Punya Penyakit yang Sama dengan Timnas Indonesia, Pelatih China Siapkan Strategi Jitu untuk Jinakkan Skuad Garuda

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 14 Okt 2024, 19:45 WIB
Pelatih kepala China asal Kroasia, Branko Ivankovic, memimpin anak asuhnya pada Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 melawan Singapura di National Stadium di Singapura pada 21 Maret 2024. (Roslan RAHMAN / AFP)

Bola.com, Jakarta - Pelatih China, Branko Ivankovic, tak mau berkilah bahwa timnya memiliki kelemahan. Namun, ia sudah menyiapkan strategi khusus untuk meredam kekuatan Timnas Indonesia pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (15/10/2024) malam WIB.

China menjamu Timnas Indonesia di Qingdao Youth Football Stadium dengan motivasi besar. Tim Negeri Tirai Bambu bertekad mengakhiri rentetan kekalahan sekaligus meraih kemenangan perdana.

Advertisement

Ya, China selalu menelan kekalahan pada tiga laga sebelumnya. Sementara Timnas Indonesia yang juga belum meraih kemenangan, mendapatkan tiga hasil imbang secara beruntun, masing-masing melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain.

"Sebagai pelatih profesional selama 40 tahun, saya memiliki kemampuan untuk menanggung tekanan ini, dan karena saya memiliki kesempatan untuk menantang tekanan ini, saya bersedia menanggung tekanan ini," kata Branko Ivankovic mengenai tekanan yang ditanggungnya selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

2 dari 3 halaman

Penyakit yang Sama dengan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia bermain imbang 2-2 kontra Bahrain pada laga ketiga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Bahrain National Stadium, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam WIB. Duel itu diwarnai keputusan kontroversial wasit, karena gol kedua Bahrain dicetak melebihi waktu tambahan yang ditetapkan. (dok. PSSI)

China memiliki kelemahan selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Mereka selalu kebobolan lewat skema set-piece.

Sebenarnya, penyakit ini juga dimiliki Timnas Indonesia. Pada laga melawan Bahrain, dua gol yang bersarang di gawang Maarten Paes semuanya bermula dari skema set-piece.

"Memang, kami kehilangan 5 gol di injury time dan 4 adalah bola mati. Pemain kami harus lebih fokus. Saya juga terus mengingatkan pemain saya bahwa mereka harus memastikan bahwa mereka selalu tetap sangat fokus."

"Tentu saja, kita harus mengatakan bahwa Jepang, Arab Saudi dan Australia adalah tim terkuat di grup. Sangat mudah untuk membayangkan betapa sulitnya bermain melawan tim-tim ini."

3 dari 3 halaman

Siapkan Rencana Khusus

Saat ini, terdapat 10 pemain naturalisasi di starting lineup tim Indonesia, sembilan di antaranya berasal dari Belanda. Mengenai Timnas Indonesia yang sebagian besar terdiri dari pemain naturalisasi.

Ivan menegaskan bahwa ia sudah menyiapkan strategi khusus. "Sebagian besar pemain lawan adalah naturalisasi dari Eropa, dan keterampilan dan taktik mereka juga lebih terasa Eropa."

"Kami juga telah menganalisis karakteristik mereka dan memperkenalkannya kepada para pemain kami, dan memperkenalkan karakteristik mereka kepada para pemain kami. Kami berharap para pemain dapat menunjukkan penekanan agresif dan memainkan permainan yang efektif di lapangan."

Berita Terkait