuhan Jurgen Klopp menang 4-0 atas MU di Anfield pada akhir musim 2021/2022, melengkapi kekalahan agregat 9-0 musim itu.

“Kami mengharapkannya. Tidak ada satu pun penggemar Man Utd yang datang ke sini dengan harapan apa pun. Tim itu tidak punya apa-apa."

“Ada beberapa pemain bagus di lapangan itu dan beberapa pemain berbakat. Saya tidak bisa menjelaskan bagaimana itu berubah dari yang seharusnya menjanjikan pada akhir musim lalu dengan finis di posisi kedua. Saya tahu mereka kalah di final Liga Europa yang merupakan kekalahan telak, ke titik di mana kita berada saat ini yang merupakan titik terendah sepanjang masa dalam 42 tahun saya menonton United. Saya belum pernah melihatnya seburuk itu."

“Saya belum pernah melihat tim Man Utd melemah dan tidak bersemangat dalam pertandingan sepak bola selama 40 tahun hidup saya.”

6 dari 10 halaman

Kalah Telak dari Brentford

Bek Brentford, Ben Mee (kedua kiri) saat mencetak gol ke gawang Manchester United pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Gtech Community Stadium di London, Sabtu (13/8/2022). Brentford menang telak atas MU 4-0. (AFP Photo / Ian Kington)

Neville mengira kekalahan 0-4 yang dialami United dari Liverpool adalah kekalahan terburuk yang bisa dialami mantan klubnya. Namun, hanya beberapa bulan kemudian mereka mencapai titik terendah, dengan Erik ten Hag mengawali masa jabatannya dengan kekalahan 1-2 dari Brighton di Old Trafford yang diikuti oleh kekalahan telak 0-4 di markas Brentford.

“Para pemain ini telah membuktikan di bawah tiga manajer berbeda bahwa mereka tidak bekerja sekeras tim yang mereka lawan,” reaksi Neville di Sky Sports.

“Sudah berapa lama kita mengatakan dalam sepak bola bahwa kerja keras akan mengalahkan bakat ketika bakat tidak bekerja keras."

“Tim Manchester United itu tidak berlari cukup keras, mereka tidak berlari cukup cepat. Mereka benar-benar kehilangan semua kepercayaan diri."

“Mereka berjuang keras dan sudah seperti itu selama 12 bulan. Mereka tidak dibantu dan mungkin sebagian orang akan berkata bahwa mereka tidak pantas dibantu, mereka harus membantu diri mereka sendiri.”

“Hari ini adalah titik terendah baru dan tampaknya Manchester United terus menerus dapat melampaui titik terendah mereka sebelumnya, dan di mana dan kapan titik terendah itu akan terjadi karena kenyataannya, ini benar-benar sangat buruk,” lanjutnya.

7 dari 10 halaman

Untuk Bruno Fernandes saat MU Kalah 0-7 dari Liverpool

Reaksi kecewa pemain Manchester United, Bruno Fernandes setelah timnya kebobolan dari Liverpool pada laga pekan ke-26 Liga Inggris 2022/2023 di Anfield, Senin (06/03/2023) WIB. MU kalah dengan skor telak 0-7 dari Liverpool. Gol skuad asuhan Jurgen Klopp tersebut yang dicetak oleh Cody Gakpo (43', 50'), Darwin Nunez (47', 75'), Mohamed Salah (66', 83'), dan Roberto Firmino (88'). (AP Photo/Jon Super)

Neville sebenarnya tetap tenang selama kekalahan 0-7 yang dialami MU dari Liverpool pada Maret 2023, tidak seperti dua kekalahan telak yang mereka alami beberapa musim sebelumnya.

Pasukan Ten Hag sebenarnya telah bangkit dari awal musim yang lambat, mengakhiri paceklik trofi selama enam tahun dengan trofi Carabao Cup, sementara skor 7-0 di Anfield merupakan sesuatu yang aneh dalam hal performa kedua tim saat itu.

