ITDC: MotoGP Masih Akan Digelar di Indonesia hingga 7 Tahun ke Depan

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 03 Okt 2024, 17:57 WIB
Suasana balapan motor MotoGP Mandalika 2024. (dok. ITDC)

Bola.com, Jakarta - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC mengabarkan kontrak dengan Dorna untuk menggelar MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih panjang.

Direktur Komersial ITDC, Troy Reza Warokka, mengungkapkan MotoGP masih akan berlangsung di Indonesia selama tujuh tahun ke depan atau hingga 2031.

Advertisement

"MotoGP Indonesia pada 2024 adalah tahun ketiga. Pertama 2022 dan kedua 2023. Sehingga kontrak dengan Dorna masih tujuh tahun lagi," ujar Troy Reza dinukil dari Antara, Kamis (3/10/2024). 

MotoGP Indonesia 2024 baru selesai digelar. Jorge Martin keluar sebagai juara di Sirkuit Mandalika disusul Pedro Acosta dan Francesco Bagnaia pada 29 September 2024.

 

2 dari 3 halaman

Dampak Ekonomi

Kemenangan ini membuat Jorge Martin kian kokoh di posisi teratas klasemen MotoGP 2024 dengan 366 poin. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Troy Reza menjelaskan MotoGP Indonesia juga menjadi bentuk wujud untuk memajukan sport tourism di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai program strategis nasional.

"Artinya, ajang ini tidak hanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, namun untuk menarik investor untuk datang berinvestasi," imbuh Troy Reza.

"Ajang ini diharapkan bisa memberikan dampak ekonomi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan Indonesia," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Hosting Fee

Suasana para penonton MotoGP Mandalika 2024. (dok. ITDC)

Troy Reza mangklaim penyelenggaraan MotoGP Indonesia makin baik dari tahun ke tahun. Kondisi ini tidak lepas dari banyaknya kegiatan lain yang bertujuan untuk menyemarakkan.

Perihal hosting fee MotoGP Indonesia yang nilainya 12,8 juta euro (Rp218 miliar) dan sempat menjadi polemik, Troy Reza mengisyaratkan bakal di-cover oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Semua ini untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Sehingga semua mendapatkan dampak positif dari pengemangan kawasan ini. Kolaborasi BUMN dengan Kemenparekraf tetap berlanjut," ucapnya.

Berita Terkait