Pengamat Sepak Bola Ini Sarankan Timnas Indonesia Naturalisasi Satu Kiper Lagi: Jangan Cuma Maarten Paes

oleh Gatot Sumitro diperbarui 09 Okt 2024, 13:30 WIB
Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, saat melawan Australia pada laga kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, pada Selasa (10/9/2024). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - PSSI sebagai Federasi yang menaungi Timnas Indonesia harus berupaya lagi untuk terus memperkuat pasukan Shin Tae-yong.

Khusus posisi kiper, seharusnya stakeholder Skuad Garuda mengambil hikmah dari cedera pergelangan tangan yang dialami Maarten Paes.

Advertisement

Hikmah yang dimaksud adalah karena kondisi cedera Maarten Paes membuat banyak pihak merasa waswas menjelang dua laga tandang yang dilakoni Jay Idzes dkk. ke markas Bahrain dan China pada 10 dan 15 Oktober mendatang.

Apalagi penjaga gawang klub FC Dallas tersebut tampil luar biasa pada dua partai awal ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Australia. Sehingga rasa ketergantungan pada sosok Paes sangat kuat bagi Timnas Indonesia.

Meski Shin Tae-yong juga membawa dua kiper langganan Timnas Indonesia yakni Ernando Ari dan Nadeo Argawinata, namun rasa khawatir itu terus menghantui semua elemen Timnas. Termasuk para pencinta sepak bola nasional.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Kecemasan Saat Paes Cedera

Eks pelatih Persik Kediri, Gusnul Yakin melontarkan solusi untuk memupus kecemasan di sektor gawang itu.

"Solusi hanya satu, yaitu melakukan naturalisasi kiper lagi yang kualitasnya setara atau di atas Maarten Paes. Bukan maksud saya bahwa kiper dari Liga 1 seperti Ernando dan Nadeo jelek," katanya.

Tambahan pula, lanjut pengamat asal Malang itu, pertarungan di Grup C untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 makin ketat. Satu kesalahan kecil saja bisa menggagalkan tim yang tergabung di grup ini.

"Kita tak bisa menutup mata lagi. Ketika Maarten Paes cedera tangan saja semua sudah pening kepala. Padahal dia bisa saja absen, karena akumulasi kartu kuning atau merah," kata Gusnul.

"Ernando dan Nadeo pasti siap main, tapi nanti tetap mempengaruhi permainan secara global. Makanya, PSSI harus cari kiper lagi," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Soal Emil Audero

Ketua umum PSSI, Erick Thohir bersalaman dengan kiper Inter Milan berdarah Indonesia, Emil Audero Mulyadi. (Instagam/Erick Thohir)

Gusnul Yakin pun menyarankan PSSI harus segera memutuskan apakah perlu memproses naturalisasi Emil Audero Mulyadi, atau mencari sosok lain jika kiper klub Serie A Como 1907 itu alot diajak bergabung dengan Timnas Indonesia.

"Proses pendekatan PSSI ke Emil memang sangat alot dan penuh kontroversi, karena ayahnya terlibat dalam masalah ini. Ya, PSSI harus tegas. Kalau Emil iya, ayo gabung Indonesia. Kalau dia menolak, maka lupakan dia dan cari kiper lain," tuturnya.

Apalagi, jelas Gusnul Yakin, tensi persaingan di pertandingan berikutnya menuju akhir kualifikasi bakal lebih sengit.

"Jika kita hitung partai melawan Bahrain dan China, maka masih ada delapan pertandingan lagi di putaran ketiga ini. Indonesia punya peluang lolos ke Piala Dunia. Karena terlanjur basah, mari kita mencebur sekalian. Jangan tanggung-tanggung," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Berita Terkait