United sebenarnya finis di atas Liverpool tahun itu, lolos ke Liga Champions dengan mengorbankan mereka.

Liverpool "bahkan tidak bermain dengan baik," kata Neville yang bingung setelah peluit akhir. Namun, sementara dia berhenti memberikan komentar kepada kedua klub, dia menyimpan sedikit kemarahan untuk kapten klub.

"Bruno Fernandes berdiri di lingkaran tengah dengan tangan terangkat sambil berkata: 'Mengapa bukan saya yang keluar?'" Neville mengamati selama komentar.

"Jujur. Harus saya katakan, saya pikir beberapa perilakunya di babak kedua ini memalukan. Saya akan mulai dengan Bruno Fernandes," ujarnya setelah pertandingan.

"Saya sudah muak melihatnya memeluk rekan satu timnya. Saya sudah muak dengan dia yang tidak bermain sebagai gelandang serang; dia merengek kepada semua orang.

"Dia terdorong di dada dan terjatuh sambil memegangi wajahnya. Dia harus menunjukkan penampilan kapten di luar sana dan itu bukanlah penampilan kapten Manchester United," lanjutnya.

8 dari 10 halaman

Kepada Anthony Martial

Pemain Manchester United, Anthony Martial, memegang kepala setelah ditaklukkan Brighton and Hove Albion pada laga Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Sabtu (16/9/2023). Setan Merah takluk 1-3 dari Brighton. Hasil ini membuat Manchester United turun ke peringkat ke-12 klasemen sementara Premier League dengan koleksi enam poin. (AP Photo/Dave Thompson)

"Ketika Anda mendengar statistik di sana dan berpikir dia adalah pencetak gol yang menghabiskan biaya 50-60 juta pound dan telah mencetak 89 gol dalam sembilan tahun, kami masih belum bisa mengeluarkannya dari klub," kata Neville tentang penyerang Prancis itu menjelang pertandingan melawan Newcastle United pada November 2023.

"Saya rasa kami belum cukup keras. Kegagalan departemen sepak bola dan perekrutan benar-benar luar biasa.

"Kenyataannya adalah tidak mungkin dia memimpin lini depan dalam kompetisi apa pun," lanjutnya.

 

9 dari 10 halaman

Kekalahan Terbaru dari Tottenham Hotspur

Pertandingan antara Manchester United versus Tottenham Hotspur pada lanjutan Liga Inggris 2024/2025 hari Minggu (29/09/2024). (Paul ELLIS / AFP)

"Itu adalah penampilan yang benar-benar menjijikkan di babak pertama dalam hal upaya, kualitas, semua yang Anda inginkan dalam sebuah tim sepak bola," Neville menanggapi kekalahan besar terakhir United dari Tottenham di kandang sendiri.

“Akan ada banyak pertanyaan yang harus dijawab oleh kelompok (pemain) itu dan manajer pada minggu depan."

“Saya sudah cukup lama berada di Man United selama 10 hingga 12 tahun terakhir untuk mengetahui bahwa pertandingan dan hasil seperti ini perlu segera dibalikkan. Bola salju mulai menggelinding menuruni bukit dan berkumpul dengan cepat. Erik ten Hag harus menghentikannya dari sumbernya sekarang juga karena ini adalah hari yang mengejutkan, hari yang menyadarkan."

“Saya katakan sebelum pertandingan bahwa tidak ada alasan. Banyak uang telah dihabiskan dan diinvestasikan. Babak pertama benar-benar menyedihkan, seburuk yang terjadi.”

“Tekanan akan meningkat minggu ini – ini akan brutal. Ini adalah hari yang buruk bagi Ten Hag, sangat buruk. Ini adalah salah satu penampilan terburuk yang pernah saya lihat di bawah asuhan Ten Hag – dan itu sudah cukup. Ini benar-benar buruk,” lanjutnya.

Sumber: Planetfootball

10 dari 10 halaman

Persaingan di Premier League

Berita Terkait