Termasuk Timnas Indonesia jadi Korban, Ini 7 Keputusan Kontroversial Wasit di Sepak Bola

oleh Rizki Hidayat diperbarui 11 Okt 2024, 11:15 WIB
Timnas Indonesia sempat tertinggal satu gol dari Bahrain sebelum disamakan oleh Ragnar Oratmangoen menjelang waktu turun minum. Bahkan, pada babak kedua, Skuad Garuda berhasil membalikkan keadaan menjadi 2-1 melalui gol dari Rafeal Struick pada menit ke-74. (Dok. PSSI)

Bola.com, Jakarta - Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain pada laga ketiga Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dirampok wasit. Wasit Ahmed Al Kaf memberikan waktu tambahan babak kedua lebih lama, sehingga membuat Bahrain bisa menyamakan skor.

Duel Bahrain versus Timnas Indonesia berlangsung di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam WIB. Bermain di kandang lawan, Tim Garuda mampu memberikan perlawanan sengit.

Advertisement

Timnas Indonesia mencatatkan 43,8 persen penguasaan bola, berbanding 56,2 persen milik tuan rumah. Tim Merah Putih juga melepaskan lima tembakan yang semuanya mengarah ke gawang.

Di sisi lain, Timnas Bahrain memperoleh lima peluang bagus dari 24 kesempatan. Sayangnya, Timnas Indonesia gagal mengantongi tiga poin penuh dari lawatan ke Bahrain.

Sempat unggul 2-1, Tim Garuda akhirnya harus puas bermain imbang 2-2 melawan Bahrain. Sepasang gol Timnas Indonesia dicetak Ragnar Oratmangoen pada menit ke-45+3 dan Rafael Struick menit ke-74. Adapun dua gol Timnas Bahrain diborong Mohamed Marhoon (15', 90+9').

 

2 dari 8 halaman

Keputusan Kontroversial Wasit

Pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain pada Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2025 yang berlangsung di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) diwarnai dengan kontroversi dari wasit Ahmed Al Kaf. (AFP/Karim Jaafar)

Kegagalan Timnas Indonesia memetik kemenangan tak lepas dari keputusan kontroversial wasit asal Oman, Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf. Sang wasit memberikan waktu tambahan babak kedua yang tak sesuai dengan petunjuk dari ofisial keempat.

Padahal wasit keempat, Qasim Al-Hatmi, memperlihatkan papan petunjuk waktu tambahan hanya enam menit. Namun, wasit Ahmed Al Kaf tidak meniup peluit berbunyi panjang tanda laga usai pada menit ke-90+6.

Timnas Bahrain lantas menyamakan skor pada menit ke-90+9. Selepas gol kedua Mohamed Marhoon, Ahmed Al Kaf baru menyudahi duel pada menit ke-90+11.

Selain Timnas Indonesia, sejumlah keputusan kontroversial lainnya juga dilakukan wasit di sepak bola. Berikut beberapa di antaranya.

 

3 dari 8 halaman

Chelsea Vs Barcelona

Wasit Tom Henning Ovrebo mendapatkan sorotan karena tidak mengesahkan handball yang dilakukan Gerard Pique dalam laga Chelsea melawan Barcelona. (AFP/Carl De Souza)

Kepemimpinan wasit asal Norwegia, Tom Henning Ovrebo, menjadi sorotan dalam pertandingan sepak bola di semifinal Liga Champions 2008-2009. Ketika itu, Tom Henning Ovrebo memimpin laga leg kedua antara Chelsea melawan Barcelona.

Chelsea berhasil unggul cepat melalui Michael Essien pada menit kesembilan. Setelah gol itu, kontroversi mulai terjadi yakni pelanggaran terhadap Florent Malouda hingga Didier Drogba yang dilanggar di kotak penalti.

Namun, Tom Henning Ovrebo tak mengambil keputusan untuk memberikan Chelsea tendangan penalti. Puncaknya adalah ketika Gerard Pique tak sengaja menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti.

Seluruh penjuru Stamford Bridge bergemuruh atas kejadian tersebut. Namun, wasit Tom Henning Ovrebo tak bergeming dan enggan memberikan tendangan penalti.

Michael Ballack ketika itu sempat melayangkan protes keras. Namun, wasit Tom Henning Ovrebo tak menghiraukannya.

Akhirnya, Barcelona mampu mencetak gol penyeimbang pada menit ke-90+3. Gol tersebut sudah cukup menyingkirkan Chelsea.

 

4 dari 8 halaman

Swansea Vs Chelsea

Eden Hazard pernah dikartu merah gara-gara menyerang ballboy. (AFP / ANDREW YATES)

Eden Hazard bukan tipikal pemain yang emosional. Namun, saat membela Chelsea melawan Swansea di semifinal Piala Liga 2013, sang pemain kehilangan ketenangan dan menerima kartu merah.

Anehnya bukan karena melanggar pemain lawan, Hazard mendapat kartu merah karena menendang ballboys. Pemain berpaspor Belgia itu berusaha mengambil bola, namun, sang ballboys justru mengulur waktu.

Kesal dengan ulah sang anak, Hazard menendang untuk mendapatkan bola dan wasit menggangap itu sebagai kejahatan. Ternyata, sang ballboys merupakan anak dari pemegang saham terbesar Swansea City kala itu.

