Netizen Malaysia Tuduh Indonesia Manipulasi Dokumen karena Punya Banyak Pemain Diaspora, Singgung FIFA Punya Kantor di Jakarta

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 02 Okt 2024, 17:15 WIB
Timnas Indonesia - Nilai Pasar Terbaru Pemain Naturalisasi- Thom Haye, Rafael Struick, Calvin Verdonk (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Seorang netizen Malaysia di X dengan akun @yoursweetestbf menuduh Timnas Indonesia memanipulasi dokumen pemain diaspora.

Dia mempertanyakan mengapad Indonesia dengan mudah mendapatkan pemain keturunan Belanda dari generasi ketiga. Sebelumnya, Timnas Malaysia gagal menaturalisasi gelandang berdarah Belanda, Mats Deijl. FIFA menolah pengajuan naturalisasi tersebut karena garis keturunan terlalu jauh. 

Advertisement

Maksimal pemain dinyatakan eligible adalah dari keturunan kakek/nenek.

Nah, akun @yoursweetestbf merasa tidak terima dan langsung menuduh Indonesia melakukan manipulasi data.

"Menurut saya, Indonesia telah memanipulasi dokumen para pemain ini...tentu saja mereka akan menyangkalnya tetapi Indonesia adalah negara paling korup di Asia..cabang FIFA juga ada di Jakarta...apa yang Anda harapkan dan pikirkan @HRROfficialJohor," tulisnya di X menanggapi cuitan jurnalis T. Avineshwaran.

Padahal, jurnalis T. Avineshwaran justru menyayangkan tidakadanya kroscek oleh FAM terkait dokumen Mats Deijl.

2 dari 5 halaman

Langsung Dikasih Paham

Akun @yoursweetestbf menuduh pemain-pemain diaspora Belanda yang ada di Timnas Indonesia adalah generasi keempat dan ketiga.

"Kena siasat kenapa Indonesia lepas dan berjaya recruit...of all 10 heritage players,all have european faces..dont think that their grandparents who have Jawa with tanned skin would produce a face like martin apees,jay idzes and many other more..it takes 3-4 generations i believe,"tulisnya.

Langsung saja, cuitannya diserbu netizen Indonesia.

Banyak yang memberi pelajaran minimnya pengetahuan warga Malaysia terhadap Indonesia.

3 dari 5 halaman

Dikuliti Netizen

Akun Akun @yoursweetestbf langsung dikuliti. Netizen Indonesia gercep menemukan jejak digital. Dia justru mengusulkan Malaysia memanipulasi dokumen.

4 dari 5 halaman

Langsung Dikasih Paham

5 dari 5 halaman

Fitnah

Berita Terkait