Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia akan melakoni dua laga tandang pada Oktober 2024. Skuad Garuda berhadapan dengan Timnas Bahrain dan Timnas China pada lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Menurut jadwal, duel antara Bahrain versus Timnas Indonesia berlangsung di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis, 10 Oktober 2024. Setelah itu Garuda berjumpa China di Qingdao Youth Football Stadium, Shandong, Selasa (15/10/2024).
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menyertakan 27 nama dalam lawatan kali ini. Termasuk duo pemain berdarah Indonesia-Belanda Mees Hilgers dan Eliano Reijnders yang belum lama ini menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Pertandingan melawan China menarik untuk dinantikan. Tercatat kedua kesebelasan sudah bertemu dalam 17 kesempatan. Hasilnya, Garuda hanya mampu mengamankan tiga kemenangan, tiga kali bermain imbang, dan 11 menderita kekalahan.
Jauh dari Kota
Segala cara akan dilakukan tim kontestan demi meraih hasil maksimal pada pertandingan nanti. Tak terkecuali Timnas China yang memilih stadion berjarak 6,5 jam dari Ibu Kota Beijing atau 7,5 jam ke Kota Shanghai.
Tidak sedikit pihak yang menyebut hal itu merupakan akal-akalan Federasi Sepak Bola China (CFA) agar skuad Timnas Indonesia kelelahan dalam perjalanan. Apalagi, saat ini cuaca di Qingdao masuk musim dingin.
Legenda Timnas Indonesia, Mundari Karya memberikan komentar terkait upaya Team Dragons demi meraih hasil maksimal di kandang. Hal ini diungkapkan pria berusia 67 tahun itu saat berbincang dengan Akmal Marhali dalam channel YouTube Bicara Bola belum lama ini.
"Saya pikir dengan segala cara karena ini Piala Dunia kan ajang yang sangat didamba-dambakan oleh semua negara, kita juga pernah merasakan waktu pada saat kita away ke China," kata Mundari Karya.
Flashback
Sedikit flashback, Mundari Karya menceritakan pengalaman bermain di kandang China pada babak pertama Pra Piala Dunia 2002. Momen itu terjadi di era Kurniawan Dwi Yulianto dkk. Garuda tergabung di Grup 9 bersama China, Maladewa, dan Kamboja.
Timnas Indonesia menuai hasil buruk saat dua kali menghadapi China pada Pra Piala Dunia 2002. Skuad Garuda keok 1-5 ketika berlaga di markas lawan dan takluk dua gol tanpa balas di Jakarta.
"Main malam pada saat dingin itu waktu Pra Piala Dunia 2002 hujan besar terus dingin padahal kita waktu itu main di daerah yang saya ingat itu namanya Guangxi, banyak kembang-kembang gitulah," kenang Mundari Karya.
"Babak pertama sebetulnya kami unggul 1-0 lewat gol Kurniawan Dwi Yulianto tapi tiba-tiba ada perubahan cuaca yang drastis, hujan dingin. Kita mulai kewalahan menghadapi cuaca akhirnya kalah 1-5. China yang mengalahkan kita itu akhirnya menjadi tim yang lolos Piala Dunia," lanjutnya.
Ketat dan Sengit
Mundari Karya mengingatkan bahwa dua partai melawan Bahrain dan China tidak akan mudah bagi Timnas Indonesia. Pertandingan diprediksi berjalan ketat dan kedua rival Garuda tersebut tentu berambisi memetik poin sempurna di kandang.
Sementara di sisi lain, tiga dari empat rival Timnas Indonesia di Grup C pernah tampil di putaran final Piala Dunia. China yang menjadi lawan Garuda selanjutnya berlaga di ajang itu pada edisi 2002 di Korea-Jepang.
"Cuma Bahrain saja yang belum main di Piala Dunia. China sudah pernah sekali, lalu Jepang tujuh kali. Kemudian Australia dan Arab Saudi enam kali," ucap Mundari Karya.
"Ya, mudah-mudahan karena ini harapan masyarakat begitu tinggi dengan terobosan-terobosan yang naturalisasi itu kita berharap ini menjadi kebangkitan sepak bola Indonesia," pungkasnya.
Baca Juga
Cedera Lutut Bareng Timnas Indonesia, Kevin Diks Kasih Update: Semakin Baik!
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Termasuk Timnas Indonesia, Ini Negara yang Sekarang Ada di Daftar Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia