Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia untuk kali ini punya "kesamaan" dengan Timnas Inggris. Tim beda benua ini sama-sama merasakan sakit hati dan kecewa mendalam terkait hasil pertandingan yang dijalani.
Pada Kamis malam hingga Jumat dini hari WIB, Timnas Indonesia berjibaku meladeni Bahrain di matchday ketiga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sedangkan Tiga Singa tampil menjamu Yunani di laga League B Grup 2 UEFA Nations League.
Timnas Indonesia bermain di kandang lawan, Bahrain Natipnal Stadium, di Riffa, sementara Timnas Inggris main di stadion kebanggaan nan keramat: Wembley.
Ujung kedua pertandingan ini nyaris sama; sama-sama menyesakkan. Betapa tidak?
Tim Garuda memang tidak kalah dalam pertandingan di grup C ini, akan tetapi banyak orang bilang: ini adalah imbang rasa kalah!
Hal ini karena keunggulan 2-1 di depan mata, yang bisa berubah menjadi kemenangan pertama Tim Garuda di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 ini, lenyap menyisakan perasaan emosional teramat dalam.
Adalah wasit Ahmed Al-Kaf yang mengubur asa Timnas Indonesia meraup poin penuh perdana di grup C. Kepemimpinan wasit asal Oman itu kontroversial.
Yang paling kentara yakni membiarkan pertandingan terus berjalan, meski injury time selama enam menit sudah lewat.
Imbasnya, tim rumah mampu memanfaatkan peluang untuk melesakkan gol ke gawang Tim Merah Putih kawalan Maarten Paes menit ke-90+9'. Hanya beberapa saat setelah gol kedua dari Marhoon di laga ini tersebut, Ahmed Al-Kaf meniup peluit panjang tanda pertandingan usai.
Sungguh menyesakkan. Apalagi wasit Ahmed Al-Kaf dianggap kerap merugikan Timnas Indonesia di sepanjang pertandingan.
Timnas Inggris Beruntung Hanya Kebobolan 2 Gol
Di Wembley, Timnas Inggris yang bertanding di bawah komando pelatih sementara, Lee Carsley, gagal membendung Yunani yang sedang berduka.
Seluruh pemain, pelatih, dan staf yang ada di lapangan mengenakan ban hitam sebagai rasa duka atas kepergiaan selamanya George Baldock, pemain Timnas Yunani juga eks bek Sheffield United.
Kendati diliputi duka mendalam, Yunani yang belum pernah menang sekalipun atas tuan rumah di Wembley, tampil luar biasa. Rasa duka serta keinginan memberikan kemenangan untuk almarhum menjadi bahan bakar tampil trengginas.
Inggris kewalahan. Vangelis Pavlidis mencetak brace pada pertandingan ini. Gol pertamanya dilesakkan menit ke-49 dan gol keduanya tercipta pada 90+4', atau kurang dari satu menit dari injury time selama lima menit.
Gol kedua dari striker Benfica itu membuat gol Jude Bellingham menit ke-87 seolah tak berguna.
Malam itu, Tiga Singa "beruntung" hanya kalah dengan skor 1-2. John Stones dkk. bisa saja lebih malu lantaran kalah lebih dari dua gol. Pasalnya, di sepanjang pertandingan, ada tiga gol Yunani yang dianulir wasit!
Harus Move On
Hasil sudah tercipta, kini yang bisa dilakukan Timnas Indonesia dan Inggris adalah move on. Apalagi pertandingan berikutnya yang juga penting, sudah menanti.
Timnas Indonesia bertandang ke Qingdao, China, untuk meladeni tim tuan rumah di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024), sementara Timnas Inggris wajib bangkit untuk menjalani laga tandang ke Finlandia, Minggu (13/10/2024).
Kemenangan tentu bisa menjadi penglipur lara, meski tak bisa mengembalikan poin yang hilang.
Baca Juga
Pratama Arhan: Pemain Pertama Timnas Indonesia yang Menyentuh 50 Caps di Era Shin Tae-yong
3 Fakta Miring Timnas Indonesia Selama Fase Grup yang Membuat Pasukan STY Limbung Lalu Hancur di Piala AFF 2024
Evan Dimas Berikan Semangat untuk Timnas Indonesia yang Gagal Lolos ke Semifinal Piala AFF 2024: Terima Kasih Sudah Berjuang!