Bola.com, Jakarta - Rafael Struick telah dinaturalisasi sejak Mei 2023 bersama Ivar Jenner. Ketika itu, keduanya bukan diproyeksikan untuk ke Timnas Indonesia, melainkan timnas U-20.
Maklum, usia Rafael Struick dan Ivar Jenner waktu itu masih 20 tahun dan mencukupi untuk membela timnas U-20. Saat itu, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Namun, FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, dan Timnas U-20 batal bermain. Jadinya, Rafael Struick dan Ivar Jenner diperuntukkan ke Timnas Indonesia.
Khusus Rafael Struick, sejak saat itu, ia hampir selalu tampil untuk Timnas Indonesia. Dari 18 pertandingan, ia hanya absen empat kali dengan perincian dua kali di bangku cadangan, sekali tidak masuk skuad, dan sekali bersama timnas U-23.
Kepercayaan Shin Tae-yong yang Tidak Luntur
Hebatnya, dalam 14 kali penampilan di Timnas Indonesia, Rafael Struick 13 kali memulainya sebagai pemain utama. Namun, sebagai penyerang, ia masih mandul untuk tim berjulukan Garuda itu.
Rafaek Struick hanya mampu menyumbangkan dua assist untuk Timnas Indonesia dan tanpa gol. Tetapi, mengapa ia selalu dipercaya Shin Tae-yong selaku pelatih Garuda?
STY tidak mempunyai stok yang cukup banyak di lini depan Timnas Indonesia. Hanya Dimas Drajad, Ramadhan Sananta, dan Hokky Caraka yang kerap masuk skuad Garuda. Belakangan, Ragnar Oratmangoen juga menjadi langganan setelah dinaturalisasi.
Masuk Kriteria Shin Tae-yong
Sebagai pelatih, Shin Tae-yong tidak sembarang memilih pemain masuk ke Timnas Indonesia. Pemain itu harus sesuai dengan kriterianya. Beberapa di antaranya ialah disiplin, good attitude, hingga pekerja keras.
Untuk penyerang, Shin Tae-yong menyukai pemain yang mobile dan bisa melakukan pressing di lini pertahanan lawan. Rafael Struick cocok dengan profil itu. Posisi aslinya sebenarnya winger, namun terkadang dimainkan menjadi striker.
Di Timnas Indonesia pimpinan Shin Tae-yong, sumber produktivitas gol tidak bergantung terhadap lini depan. Sektor tengah dan belakang juga banyak bersumbangsih atas keran gol Garuda.
Membuka Lembaran Baru di Australia
Setelah menimba ilmu di Akademi ADO Den Haag dan sempat bermain 11 kali di tim utama dan juga tanpa gol, Rafael Struick memulai petualangan barunya di Australia.
Pemuda berdarah Semarang itu bergabung dengan Brisbane Roar, klub yang dimiliki perusahaan Indonesia, Bakrie Group. Penyerang berpostur 185cm itu diharapkan bisa makin berkembang, terutama dalam urusan mencetak gol, ketika berkarier di Australia.
Selama Timnas Indonesia belum menemukan pemain bernomor 9, yang mungkin akan terjawab jika Ole Romeny dari FC Utrecht bersedia dinaturalisasi, maka selama itu pula Struick yang bakal ditempatkan sebagai ujung tombak utama.
Baca Juga
Perang Antarlini Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Saatnya Garuda Gacor, Mumpung Lawan Lagi Sulit Bikin Gol
Timnas Indonesia Kudu Ekstra Waspada, 4 Faktor Ini Bikin Arab Saudi Jadi Lawan yang Mengerikan
Reaksi Netizen untuk Pesan Menyentuh Kevin Diks Jelang Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Speedy Recovery Kak Kev! Sampai Bertemu Tahun Depan