Eks Kepala Kru Tim Jorge Lorenzo Ungkap Kesalahan Valentino Rossi Bermain Api dengan Marc Marquez yang Jadi Bumerang di MotoGP 2015

oleh Hendry Wibowo diperbarui 02 Okt 2024, 20:00 WIB
Pembalap asal Spanyol Marc Marquez (kanan) melihat kearah Pembalap Italia Valentino Rossi (kiri) saat press conference di Sepang International Circuit, Malaysia, 22 October 2015. (EPA / Fazry Ismail)

Bola.com, Jakarta - Membicarakan drama yang melibatkan Valentino Rossi dengan Marc Marquez pada MotoGP 2015 tidak ada habisnya meski sudah berlalu hampir sembilan tahun lamanya. 

Terbaru eks kepala kru Jorge Lorenzo di Yamaha, Ramon Forcada ikut angkat bicara. Forcada tentu tahu betul kejadian tahun 2015, karena Jorge Lorenzo rekan setim Valentino Rossi plus rival dalam persaingan juara dunia. 

Advertisement

Forcada berpendapat sembilan tahun silam, Valentino Rossi telah melakukan kesalahan bermain api dengan Marc Marquez. 

Forcada percaya The Doctor menganggap sikapnya saat itu adalah sebuah perang psikologis. Hal ini terbukti sukses membuat lemah lawan-lawannya di masa lalu, tapi tidak dengan Marc Marquez. 

"Rossi adalah seorang manipulator, dalam arti yang sebenarnya, sepanjang karirnya,” kata Forcada dikutip oleh La Gazzetta dello Sport.

"Melawan beberapa pembalap, itu berjalan baik, melawan pembalap lain tidak begitu baik. Tapi pada akhirnya itu legal, tidak dilarang. Itu bisa dilakukan. Anda bahkan tak bisa mengatakan bahwa ia menghina" Marc Marquez," tambahnya. 

 

 

 

2 dari 2 halaman

Kesalahan Rossi

MotoGP Malaysia 2015 yang berlangsung di Sirkuit Sepangmenjadi duel paling panas antara Marquez dan Rossi. Pasalnya, Rossi melakukan gerakan kaki yang membuat Marquez terjatuh. Hasilnya, Rossi diganjar penalti start dari urutan terakhir dan gagal menjadi juara dunia MotoGP 2015. (AFP/Manan Vatsyaya)

Namun, pada tahun 2015, Forcada percaya bahwa Valentino Rossi melakukan kesalahan dengan menyerang Marc Marquez.

“Saat itu dia meremehkan lawannya. Dia membuat kesalahan. Itu selalu berjalan dengan baik untuknya, tetapi dengan Marquez itu berbeda," Forcada memberikan analisis. 

"Ia tidak memiliki pertimbangan yang tepat. Dia seharusnya menjadikannya sebagai partner dalam persaingan melawan Jorge Lorenzo dan bukan justru musuh."

"Selain itu, pada saat itu, Marc tidak akan rugi, dia sangat cepat dan masih sangat muda. Valentino, di sisi lain, telah melihat bahwa ia harus menaruh perhatian lebih," tambahnya. 

Sampai saat ini, Rossi diyakini belum menerima legawa apa yang terjadi pada balapan MotoGP Malaysia 2015. Karena kejadian itu, Rossi kehilangan kans merasakan titel juara dunia ke-10.

Berita Terkait