 

5 dari 8 halaman

Brasil Vs Kolombia

Neymar mengalami cedera parah saat membela Brasil melawan Kolombia pada babak perempat final Piala Dunia 2014, 4 Juli 2014. (AFP/Odd Andersen)

Perempat final Piala Dunia 2014 antara Kolombia dengan Brasil adalah laga panas yang dikemas dengan insiden kontroversial. Ada 54 pelanggaran yang dilakukan kedua tim. Itu menjadi rekor pelanggaran terbanyak dalam satu laga Piala Dunia.

Meski ada 54 pelanggaran, wasit asal Spanyol Carlos Velasco Carballo hanya membagikan empat kartu kuning. Perhatian paling disorot saat pemain Kolombia Juan Camilo Zuniga melanggar Neymar hingga mematahkan tulang belakang di punggungnya.

Selain itu, David Luiz banyak melakukan pelanggaran terhadap James Rodriguez tetapi dia lolos dari hukuman kartu kuning. Carballo juga tidak mengesahkan gol yang kapten Kolombia, Mario Yapes buat dengan alasan offside.

 

6 dari 8 halaman

Manchester United Vs Arsenal

Asisten keempat Lee Probert melapor ke wasit Mike Dean atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan manajer Arsenal ketika itu, Arsene Wenger. (AFP/Paul Ellis)

Kejadian bermula ketika Arsenal melawat ke kandang Manchester United dalam laga Premier League 2009/2010. Ketika itu, pertandingan berlangsung ketat hingga akhir.

Arsenal menyerah 1-2 dari Manchester United. Padahal, ketika itu klub berjulukan Meriam London berhasil mencetak gol penyeimbang melalui Robin van Persie.

Namun, gol tersebut dianulir wasit Mike Dean yang menganggap Van Persie sudah lebih dulu berada dalam posisi offiside. Keputusan itu membuat manajer Arsene Wenger murka dan melampiaskan kekesalannya dengan menendang botol minuman plastik.

Tindakan itu terlihat oleh ofisial keempat, Lee Probert, yang langsung melaporkannya pada Mike Dean. Wenger akhirnya diusir ke luar bangku cadangan menuju tribune penonton.

Namun, Wenger menolak sehingga sempat terjadi insiden dorongan yang melibatkan Lee Probert. Pada akhirnya, Lee Probert meminta maaf karena melakukan tindakan tidak sopan pada Wenger.

 

7 dari 8 halaman

Belanda Vs Spanyol

Howard Webb Pernah memimpin dua laga besar dalam setahun yakni, Final Liga Champions 2010 Inter Milan melawan Bayern Munchen dan Piala Dunia 2010 antara Belanda melawan Spanyol. Dirinya lah wasit pertama yang mencapai prestasi tersebut. (Foto: AFP/Javier Soriano)

Kepemimpinan wasit Howard Webb pada final Piala Dunia 2010 mendapatkan kritikan. Hal itu terjadi setelah wasit asal Inggris itu dianggap kurang tegas kepada pemain yang melakukan pelanggaran.

Howard Webb menjadi pengadil saat Belanda bertemu Spanyol di partai final Piala Dunia 2010. Sejak awal, laga sudah berlangsung panas dan ditandai dengan banyaknya kartu kuning yang keluar dari saku Howard Webb.

Kontroversi terjadi pada menit ke-28 ketika Nigel de Jong melayangkan tendangan kung fu terhadap Xabi Alonso. Anehnya, Howard Webb tak menganggap tindakan itu sebagai pelanggaran berbahaya sehingga Nigel de Jong hanya mendapatkan kartu kuning.

Spanyol akhirnya meraih kemenangan 1-0 melalui gol Andres Iniesta pada menit ke-116. Sepanjang laga, Howard Webb mengeluarkan delapan kartu kuning dan satu kartu merah tidak langsung untuk Belanda serta lima kartu kuning untuk Spanyol.

 

8 dari 8 halaman

Timnas Indonesia Vs Singapura

Asnawi Mangkualam bersama Fachruddin Aryanto memprotes keputusan wasit yang memberi hukuman tendangan penalti kepada Indonesia akibat Pratama Arhan yang dinilai melakukan pelanggaran terhadap Shawal Anuar di dalam kotak penalti. (AP/Suhaimi Abdullah)

Kinerja Qasim Matar Al-Hatmi mendapatkan sotoran setelah memimpin duel semifinal leg 2 Piala AFF 2020 antara Timnas Indonesia melawan Singapura. Dalam laga di National Stadium, Kallang tersebut, wasit asal Oman itu mengeluarkan keputusan kontroversial untuk kedua tim.

Qasim Matar Al-Hatmi tercatat mengeluarkan tiga kartu merah dalam laga tersebut. Kartu merah tersebut dianggap janggal oleh skuad Singapura.

Selain itu, Qasim Matar Al-Hatmi juga dianggap keliru ketika memberikan tendangan penalti buat Singapura jelang akhir babak kedua. Qasim juga salah ambil keputusan saat mengesahkan gol bunuh diri Shawal Anuar karena pada saat bersamaan Irfan Jaya sudah dalam posisi offside.

Berita Terkait