Bola.com, Jakarta Barcelona terus menunjukkan performa moncer di awal musim 2024-2025. Di bawah komando Hansi Flick, klub raksasa Spanyol tersebut berhasil memenangkan tujuh dari delapan laga awal di La Liga.
Di bawah asuhannya, Blaugrana juga tercatat sebagai tim tersubur sementara dengan catatan total 25 gol. Tak hanya itu, Flick juga dinilai sukses memaksimalkan potensi akademi terkenal klub, La Masia, dengan memberi kesempatan bermain bagi para pemain muda.
Dalam acara Open Day yang diadakan oleh Cruyff Foundation, Presiden Barcelona Joan Laporta memberikan pujian kepada Flick. Laporta secara blak-blakan memuji manajer asal Jerman tersebut karena berhasil mengembalikan gairah juara tim asal Catalan meski terkendala banyak masalah.
“Hansi tahu bahwa saat-saat terbaik terjadi ketika kami menggabungkan pemain dari akademi dengan bintang-bintang yang sudah kami rekrut,” ujar Laporta.
“Dia tidak mencari alasan. Ketika ada pemain yang cedera, dia mengatasinya dengan baik. Yang terpenting sekarang adalah banyak dari mereka yang sudah pulih, seperti Frenkie de Jong, Olmo, Fermin, dan Gavi,” tambahnya Presiden FC Barcelona itu.
Awal Menjanjikan
Kombinasi pemain muda dan senior yang dilakukan Flick terbukti efektif. Beberapa pemain La Masia seperti Gerard Martin, Marc Casado, dan Pablo Torre, mendapatkan menit bermain reguler serta tampil impresif, menambah kekuatan yang telah diperkuat nama-nama besar seperti Lewandowski dan Frenkie de Jong.
Namun, beberapa pengamat menilai pujian Laporta kepada Flick juga bisa dianggap sebagai sindiran terhadap mantan manajer Barcelona, Xavi. Laporta dan Xavi diketahui memiliki hubungan yang kurang harmonis di akhir masa jabatannya sebagai pelatih.
Setelah mengumumkan pengunduran dirinya pada Januari 2024, Xavi sempat diyakini akan kembali pada April. Namun, ketegangan internal membuat kesepakatan tersebut tidak pernah terjadi.
Prioritas Menang
Salah satu momen penting di bawah kepemimpinan Flick terjadi saat kemenangan 5-0 atas Young Boys di UCL (2/10/2024).
Setelah pertandingan, Flick menanggapi pergantian yang dilakukan, terutama kepada Lewandowski dan Yamal yang terlihat kekecewaan setelah dikeluarkan.
Flick menegaskan bahwa prioritas utamanya adalah kesuksesan tim, bukan pencapaian individu para pemain. Langkah tersebut meski terlihat kontroversial, nyatanya efektif untuk menjaga kebugaran para pemainnya agar terhindar dari cedera.
"Kami memiliki banyak pemain yang bisa diandalkan. Ada banyak pertandingan dan mereka telah mendapatkan banyak menit bermain. Ketika tim sudah unggul, pergantian dilakukan untuk menjaga kebugaran dan mencegah cedera," jelas Flick sesuai pertandingan.
Pau Victor dan Frenkie de Jong diberi kesempatan menggantikan Lewandowski dan Yamal untuk menjaga kestabilan tim agar tidak kendor di akhir pertandingan.