Xabi Alonso: Milan Merepotkan, tapi Leverkusen Menunjukkan Kedewasaan

oleh Aning Jati diperbarui 02 Okt 2024, 06:01 WIB
Pemain depan Nigeria #22 Victor Boniface (kiri) merayakan gol pembuka bersama rekan satu timnya selama pertandingan Liga Champions UEFA antara Bayer 04 Leverkusen dan AC Milan di Leverkusen, Jerman Barat, Rabu dini hari WIB. (Pau BARRENA/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Bayern Leverkusen, Xabi Alonso, mengakui AC Milan memberikan banyak tantangan bagi timnya dalam pertandingan matchday kedua Liga Champions di BayArena, Rabu dini hari WIB (2/10/2024). Ia mengapresiasi kedewasaan timnya dalam menghadapi situasi tersebut. 

Dalam pertandingan ini terlihat dua sisi permainan AC Milan. Mereka sempat tertekan di babak pertama dengan sembilan tembakan tepat sasaran yang harus dihadapi, sementara Mike Maignan melakukan delapan penyelamatan gemilang.

Advertisement

Meski begitu, Rossoneri akhirnya kebobolan setelah Victor Boniface mencetak gol dari bola rebound hasil tepisan tendangan Jeremie Frimpong menit ke-51.

Kendati sempat tertinggal, Milan menunjukkan semangat juang dan terus menekan sepanjang babak kedua. Tendangan keras dari Theo Hernandez dan Morata bahkan sempat membentur mistar gawang, tetapi mereka gagal menyamakan kedudukan. Skor tetap bertahan 1-0 untuk tuan rumah.

"Saya rasa ini adalah kabar baik bahwa sepak bola Jerman sangat kompetitif," ujar Xabi Alonso kepada Sky Sport Italia, menyinggung awal yang baik bagi Bayern Leverkusen, Bayern Munchen, dan Borussia Dortmund di Liga Champions.

2 dari 3 halaman

Milan Tampil Lebih Dominan

Pelatih Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, memberi aplaus setelah pertandingan melawan Union Berlin pada laga Bundesliga di Bay Arena, Minggu (12/11/2023). Anak asuh Xabi Alonso masih belum terkalahkan, mereka memimpin Bundesliga dengan 31 poin dari 11 laga, unggul dua poin atas Bayern Munchen di posisi kedua. (AFP/Ina Fassbender)

Menurut Alonso, hasil pertandingan ini cukup baik, mengingat AC Milan adalah tim yang memberikan banyak kesulitan.

"Kami harus bisa bergantian dalam mengambil kendali pertandingan dan juga saat mereka mendominasi," katanya.

Meski Leverkusen sempat menguasai permainan, Milan tampil lebih dominan dalam statistik akhir, dengan 52 persen penguasaan bola dan 17 percobaan tembakan, sementara Leverkusen memiliki 16 percobaan dan lebih banyak tembakan tepat sasaran.

"60 menit pertama kami sangat bagus, tetapi di akhir kami mulai merasakan kelelahan karena pertandingan melawan Bayern Muchen, Sabtu lalu," tutur Xabi, menekankan bahwa timnya juga menunjukkan semangat dan karakter yang kuat untuk bertahan.

3 dari 3 halaman

Langkah Penting

Liga Champions - Bayer Leverkusen Vs AC MIlan (Bola.com/Geaby Fadhilatu Sholikha)

Liga Champions, menurut Xabi, bukan hanya soal memainkan sepak bola indah. Tim juga harus memiliki semangat juang yang kuat.

"Ini adalah langkah penting bagi kami," lanjut pelatih asal Spanyol itu.

Saat ditanya tentang aspek psikologis setelah mereka unggul, Alonso mengakui bahwa timnya mungkin mundur terlalu cepat setelah mencetak gol.

"Banyak pemain kelelahan setelah pertandingan Sabtu, tapi kami tetap tampil dewasa dan fokus," ulasnya.

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait