Skuad Bayern Munchen Happy dengan Gaya Main Agresif Racikan Vincent Kompany

oleh Aning Jati diperbarui 09 Okt 2024, 16:45 WIB
Penyerang Bayern Munchen asal Inggris #09, Harry Kane. merayakan gol dari titik penalti bersama rekan-rekan setimnya selama pertandingan sepak bola divisi satu Bundesliga Jerman antara Holstein Kiel dan FC Bayern Munchen di Kiel, Jerman utara, pada 14 September 2024. (AXEL HEIMKEN/AFP)

Bola.com, Jakarta - Pekan terakhir sebelum jeda internasional Oktober menjadi ujian berat bagi Bayern Munchen. Klub raksasa Jerman ini hanya mampu meraih hasil imbang di dua pertandingan Bundesliga dan mengalami kekalahan saat menjamu Aston Villa di Liga Champions.

Meski hasil yang kurang memuaskan, Bayern Munchen tetap menampilkan permainan yang "apik" di pertandingan ketiga tersebut.

Advertisement

Vincent Kompany, yang diangkat sebagai pelatih Bayern pada musim panas lalu, telah memulai musim ini dengan baik.

Penunjukan Kompany sempat menimbulkan keraguan, tetapi pelatih asal Belgia ini berhasil menjawab kritik dengan permainan yang mengesankan selama beberapa bulan pertama musim ini.

Menurut laporan dari SportBild, para pemain Bayern Munchen menikmati gaya permainan agresif yang diterapkan oleh Kompany, terutama setelah melewati masa-masa sulit di bawah asuhan Thomas Tuchel musim lalu.

2 dari 3 halaman

Tantangan Bayern Munchen

Vincent Kompany sukses membawa Burnley promosi dengan permainan yang indah. Namun sayang, nampaknya Premier League masih cukup berat untuk mantan bek City ini. Burnley saat ini masih ada di posisi ke-19 klasemen sementara dengan hanya delapan poin dari 16 pertandingan. (AFP/Glyn Kirk)

Bayern telah menjadi satu di antara tim paling menarik untuk disaksikan musim ini, dengan gaya bermain yang mengalir bebas, menciptakan banyak peluang, dan mencetak gol dalam jumlah besar.

Di bawah Kompany, Bayern tampil agresif dengan menekan lawan, menggunakan garis pertahanan tinggi untuk terus menekan. Selain mengambil risiko di lini depan, Kompany juga memastikan Bayern mendominasi penguasaan bola dan lebih sedikit kebobolan.

Pertanyaannya kini adalah, bisakah Bayern mempertahankan intensitas permainan ini sepanjang musim?

Awal yang mengesankan menimbulkan kekhawatiran mengenai apakah mereka mampu menjaga gaya bermain berenergi tinggi di tengah jadwal yang padat. Kelelahan bisa menjadi faktor yang menurunkan performa pemain di paruh kedua musim.

Tugas besar ada pada Kompany untuk melakukan rotasi yang efektif, memaksimalkan semua pemain dalam skuad agar Bayern tetap kompetitif sepanjang musim.

Di bulan September, ia telah melakukan rotasi dengan baik, tetapi dengan jadwal yang makin ketat dalam beberapa bulan ke depan, tantangan akan kian besar. Akan menarik untuk melihat bagaimana Kompany mempertahankan gaya permainannya sambil menjaga konsistensi tim.

3 dari 3 halaman

Penilaian di Akhir Musim

Penyerang Bayern Munich asal Jerman #10, Leroy Sane, merayakan gol 8-2 bersama rekan setimnya selama pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA FC Bayern Munich vs GNK Dinamo Zagreb di Munich, Jerman selatan, Rabu dini hari WIB (18/9/2024). (Alexandra BEIER/AFP)

Kendati awal musim tampil memukau, Kompany akan dinilai dari bagaimana ia membawa Bayern hingga akhir musim. Ia membutuhkan konsistensi dan hasil yang gemilang untuk memastikan kembalinya mengangkat trofi di Allianz Arena.

Selain itu, Bayern perlu menunjukkan ketangguhan dengan tetap meraih poin, meski tidak dalam kondisi terbaik. Hingga saat ini, mereka belum menghadapi situasi yang benar-benar sulit, tetapi tantangan akan makin berat seiring berjalannya musim.

Bayern akan berusaha bangkit dari hasil yang gagal di pertandingan terakhir ketika liga kembali bergulir setelah jeda internasional. Pada 19 Oktober, VfB Stuttgart akan bertandang ke Allianz Arena untuk pertandingan matchday ketujuh Bundesliga.

Kemenangan di laga ini penting bagi Bayern untuk mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen.

 

Sumber: Bayernstrikes

Berita Terkait