Statistik MU Terus Memburuk setelah Imbang dengan Porto, Ten Hag Musti Bereskan Pertahanan

oleh Aning Jati diperbarui 04 Okt 2024, 15:30 WIB
Gelandang Manchester United (MU), Alejandro Garnacho (dua dari kanan) merayakan gol bersama rekan-rekannya saat timnya melawan Barnsley pada babak ketiga Carabao Cup 2024/2025 di Stadion Old Trafford, Rabu (18/9/2024) dini hari WIB. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Tekanan makin menumpuk bagi manajer Man United, Erik ten Hag, setelah hasil imbang 3-3 melawan Porto dalam laga Europa League, Jumat dini hari WIB (4/10/2024).

Pada pertandingan di Stadion Dragao itu, awalnya, tampak seolah-olah Man United akan meraih kemenangan pertama mereka dalam empat pertandingan terakhir, setelah unggul cepat 2-0 berkat gol dari Marcus Rashford dan Rasmus Hojlund.

Advertisement

Namun, sebelum jeda, Porto berhasil bangkit dengan mencetak dua gol dalam waktu tujuh menit, menyamakan skor menjadi 2-2. Kemudian, Samu Omorodion mencetak gol kedua di awal babak kedua, menyelesaikan kebangkitan luar biasa bagi Porto.

Harry Maguire menyundul gol penyeimbang di masa tambahan waktu setelah Bruno Fernandes diusir dari lapangan secara beruntun dalam dua pertandingan terakhirnya, memberikan sedikit waktu tambahan bagi Ten Hag untuk duduk di kursi panas manajer Man United dengan hasil imbang kedua mereka di Europa League.

2 dari 3 halaman

Man United di bawah Ten Hag kembali kebobolan tiga gol

Pemain Manchester United, Victor Lindelof, termenung setelah ditahan imbang Galatasaray pada laga grup A Liga Champions di Stadion Rams Park, Kamis (30/11/2023). Torehan satu poin membuat Setan Merah tetap menghuni dasar klasemen Grup A dan wajib mengalahkan Bayern Munchen pada pertandingan terakhir di Old Trafford untuk menjaga peluang lolos ke fase 16 besar. (AP Photo)

Tak heran, setelah hasil imbang 3-3 versus Porto ini, sejumlah statistik muncul yang menunjukkan kesulitan yang dialami Man United di bawah Ten Hag.

Setelah Tottenham Hotspur mencetak tiga gol di Old Trafford (29/9/2024), dan Porto mengulangi hal yang sama dini hari tadi, tak ada klub Premier League lain yang kebobolan tiga gol atau lebih sebanyak Man United sejak Ten Hag ditunjuk sebagai manajer.

Ini adalah kali ke-24 hal tersebut terjadi dalam lebih dari dua tahun sejak kedatangan Ten Hag, yang berarti rata-rata Setan Merah kebobolan tiga gol atau lebih sekali setiap lima pertandingan dari total 124 laga di bawah kepemimpinan manajer asal Belanda itu.

Kompetisi Eropa terbukti menjadi tantangan besar bagi Ten Hag, dengan laga tandang melawan Porto menjadi yang keempat berturut-turut di Eropa di mana Diogo Dalot dkk. kebobolan tiga gol atau lebih.

Musim lalu, di babak grup Liga Champions, Man United juga kebobolan tiga gol atau lebih di setiap laga tandang.

Bayern Munchen dan Copenhagen berhasil mencetak empat gol melawan Man United yang terpuruk, sementara Galatasaray juga mencetak tiga gol di Istanbul, yang membuat Setan Merah finis di dasar grup mereka.

3 dari 3 halaman

Rekor Jelek Ten Hag di Eropa Terus Memburuk

Pemain Manchester United (MU) tampak lesu saat kalah dari Tottenham Hotspur dalam laga pekan keenam Premier League 2024/2025 di Old Trafford, Minggu (29/9/2024) malam WIB. (AP Photo/Dave Thompson)

Satu di antara statistik paling mencolok yang muncul setelah pertandingan di markas Porto adalah Man United telah mencetak dua gol atau lebih dalam lima pertandingan Eropa sejak awal musim lalu, tetapi tidak memenangkan satu pun di antaranya.

Dalam tiga pertandingan tandang Liga Champions yang telah disebutkan sebelumnya di atas, Marcus Rashford cs. mencetak tiga gol di setiap laga, tetapi hanya meraih satu poin. Setan Merah juga kalah 2-3 dari Galatasaray di kandang pada musim yang sama.

Menyia-nyiakan keunggulan menjadi masalah umum bagi Setan Merah. Tak ada tim lain di kompetisi Eropa mana pun, yang kehilangan poin sebanyak mereka sejak awal musim lalu, yaitu 12 poin.

Lebih jauh lagi, Man United hanya memenangkan satu dari 10 pertandingan terakhir mereka di Eropa di bawah Ten Hag, yaitu kemenangan 1-0 melawan Copenhagen musim lalu, Andre Onana harus menyelamatkan penalti di menit-menit akhir untuk memastikan kemenangan tersebut.

Dengan tekanan yang makin besar, memperkuat lini pertahanan akan menjadi prioritas utama bagi Man United saat menghadapi Aston Villa di akhir pekan. Jika tidak, posisi Ten Hag sebagai manajer benar-benar berada di ujung tanduk.

 

Sumber: Sportsmole

Berita Terkait