Bola.com, Manchester - Kiper legendaris Manchester United (MU), Peter Schmeichel, membocorkan momen saat dirinya hampir dipecat oleh manajer saat itu, Sir Alex Ferguson. Keduanya terlibat perselisihan sengit.
Schmeichel menikmati delapan musim di MU yang bertabur gelar pada era Ferguson. Ia menjadi pilar penting era treble winner Setan Merah pada 1999, dengan menjuarai Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala FA.
Namun, kariernya di Old Trafford nyaris terhenti setelah perselisihan sengit dengan manajer legendaris tersebut.
Schmeichel mengungkapkan bagaimana ia marah setelah Ferguson mengkritiknya setelah pertandingan. Keesokan harinya, Ferguson mengajaknya bertemu empat mata dan memberi tahu Schmeichel akan dipecat karena perilakunya.
Kiper asal Denmark itu akhirnya meminta maaf kepada Ferguson dan tim. Alhasil, Peter Schmeichel batal didepak dari MU.
Meminta Maaf
"Sir Alex Ferguson mengkritik saya setelah pertandingan dan babak kedua begitu buruk. Tetapi, saya membuat banyak penyelamatan dan saya merasa menjaga tim," kata Schmeichel saat berbicara kepada mantan rekan setimnya di MU, Gary Neville dan Roy Keane di episode teranyar Stick to Football, seperti dikutip Sportbible, Kamis (3/10/2024).
"Dia menyalahkan saya atas tendangan gawang yang saya lakukan. Saya merasa sangat sedih karena dia mengkritikku."
"Saya mengkronfrontasinya dan itu mungkin penyesalan terbesar saya di sepak bola dan tak akan mengulanginya. Pada Senin pagi, dia memanggil saya ke kantornya dan bilang akan memecat saya dan bilang MU tak bisa punya pemain yang berbuat seperti itu. Saya bisa menerima san meminta maaf kepadanya," imbuh sang penjaga gawang.
Ferguson Meledak di Ruang Ganti
Kemarahan Ferguson berlanjut di ruang ganti, bahkan lebih buruk. Schmeichel akhirnya meminta maaf kepada rekan setimnya.
"Dia mengadakan pertemuan di ruang ganti setelahnya dan itu adalah pertemuan terburuk yang pernah saya lihat. Dia sangat marah. Dia tidak pernah melakukan itu dalam latihan sebelumnya," terang Schmeichel.
"Dia pergi dan kemudian saya meminta maaf kepada tim. Perilaku saya sangat tidak pantas. Ada hal-hal tertentu yang dapat Anda lakukan dan ada hal-hal tertentu yang tidak dapat Anda lakukan."
"Dalam 90 menit pertandingan, saya merasa Anda bisa mengatakan apa pun karena ini semua tentang kemenangan. Sebelum pertandingan dan setelah pertandingan, Anda tidak bisa mengatakan apa pun. Terserah manajer atau pelatih untuk berbicara tentang apa yang terjadi."
"Anda tidak bisa masuk dan mengatakan Anda bermain buruk, tapi saya melakukan itu. Saya seharusnya tidak melakukan itu. Tapi dia tidak pernah mengungkitnya lagi," imbuh dia.
Sumber: Sportbible